12. Goodbye Chloe

8.8K 341 40
                                    

Author POV

Mobil sport berwarna maroon milik sang trillionaire dunia itu sudah berada ditengah-tengah keramaian jalanan kota New York. Gadis brown hair yang terduduk manis didalam mobil itu selalu mengarahkan pandangannya keluar kaca pintu mobil. Dia tak menyadari bahwa pria yang duduk disebelahnya itu selalu menatapnya disela-sela kegiatannya, yaitu mengemudikan mobil.

Lyora Chasin'lvy. Sejak keluar dari gerbang mansion, sepasang mata indah miliknya sedari tadi memperhatikan jalanan atau apapun yang ada diluar kaca mobil itu. Lyora merasa sangat bersyukur karna saat ini ia berada di kota New York. Tapi disisi lain, gadis itu juga merasa tidak beruntung saat mengingat apa penyebab keberadaannya di kota yang besar itu.

Baginya kota New York sangatlah kejam tapi juga baik padanya. Karna dikota ini, ia mendapatkan kesedihan juga kebahagiaan secara bersamaan. Kesedihan saat saudari tercintanya terbunuh dengan cara yang keji. Kebahagiaan saat Ken menolongnya dari jeratan pria brengsek yang tak lain adalah pria yang melenyapkan kakaknya sendiri.

Lyora tak tau permainan apa yang dimainkan oleh takdir. Bahkan ia tak tau permainan apa lagi yang harus ia alami setelah ini. Permainan menuju kesedihan atau kebahagiaankah? Dan lagi gadis itu hanya bisa menjadi air yang hanya bisa mengikuti arus. Membiarkan takdir mempermainkannya, memporak-porandakan hati serta pikirannya.

"Lyora?"

"Lyora??"

Lyora terlonjak saat merasakan sebuah tangan mendarat dibahunya, "Ah...i-iya, Ken? Kau memanggilku?"

Trillionaire itu merespon keterkejutan Lyora dengan tersenyum lembut, "Aku memanggilmu sejak tadi, sayang. Apa yang mengusik pikiranmu sehingga kau tak mendengarku, sayang? Katakan padaku." balas Ken sembari mengelus sayang puncak kepala Lyora.

Mata hijau milik Lyora berkaca-kaca, ia membendung air matanya agar tak terjatuh. Dengan kepekaan yang Ken miliki, ia menyadari bahwa gadisnya itu sedang memendam kepedihan. Dengan cepat Ken menepikan mobilnya lalu segera turun dari mobil. Lyora yang masih terpaku pada kepedihan dihatinya pun tak menyadari bila saat ini mobil Ken sudah terparkir ditepi jalan.

Ceklek!

Pintu mobil disamping Lyora terbuka, menampakkan sosok pria tampan yang merendahkan badannya setengah berjongkok dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

Lyora terlonjak, "Ken..." kejutnya yang langsung memeluk pria itu dengan erat.

Tubuh Ken membeku saat itu juga, karna untuk pertama kalinya Lyora yang lebih dulu memeluknya. Ken mendengarkan suara tangis gadis dalam pelukannya itu yang terisak-isak. Bahkan nafasnya pun tak karuan. Dengan penuh kasih Ken membalas pelukan Lyora seraya mengelus punggungnya.

"Tak apa. Menangislah, sayang. Tumpahkan seluruh air matamu padaku, aku akan menampungnya. Luapkan segala emosimu padaku, Lyora. Tak apa, menangislah." bisik Ken sembari mengecup telinga Lyora yang terasa dingin beberapa kali.

"Ken... a...aku hiks... a...aku ben... hiks... aku ben... hiks... benci tak... dirku, Ken...! Hiks...hiks"

Ken mengurai pelukannya, "Lihat aku, sayang." perintah Ken karna melihat wajah Lyora yang tertunduk.

Perlahan gadis rapuh itu menengadahkan wajahnya, kedua matanya yang sayu dan basah karna air mata pun mulai menatap mata Ken yang lembut. Lyora terkejut saat melihat kedua mata Ken yang juga membasah. Saat mata gadis itu bertemu dengan mata Ken, ia kembali menjatuhkan setetes mutiara bening dari ujung matanya. Tapi didalam hati kecilnya, ia bertanya mengapa Ken juga menangis.

Ken mengusap lembut kedua pipi Lyora menggunakan ibu jarinya, "Aku adalah takdirmu. Apakah kau juga akan membenciku?" kata-kata itu terlontar dari bibir tipis milik Ken dengan nada selembut sutera.

My Coolest Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang