29. Pembunuh

6.7K 299 142
                                    

⛅ Kalau kalian mau, kalian bisa vote atau komen dulu ya sebelum baca :3 ⛅
.
.

Author POV

Dengan rasa bangga yang membumbung tinggi, pemilik tambang berlian bernama TonGursoy Shining Diamond Mining, semakin merajalela menyeruakkan tawa-tawa yang terkesan bahagia, sangat bahagia. Terlebih lagi saat dirinya berhasil menghasut gadis pencuri jiwa raganya secara keseluruhan, Lyora Chasin'lvy. Walau ia tidak melihat secara langsung ketidak-percayaan yang mulai timbul terhadap Ken. Tapi baginya, air mata dan kebisuan gadis itu sudah cukup menjelaskan betapa menyesalnya dia telah percaya kepada pria bersandang trillionaire dunia itu.

"Bagaimana kita bisa bersenang-senang jika kau terus diam dan menangis seperti ini, sayang."

Lyora hanya diam, tenggelam dalam kesedihannya. Ia tak memperdulikan tutur kata Tony yang sedari tadi mencoba menariknya dari dunia kegelapan yang saat ini membelenggunya. Gadis berambut coklat itu benar-benar tak tahu mengapa hatinya sangat terluka saat Tony mengatakan segala yang tidak ia ketahui tentang Ken. Terumata tentang cinta palsu Ken yang tadi Tony sampaikan. Lyora merasa hopeless. Tapi gadis itu juga merasa bodoh jika dirinya mempercayai Tony, salah seorang pria yang telah merenggut salah satu kebahagiaannya, yaitu Chloe.

"Berhentilah menangis, sayang. Mari! Aku akan membantumu menggapai kebahagiaan berupa surga dunia hingga kau melupakan trillionaire itu." ajak Tony sembari menangguhkan kedua tangannya pada sisi kanan kiri pundak Lyora berupaya membantu gadis itu berdiri dari atas lantai dingin tanpa alas yang saat ini ia duduki.

"Enyahlah kau dari hadapanku!"

Kata-kata kasar itu keluar bersamaan dengan dorongan kuat kedua tangannya pada dada bidang milik Tony tanpa Lyora sadari. Hal itu terjadi kala Lyora tak dapat menahan amarahnya lagi. Saat ini, gadis bertubuh indah itu sangat membutuhkan pelampiasan, tempat dimana ia meluapkan seluruh rasa benci dan kecewa yang telah menimpa dirinya.

Namun seketika Lyora sadar dengan apa yang baru saja ia lakukan. Gadis bermata hijau itu melihat dengan jelas kerut pada kening Tony, yang mana mungkin saja ia sedang marah karena dorongan tangan Lyora menyebabkan tubuhnya tersungkur hingga punggung pria itu terbentur meja dengan cukup keras.

Saat wajah tampan milik Tony menengadah dan sepasang mata indahnya menatap Lyora dengan tajam, gadis itu mulai merasa takut. Terlebih lagi saat pria berambut pirang itu menggerakkan tubuhnya dengan merangkak menuju Lyora. Ditengah-tengah pergerakannya, Tony berkata, "Kau membangunkan singa tidur, sayang. Kau tahu apa resikonya bukan?" dengan seringaian licik yang mampu membuat gadis dihadapannya itu meneguk ludah dengan susahnya.

"A-apa yang a-akan kau... kau la-lakukan?!" tanya Lyora terbata-bata seraya mengeratkan kedua kakinya yang tertekuk di depan dada berniat untuk menutupi tubuhnya yang hanya terbalut tank top dan celana dalam saja.

Berhubung punggung gadis berambut coklat panjang itu sudah berbenturan dengan dinding, Tony pun semakin mudah menggapai kaki Lyora menggunakan tangan kekarnya. Dengan satu tarikan kecil saja kini tubuh mungil gadis itu sudah berada tepat di bawah tubuh Tony.

Terdengar deru nafas Lyora yang tersendat-sendat dengan kedua mata terbelalak menatapi wajah Tony yang sudah sangat bergairah dicampur amarah. Tubuh mungil gadis itu pun tak tinggal diam, ditandai dengan kedua kakinya terus bergerak gelisah.

"Tu-tuan, a-apa yang...yang akan ka-kau la-lakukan?"

Kekehan kecil pun melolos dengan mudahnya dari bibir Tony, "Sudah ku katakan, manis. Aku ingin membantumu menggapai kebahagiaan berupa surga dunia."

Satu bulir mutiara bening pun meluncur dengan gampangnya kala Tony mencumbu leher jenjang milik Lyora dengan brutal.

"Lepaskan!! Hiks..." rancau Lyora merasa jijik.

My Coolest Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang