06

3.6K 222 18
                                    

Hai if you like this story
Vote n comment oke!
Tinggalkan jejak anda!
And makasih buat yang udah mau baca cerita ini
Kalianlah yang bikin aku semangat
Menulis again, again and again.

Muahhh..💋💋❤

Happy reading!

"Enghh..." aku menggeliatkan tubuhku berusaha membuka mataku yang terasa sangat berat. Aku membukanya perlahan.

"Fa... kamu sudah sadar, sayang?" Ucap suara seseorang yang kukenal. Yah itu Mama. Dia duduk disamping tempat tidurku, menatapku dengan wajah khawatir. Ku tolehkan kepalaku ke sisi yang lain aku sudah melihat Vero duduk disana dan tentu saja dengan raut wajah khawatir juga.

"Ma.. Syifa, kenapa?" Tanyaku pada Mama yang masih terus menatapku khawatir.

"Kamu gak ingat Fa, kamu tad--" Vero berbicara dengan cepat aku menaruh satu jari telunjuk dibibirnya dia terlihat sangat terkejut.

"Shhh... biar aku yang ingat sendiri, Ver." ucapku jari telunjukku masih menempel dibibirnya dan tidak berapa lama aku pun menjauhkan jari telunjukku perlahan.

Aku memegang kepalaku berusaha mengingat kejadian tadi. Aku dibully lalu pingsan, and ada malaikat ganteng yang datang menjemputku. Mengingat malaikat ganteng aku dengan cepat menyandarkan diriku di dashbord ranjangku.

Mama dan Vero terkejut melihatku yang tiba-tiba segar bugar lagi.

"Ma... siapa yang ngantar Syifa pulang ke rumah tadi?" Tanyaku. Berharap jawaban Mama adalah Malaikat ganteng yang kulihat tadi.

"Emm gak tau ... siapa ya tadi?" Ucap Mama senyum-senyum sendiri sambil melirik Vero. Sedangkan Vero yang ditatap seperti itu hanya menggaruk kepala bagian belakangnya. Malu?

"Lah kok gak tau sih Ma... masa Syifa tiba-tiba muncul sendiri didepan pintu rumah," ucapku dengan sedikit kesal tapi mataku tetap tertuju kepada Vero.

Tidak mungkinkan? tiba-tiba aku muncul didepan pintu rumah tanpa ada yang tau siapa yang mengantar aku pulang.

"Atau jangan-jangan malaikat ganteng yang Syifa liat tadi, Vero?" Tanyaku menatapnya dengan tatapan mengintrogasi ke arah Mama dan Vero secara bergantian.

"Cie nak Vero dipanggil Syifa malaikat ganteng" goda Mama sambil menyikut pelan lengan Vero. Vero terlihat malu digoda Mama.

Sedikit kecewa sih, harapan aku yang bawa aku pulang tadi Avan.

"Loh Sayang kok mukanya manyun gitu, kamu gak liat aja tadi gimana Vero nyeret kamu sampai Banjir keringat semua, good boy! " ucap Mama berjalan mengambil segelas air putih diatas meja.

"Haha... gak berat kok, tan." entah kenapa perkataannya barusan membuatku merasa kurus.

Di depan Mama saja dia baik kaya gitu. Ct.

"Berat Syifa 70 kg loh, beneran gak berat? Haha" Mama mulai membuatku kesal setengah kuadrat.

"Iihhh, Mama. Gak berat kok kata Vero" rengutku.

"Iya-iya"

"Ayah sama Abang mana?" Tanyaku.


CEWEK Gendut In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang