The Moment

31.3K 2.8K 115
                                    

Kalau di dunia ini ada selimut untuk menghilang seperti yang dipakai Harry Potter. Atau apa saja dari kantong ajaib Doraemon, kartun favorit Amelia, maka itu pasti akan menyelamatkan hari-hari Amelia.

Amelia harus sigap menunduk malu saat Zachary mulai sering menggodanya. Setelah kejadian di kebun sayur waktu itu, Amelia merasa Zachary menjadi sakit tenggorokan. Dia sering sekali berdeham berlebihan. Dan...Amelia tahu Zachary menemukan kesenangan baru yaitu...meledeknya. Dan Caleb? Apa yang bisa diharapkan darinya? Caleb bahkan setenang air yang tak beriak. Dia terlihat datar saja menanggapi ulah Zachary.

Seperti yang baru saja terjadi. Zachary berdeham kecil sambil melewati Amelia dan Caleb yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton TV. Caleb bahkan tertawa dan melemparkan bantal sofa ke arah Ayahnya dan membuat Zach tertawa terbahak-bahak dan membawa tehnya ke kamar pribadinya.

Skyla boleh saja menggoda Amelia. Tapi imbasnya tak sedahsyat ini karena Skyla bahkan lebih gila dari Amelia. Amelia bisa mengikis rasa malunya karena Skyla bahkan mengajarinya melakukan hal-hal gila...

"Kita akan kembali ke Indonesia lima hari lagi. Besok...aku akan berada di luar rumah hampir seharian. Baik-baiklah di rumah."

Amelia menoleh lalu menyandarkan kepalanya di bahu Caleb. Sejak pagi tadi dia merasa agak tidak enak badan dan kakinya terasa dingin.

"Jangan pulang terlalu larut. Apakah urusan bisnis?"

Caleb mengangguk dan mengusap tangan Amelia lembut.

"Apa perlu kita ke dokter sekarang. Kau tampak tidak sehat."

" Tidak perlu. Aku hanya sedikit kedinginan. Teh dengan lemon akan membuatku membaik."

Caleb memanggil seorang maid yang kebetulan melintas ruang keluarga. Meminta untuk dibuatkan teh lemon untuk mereka berdua. Maid mengangguk hormat dan berlalu.

"Apakah Mom pergi lama?"

"Entahlah. Ada banyak hal yang perlu diurus. Kau tahu Mommy bukan? Dia ingin melakukan semuanya sendiri. Yah...minimal..semua tetap dalam pengawasannya."

Amelia mengangguk. Dia sudah bisa menilai betapa detilnya seorang Skyla Leandro.

"Aku butuh selimut." Amelia merapatkan tangannya.

Caleb berbalik dan menawarkan punggungnya untuk Amelia. Amelia terkekeh dan Caleb mengangkatnya dalam gendongan. Melangkah pelan keluar dari ruang keluarga dan berpapasan dengan maid yang membawa teh dengan lemon mereka.

"Tolong bawa ke kamar Amelia, Aunty."

Maid itu mengangguk dan tersenyum simpul melihat tingkah dua anak manusia di hadapannya. Maid melangkah cepat menaiki tangga dan membuka kamar Amelia lebar. Meletakkan teh di meja dan berderap keluar. Maid itu tertawa pelan saat melihat Caleb melangkah pelan menaiki tangga dengan menggendong Amelia yang terlihat mengantuk. Caleb masuk ke kamar Amelia dan menurunkan Amelia di ranjangnya.

"Tidurlah."

Amelia menggeleng.

"Baiklah. Ini...minum tehmu." Caleb mengambilkan teh Amelia. Amelia menyesap tehnya dan meletakkannya di nakas. Caleb terlihat memijit kaki Amelia dengan lembut.

"Kakimu dingin sekali. Kau yakin kau baik-baik saja? Kita ke dokter, okay?"

Amelia menggeleng. Sebenarnya ada hal yang membuatnya banyak berpikir. Dia tidak ingin kembali ke Indonesia.

Ketika tidak ada bagian dari masa lalumu berisi kebahagiaan, maka sangat wajar kau bahkan tak ingin mengingatnya.

"Kau tidak ingin pulang?" Caleb menatap Amelia lembut. Caleb yang selalu tahu apa yang ada di pikiran Amelia...

THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now