"Pendek.... " Sedang yang di panggil tidak mengubris. Menoleh juga tidak. Akbar terkekeh lalu Akbar menghampiri meja Leta yang sedang bengong.

"Pendek? YaAllah Leta bengong aja nih kerjaan nya." Akbar menepuk pundak Leta cukup keras. Bagi Leta.

"Ha? Kenapa? " Leta mengusap-usap bahu nya yang merasa panas. Atas pukulan Akbar.

Akbar menghembuskan nafas nya dengan sabar.

"Mikirin apa sih Ta?"Tanya Akbar.

Leta juga sebenernya bingung sendiri.Kenapa hobi nya bengong. Makanya terkadang Leta di juluki tukang bengong atau tidak si pendek.padahalkan nggak pendek-pendek banget, tapi memang iya kalo di antara teman cowo nya di kelas Leta yang paling pendek.

"Nggak apa-apa. Siapa coba yang bengong?" alibi Leta.


"Bohong nya ketahuan banget"

"Beneran Akbar!" Akbar hanya terkekeh sambil memainkan pucuk kepala Leta dengan gemas.

Leta yang di perlakukan seperti itu hanya mendengus dengan sedikit rasa kesal. Sekesal-kesal nya Leta terhadap Akbar,tapi Leta tidak bisa marah terlalu lama.

****

Leta dan Nia baru saja membeli tiket nonton untuk berdua, jam nonton nya masih sekitar tiga puluh lima menit lagi.  Nia bersama Leta keluar dari area bioskop mengelilingi Mall yang berada di Jakarta, hanya sekedar melihat-lihat saja. Siapa tau ada yang tertarik gitu pas liat barang-barang yang ada di Mall.

Leta dan Nia memilih memasuki toko buku. Hanya sekedar melihat Novel yang baru terbit.

Dari luar toko buku Nia melihat cowok yang melambaikan tangan nya pada ia, merasa kenal itu siapa, Nia menghampiri nya tanpa pamit terhadap Leta yang sedang asik melihat-lihat susuan Novel.

Setelah Nia sampai di hadapan cowok tersebut, ternyata itu Akbar,Athar dan Irfan.

"Kenapa? Lo kok pada di sini?  Ngapain?" Nia nanya bertubi-tubi.

"busettt satu-satu kali mba" Irfan yang memanggil Nia dengan embel-embel 'Mba'. Nia hanya memutar bola mata nya dengan malas. Nia menatap Akbar meminta penjelasan atas pertanyaan nya yang tadi. Akbar yang mengerti maksud nya langsung menjawab nya.

"Lo kesini sama Leta kan? Kuter tempat duduk ya gue sama Leta gitu. Lo sama Athar sama Irfan ya?"

"Tapi kan gue kesini sama Leta. Nonton nya juga niat nya sama Leta.? " Sambung Nia "Kalo Leta nggak mau sama lo nonton nya gimana? "

"Dia bakalan mau kok. Yaudah kita samparin Leta sekarang"

Akbar, Athar, Irfan serta Nia menghapiri Leta yang lagi melihat cover salah satu Novel. Leta yang masih asik sendiri belum menyadari keberaan mereka saat mereka sudah ada di belakang Leta.

Akbar menepuk pundak Leta.Leta terkejut langsung menoleh ke arah belakang, yang sudah ada Akbar, Athar, Irfan dan Nia. Leta bingung kenapa ada mereka? Apa mereka ngikutin atau hanya kebetulan?

"Kok ada kalian sih?" Leta masih terlihat bingung.

Nia menjelaskan kenapa mereka berada disini. Lalu Athar yang menjelaskan atas penukaran tempat duduk,  Leta sempat menolak abis-abis.sedangkan Akbar hanya diam nerima beres nya saja. Setelah membujuk Leta buat tuker tempat duduk, akhir nya mau juga dengan alasan Akbar tidak mengganggu selama flim berjalan. Semua menyetujui saja sedangkan Akbar sudah membuat rencana buat mengisengkan Leta di sela-sela melihat flim tersebut.

Tanpa KepastianWhere stories live. Discover now