SEBELAS

153 10 1
                                    

Mata Akbar selalu mengarahkan ke arah pintu, tidak tahu kenapa perasaan nya sedikit khawatir dengan Leta yang belum masuk kelas setelah jam istirahat habis sampai jam pelajaran selesaipun Leta tidak masuk kelas, Akbar baru menyadari Gabriel, Gabriel juga tidak ada di kelas pikiran Akbar langsung tertuju pada Gabriel apa Leta dengan Gabriel,tapi kemana sampai sekarang juga belum keliatan?

Nia yang baru saja masuk kelas dia langsung menuju kearah meja Akbar, "Lo liat Leta nggak sih," Akbar yang sedari tadi memainkan ponsel nya langsung mendangakkan kepala nya.

"Ya, mana gue tahu! Lo nggak tahu gue dari tadi sini?!" nada bicara Akbar sedikit tidak santai.

"Yaudah sih, nggak usah nyolot jawab nya!" Nia langsung kembali ketempat duduk nya, Nia mencoba menelpon Leta tapi ponsel nya tidak aktif.

"Gue perhatiin sih Leta sekarang sering sama si Gabriel ya, Bar?" Athar menoleh sekilas ke arah Akbar.

"Gue juga ngerasa nya gitu, emang lo nggak ngerasa apa?" sambar Irfan.

Akbar hanya mendengarkan saja tanpa mengubris, ditanya seperti itu jelas Akbar sangat ngerasa kalo Leta sering bersama Gabriel, ada sedikit tidaksuka ketika Leta bersama Gabriel tapi Akbar tidak tahu kenapa bisa gitu?

Akbar keluar kelas begitu saja padahal tadi sudah di teriaki oleh teman nya, tapi Akbar keluar dengan cuek nya untung pelajaran selanjut nya lagi kosong jadi Akbar bebas mau kemana saja, Akbar tidak tahu ingin kemana tapi disaat Akbar sedang berjalan di koridor lantai satu Akbar berpapasan dengan Leta,wajah cewek itu sedikit lesu seperti tidak ada semangat buat hari ini.

Leta yang berjalan nya tidak melihat kedepan tiba-tiba Leta menabrak tubuh seseorang, Leta sedikit meringis karna dahi nya merasa sakit akibat terbentur dada bidang seseorang. Leta mengusap-usap dahi nya meredakan rasa sakit nya mendangak melihat siapa yang sudah ditabrak nya.

Helaan napas lega karna tahu siapa yang ada didepan,Leta memenjamkan mata nya sesaat lalu menatap Akbar yang berekspresi datar nya.

"Lo abis dari mana, kenapa tadi bolos jam pelajaran!" Tangan Akbar dimasukan kesaku celana nya.

"Tadi ketiduran di perpus, pas baca Novel,"

Akbar masih memperhatikan cewek yang ada di depan nya, "Sama siapa, Gabriel?" tak tahu kenapa mulut nya mengerluarkan pertanyaan seperti itu,Leta menatap Akbar dengan heran.

"Nggak, malah dia yang bangunin gue tadi makanya nggak ikut jam pelajaran terus Gabriel nya nggak tahu kemana sekarang, kenapa sih emang?"

Akbar jadi bingung sendiri harus jawab apa, mengalihkan tatapan nya kearah lain tidak mau suasana menjadi canggung seperti ini Akbar mengajak Leta kekantin,Leta yang tangan nya di tarik dan dibawa ke kantin oleh Akbar,Leta hanya menuruti nya saja karna lagi males buat berdebat dengan cowok yang satu ini.

Mereka sudah memesan makanan yang mereka biasa makan dikantin, Akbar yang selalu membuat lelucon dan menceritakan kelucuan Eza disaat sedang ngambek sesekali Leta menyalahkan Akbar,lalu Akbar menganti topik menceritakan aib teman nya —Athar pas lagi masih SMP Leta yang menyimak cerita Akbar, tertawa kecang tidak tahu malu sampai Leta mengeluarkan air mata. Saking lucu nya mungkin.

Akbar yang melihat Leta seperti itu hanya terkekeh padahal Akbar tidak sama sekali memikirkan buat bikin lelucon tapi liat hasil nya, bisa membuat orang tertawa sebahagia itu dan Akbar senang melihat Leta seperti itu tertawa tanpa beban, oleh karenanya.

Tanpa KepastianUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum