14. Kenangan Terburuk

312 45 24
                                    

Junhong menenggerkan kepalanya ke tumpuan lengan. Matanya melurus ke HP nya yang sejak dari tadi berkedip-kedip di atas meja. Ia malah lebih suka mendiamkannya.

Ia menghela nafas. Dirinya pun sama tersiksa tidak bisa berkomunikasi dengan Jongup selama 1 mingguan ini. Ia merindukan celotehan pemuda itu terhadap kerjaannya. Ia melaporkan semuanya kepada Junhong.

Tidak,

Juyong.

Junhong harus terbiasa dengan kenyataan bahwa hubungan antara dirinya yang sebenarnya dengan Jongup tidak pernah sedekat itu. Itulah yang menjadi alasan kenapa Junhong mengabaikan Jongup. Karena ia saat ini bukanlah Juyong yang dicari-cari lelaki itu. Meneruskan sandiwara terus membuat pikirannya semakin kacau.

Lebih baik ia menghindari saja daripada semakin menyiksa batinnya.

BRAK!

"DIMANA HIMCHAN!?"

Seisi kelas pada saat itu langsung terkejut dengan kehadiran Youngjae yang baru saja masuk setelah membolos dari 1 jam pelajaran sebelumnya. Ia terlihat kelelahan, kembang -kempis dadanya menahan adu nafasnya yang tak beraturan.

Kemana saja dia?

"Junhong!" dia langsung mendekat, Junhong terperangah sebentar melihat keadaan Youngjae yang begitu kacau. Ada belepotan di ujung bibirnya yang ia lupa bersihkan. "Ada apa?"

"Kau lihat Himchan? Ini sangat penting!"

"Penting ?" Junhong penasaran. "Apa?"

Youngjae menegak ludahnya untuk sekedar membasahi kerongkongannya yang begitu kering. Ia tengok kanan-kiri, mengawasi sekitar agar tidak mendengar percakapan rahasia di antara keduanya.

"Yongguk baru saja menelponku." Bisiknya, yang membuat Junhong terlonjak. "APA!? TAK MUNGKIN!"

"ssssttt...ini serius. Aku ingat pernah meninggalkan nomor teleponku di dorm dan anak keparat Daehyun itu, jadi tidak heran.

Masalahnya, aku perlu Himchan dan membujuk orang itu."

"Apa hubungannya dengan Himchan?"

Youngjae harus cukup menarik nafas panjang untuk memperjelas segalanya dalam 1 waktu untuk keadaan yang begitu terburu-buru ini.

"Yang pasti Yongguk sudah pernah bertemu Himchan. Dan aku yakin ia suka dengan Himchan."

"Wait-wait. Ba—bagaimana? Hi—Himchan? Yongguk?" Junhong linglung, gagap mau bertanya yang mana dulu. "Kau kan fans berat Yongguk, memangnya tidak apa-apa?"

"Hei, aku cukup tahu diri kalo aku ini cuman fans. Dan tentu saja , harus menjadi fans no1! That's why aku akan melakukan segala cara untuk membuat My Honey bahagia, jikalau harus menjodohkan sahabatku sendiri."

Junhong memperdekat diri, mulutnya hampir saja bersentuhan dengan telinga Youngjae. "Kau tahu kan dia sedang pendekatan dengan laki-laki lain?"

"Halah, Himchan sudah lebih baik setelah aku membujuknya untuk melupakan pria misterius itu. Yongguk jauh lebih baik... JAUUUUHHH.. seharusnya Himchan sadar itu. Ia tidak mungkin menolak seorang Yongguk."

Banyak momentum yang rupanya telah terjadi selama 2 minggu terlewati, dari Youngjae yang tidak lagi memikirkan penciuman sengaja itu, bahkan sampai Himchan yang kembali seperti Himchan biasa (ia tidak tertarik juga membahas pria misterius itu, dan ia pikir Youngjae berhasil memanipulasi otak Himchan).

Begitu juga Junhong yang tidak ada komunikasi apapun bersama Jongup. Ia suka mengabaikan, dan beralih menjalani kehidupan siswanya yang normal, yang akan berakhir terhitung akhir bulan ini setelah ujian kelulusan.

My Idol, My BoyfriendWhere stories live. Discover now