9. Ketika Cinta Bersemi

424 40 8
                                    

Ketika cinta bersemi, tidak pernah tahu kapan hal itu muncul.

Entah dalam keadaan sedih, takut, senang atau bahkan ketika kau sedang melakukan kesalahan...

.

.

.

.

.

.

Keberadaan Youngjae pada detik itu juga, mendadak membuat mobil yang ditumpangi Daehyun dan manajernya mengerem seketika.

Kaca mobil berwarna hitam kelam, sama seperti mata hitam Youngjae yang sedang membidik ganas ke arah mobil di depannya.

Di balik kaca, Daehyun mengerut alis heran. Ia heran. Ia berusaha mencari petunjuk apa yang dilakukan pemuda belia itu di depan mobilnya.

"HEI, apa yang kau lakukan?"

Teriakan itu muncul dari sekumpulan gadis yg masih berdiri memangu di pinggir jalan.

Noona-noona masternim yang seringkali bertugas massal mengambil gambar entah illegal atau legal, para artis asuhan mereka (a.k.a idola mereka).

Youngjae menyirat hitung berapa banyak yang kali ini melempar tatap siap muak. Ada yang penampilannya tidak jelas, mereka menggunakan setelan serba tertutup hingga ke muka-mukanya, entah terencana atau tidak. Sangat mengerikan. Dan Youngjae bernafas lega tidak menjadi bagian fans yang lebih addict dan sibuk seperti mereka.

Kembali ke mobil, Youngjae tak sengaja bertemu pandang dengan mata cokelat bingung Daehyun. Youngjae tidak sadar itu, karena tampakan di luar kaca seakan kertas hitam membalut dari sudut kaca ke sudut lainnya. 

Daehyun bisa membaca tuntutan pada dua mata cantik itu, sama seperti pertemuan mereka sebelumnya yang haus akan keributan dan percekcokan. Raut yang jarang ditemui akan tersenyum padanya itu, menandakan bahwa dirinya ingin sesuatu yang harus diperjelas dari momentum yang pernah mereka lewati.

Satu kenangan yang cukup menohok kala Daehyun mulai ingat.

Pasti ciuman itu...

"Oh ayolah kau cwok aneh, pergi dari sana! Jangan merepotkan Jung Daehyun!"

Catat. Kumpulan perempuan bawel disana pastilah tidak mengenal Youngjae, yang satu mahluk seperti mereka. Kurang lebih.

"Kau mau cari perhatian ya? Dasar banci."

Oh, Youngjae sedikit murka. Sudah berapa kali posisinya sebagai Fanboy di lecehkan oleh mulut-mulut ular yang merasa benar. Hanya karena wajahnya cukup manis, dan penggemar cukup gila sebuah boyband, bisa identik dengan sebutan itu?

Youngjae menghela nafas, tapi enggan melarikan diri dari rencana awalnya. Cewek-cewek berisik di sisi jalan adalah faktor di luar rencananya, dan dia harus membasmi hama-hama pengganggu untuk pertemuan penting ke sekian bersama Daehyun.

" bisakah kalian menutup mulut, dan membiarkanku berbicara dengan laki-laki brengsek ini?"

Rahang mereka bisa saja jatuh. Tidak habis pikir, seorang pemuda manis sepertinya berucap sedemikian rupa. Bahkan sempat-sempatnya menyudutkan lelaki pujaan mereka.

"Kalian bangga sekali ngefans dengan orang berbisa ini. Ia tidak lebih dari sekedar playboy tukang bikin skandal, yang akan menghancurkan nama baik BA!"

Beberapa fans tidak menerima, namun tidak sedikit yang  mengangguk sembunyi-sembunyi. Mungkin fakta tersebut tidak sepenuhnya salah, walaupun bagi seorang fans yang berkomitmen besar menjaga seluruh member, mereka cukup memaafkan, dan menguatkan diri.

My Idol, My BoyfriendKde žijí příběhy. Začni objevovat