“ Kak –“

Hakyeon menggeleng memberi tanda kalau Wonwoo belum boleh berbicara.

“ Aku selalu merhatiin kamu, Wonwoo. Aku selalu liat bagaimana kamu begitu khawatir waktu Mingyu terkilir saat olahraga futsal beberapa hari lalu. Kamu yang begitu khawatir karena Mingyu dijemur dibawah tiang bendera saat kondisinya sedikit sakit. Kamu yang selalu memastikan Mingyu selalu ada dalam jarak dekat dengan kamu. Kamu yang sering buka galeri foto kamu sama Mingyu di ponsel kamu...”

Hakyeon menahan nafasnya. Seolah – olah memberi obat penenang untuk hati dan otaknya.

“ Dan bahkan aku tau kalau kamu beresin semua buku Mingyu ke dalam tas waktu Mingyu ketiduran padahal bel pulang sudah berbunyi. Aku liat itu semua...”

Wonwoo menunduk.

“ Maaf kak~”

“ Enggak, Wonwoo.. Yang seharusnya minta maaf disini itu aku. Aku minta maaf karena gak ngasih kamu kesempatan untuk maafin Mingyu. Kesannya aku justru mendukung kamu pisah sama dia. Aku minta maaf...”

Hakyeon menatap Wonwoo, ia menggenggam tangan Wonwoo yang terasa dingin.

“ Kamu masih cinta sama dia kan ?”

Wonwoo menatap Hakyeon tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaannya.

“ Wonwoo, kamu masih cinta sama Mingyu kan ?”

Wonwoo masih diam.

“ Wonwoo... Jawab aku.. Kamu masih cinta sama Mingyu kan ?”

“ Kak ?”

Hakyeon mengangguk.

“ Iya. Aku masih cinta sama dia. Gak ada sedikitpun rasa itu berkurang buat dia. Aku gak tau kak. Dia brengsek banget gak sih! Aku benci dia.”

Hakyeon terkekeh. Ia mengusap tangan dingin itu.

“ Iya, aku tau. Bener kata mama.. Kita harus mengambil resiko saat kita memutuskan mencintai seseorang.”

“ Aku minta maaf...” lirih Wonwoo.

-oOo-

Mingyu melempar puntung rokoknya yang tinggal sedikit ke sembarang arah saat ia melihat Hakyeon menghampirinya.

Hakyeon meminta Mingyu untuk pergi ke taman dekat kompleknya. Dan Mingyu bersumpah. Kalau itu bukan menyangkut Wonwoo, ia tidak akan pernah mau bertemu dengan Hakyeon diluar jam sekolah.

“ Lo ngerokok ?”

Mingyu mengangguk.

“ Wonwoo gak marah ?”

“ Engga. Tapi gue dilempar sepatu sama dia.”

Hakyeon tertawa.

“ Mau ngomong apa ?”

Hakyeon melipat kedua tangannya didepan dada. Memperhatikan Mingyu dari ujung kaki sampai ujung kepala.

“ Ngeri gue sumpah ! Berasa mau diperkosa.” Celetuk Mingyu yang sukses membuat Hakyeon melayangkan pukulan diatas kepalanya.

Heran deh. Kenapa Wonwoo mau sama cowok slengean kayak Mingyu ini ?

“ Gue udah putus sama Wonwoo.”

Mingyu memicingkan matanya.

“ Gue serius !”

“ Terus ?”

“ Lo balik lagi sama dia.”

Mingyu berdecak. “ Susah ! Dia udah benci gue banget kayanya.”

Warung Bu Een [[Meanie]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang