part..15

21.5K 813 5
                                    

°°°ΠΠ°°°

Hari ini setelah bel pulang sekolah berbunyi aku langsung melesat menuju mobil karena merasa lelah.
Kehamilan ku yang sudah berjalan tiga bulan ini emang terlalu banyak menguras tenaga entah kenapa semua yang kulakukan berat atau gak selalu aja berakhir dengan badan yang terasa lelah dan mengantuk. Ah mungkin debaynya gak mau ibunya terlalu berat beraktifitas.

Setelah sampai di mobil langsung saja aku melepas baju seragamku dan menganti dengan kemeja milik Rian yang emang sudah ku siapkan dari rumah.  Huh sepertinya selama aku hamil aku selalu ingin melakukan dan menggunakan apapun yang Rian gunakan.

Seperti tadi pagi aku pingin banget pake bajunya Rian, tapi karena aku harus sekolah jadi aku undur dan baru kesampean sekarang.
Aku mengelus perutku yang sedikit membuncit pelan "maaf ya sayang mommy baru nurutin kemauan kamu, Kamu jangan sampek ngences ya kalo udah lahir nanti" ucapku pelan.

aku selalu merasa senang setiap apa yang aku inginkan sudah kesampean. Seperti sekarang ini aku mengelus perutku sambil bersenandung kecil dengan senyum selalu merekah di bibirku.

Tak lama aku di dalam mobil dan bersandar karena merasa lelah ponselku pun berbunyi, dengan cepat aku meraih ponselku ku dan melihat siapa yang menggangguku.

My batu calling...

Dengan Segera ku angkat telpon saat melihat Rian menelponku.

"Fisa kamu dimana sayang. Aku cari kamu di kelas kok gak ada?" Tanya Rian sedikit ada nada panik di dalamnya.

"Aku di mobil, yan. Badanku capek banget. Kamu buruan kesini deh terus kita pulang aku pengen kamu." ucapku tanpa malu malu entah kenapa kehamilanku yang menginjak bulan ke tiga ini bukan cuma lelah yang aku rasakan tetapi juga libidoku yang tak bisa terkontrol lagi apalagi saat melihat Rian tengah bertelanjang dada pasti langsung ngiler pas ngeliat roti sobek miliknya.

"Yaudah iya tunggu bentar lagi aku sampek ini" jawabnya seperti tengah berlari.
Aku beruntung memiliki suami seperti Rian, karena selama aku hamil Rian selalu cepat melakukan apapun yang aku mau jika aku menginginkan sesuatu.

"Yaudah cepet tapi jangan lari lari. Aku tunggu di mobil" jawabku sebelum mematikan sambungan telpon ku. Aku mulai menyandarkan tubuhku di kursi penumpang dengan sandaran yang sudah aku turunkan hingga terasa nyaman dan mulai memejamkan mataku perlahan hingga aku terlelap.

°°°Π°°°

Tidurku terganggu saat aku merasakan tubuhku melayang. Perlahan kubuka mataku dan tatapan pertama yang aku lihat adalah wajah tampan Rian seperti sedang menggendongku.

"Udah sampek apartemen tah yan ?" Tanyaku bingung membuat aku sedikit mengangkat tubuhku untuk melihat sekitar dan yah kami sudah sampai di depan lift apartemen

"Yann...." panggilku manja.

"Kenapa sa ?" Tanyanya lembut.

"Gak enak di gendong gini tau turunin dulu dong" protesku manja. Seolah tau apa yang aku inginkan Rian berhenti dan menurunkan ku untuk berdiri. Saat aku sudah berdiri aku langsung mengulurkan tanganku meminta gendong lagi.
dengan sigap Rian mengangkat ku dengan mudahnya karena memang tubuhku yang mungil ini.

dan hap aku sudah berada di gendongan Rian lagi, dan kali ini posisiku seperti anak anak koala di gendong induknya. Aku lebih nyaman di gendong seperti ini karena aku bisa leluasa mencium aroma tubuh nya.

Rian mulai melangkah dan masuk kedalam lift sedangkan aku hanya bertugas menekan tombol lantai kamar kami.
Di saat menunggu lift sampai, aku merasa mengantuk dan sempat tertidur dalam gendongan Rian.

Young momWhere stories live. Discover now