Caleb William

106K 4.3K 206
                                    

Seorang pemuda berusia 23 tahun mendorong pintu sebuah kafe dengan tangannya yang kekar. Pintu yang terlihat berat itu terdorong setengah terbuka dan memungkinkan tubuhnya yang atletis masuk ke dalam kafe.


Tidak. Tidak ada ceremonial semua pasang mata wanita di dalam kafe itu mendadak menoleh dan terpana pada ketampanan pemuda itu.

Hal seperti itu...maksudnya...gerakan menoleh serempak karena terpana atau sebagainya hanya ada dalam sebuah film atau sinetron recehan di televisi.

Namun tak bisa dipungkiri, banyak pasang mata wanita melirik dan mereka menelan ludah kelu karena aura maskulin yang dipancarkan oleh pemuda yang kini tengah berjalan sambil memasukkan dua tangannya di saku celananya itu.

Feromon...bagian paling sialan...menguar hebat dari pemuda itu membuat beberapa wanita mengendikkan bahu mereka pada lawan bicaranya. Saling menyetujui bahwa, pemuda itu idaman para wanita. Segala usia...

Caleb William Leandro

Banyak dari mereka warga Amerika Serikat khususnya New York, mengenal pemuda itu sebagai pemuda yang bertalenta dan pebisnis yang gemilang di usianya yang masih muda. Pemuda yang mewarisi kekayaan tak terhingga dan mewarisi dengan pasti satu sisi dinasti Leandro yang tak terbantahkan yaitu...aura dingin. Sungguh kombinasi warisan yang menarik bukan?

Sampai kapanpun dan di manapun, wajahnya mampu menghiasi sampul majalah manapun karena insting dan pencapaian bisnisnya yang gemilang. Juga sampai kapanpun dan di manapun dia akan selalu menjadi cast bagi para penulis roman picisan sebagai sosok imajinasi mereka tentang seorang CEO yang tampan, bertubuh indah, dingin, mempesona, kaya raya bla...bla...bla...

Bukan kata tetapi....akan tetapi di sini, di Indonesia sosoknya mampu berbaur dengan kalangan manapun. Sosoknya memang berulangkali menghiasi majalah bisnis negeri ini, tapi...hanya kalangan petinggi perusahaan yang mampu menjangkaunya. Bukan karena seorang Caleb adalah pribadi yang sombong atau semacamnya. Tapi...lebih pada, Caleb yang ingin bisa bergaul dengan kalangan manapun tanpa embel-embel ketenaran dan keberhasilannya dalam berbisnis.

Caleb memilih duduk di sudut ruangan. Sejenak matanya menatap sekeliling dan mengangguk pelan. Menyetujui bahwa kafe ini cukup menarik. Hingga seorang waiter datang dan menanyakan pesanannya. Waiter itu mengangguk dan akhirnya berlalu dari hadapan Caleb. Suara deheman dari ujung ruangan yang ditata sedemikian elegan menjadi sebuah panggung pertunjukan live music. Caleb mendongak. Terlihat seorang pria sedang menyetel gitarnya. Sedang di sampingnya, seorang gadis menghempaskan bokongnya pelan sambil meniupkan udara dari mulutnya. Caleb mengernyit. Menatap gadis di panggung itu. Dandanan dan selera berpakaiannya benar-benar unik...dan...aneh? Gadis itu berdandan dengan nuansa gothic yang kental. Dia mengenakan sebuah rok panjang dengan nuansa ethnic dengan sentuhan renda yang manis di ujungnya. Sebagai atasan dia memakai baju tanpa lengan lengkap dengan sebuah kalung yang juga ethnic. Caleb tersenyum simpul menatap riasan gadis itu yang sedikit tebal. Nuansa gelap jelas terlihat di matanya. Bahkan juga sapuan lipstiknya yang juga gelap. Caleb menghela napas. Secara keseluruhan tampilan gadis itu unik. Dan...sepatu boot berwarna coklat di kaki gadis itu cukup menarik.

THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now