💎14

2.4K 328 22
                                    

Tangan kirinya yang sejak tadi bebas kini seakan menginginkan lebih dari ini. Memulai aksi nakalnya dan menggerayangi tubuh Jihoon untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Tangannya membuka celana pendek milik Jihoon. Menelusuri kedalamnya hingga dia menemukan kain segitiga yang dia cari. Merogoh kedalamnya untuk menyentuh sesuatu yang berharga.

Merasa dirinya teracam. Jihoon berusaha mencegah tangan Soonyoung dengan memegangnya. Namun, apa daya. Tenaga Soonyoung lebih besar dibandingkan dengan dirinya.

"Ja-ngan.. Ungh.. Soonyoung..."

Soonyoung seakan tak peduli dengan peringatan Jihoon. Saat ini, dia sama sekali tak terkendali. Hingga dirinya terpuaskan atas hasrat yang kini tengah menggebu-gebu.

Hampir saja, Soonyoung menemukan titik dimana dia akan merasa begitu hidup. Hingga pada akhirnya dirinya diganggu oleh suara dering ponselnya yang begitu keras.

Soonyoung merutuki dirinya karna memiliki ponsel tersebut. Ingin rasanya dia membantingnya ke lantai agar tak menganggu acaranya malam ini. Dengan kesal, Soonyoung beranjak dari kasur dan menyambar ponsel yang ada dimeja. Melihat Soonyoung beranjak. Jihoon segera bangkit dan duduk agak menjauh dari Soonyoung. Dia telalu bodoh karna sudah terlena oleh pesona bosnya ini.

Ternyata ini telfon dari Hyung.

"Hyung? Ada apa?"

"Kemana saja kau?! Cepat kemari. Jisoo kecelakan dan sekarang berada dirumah sakit."

"Noona kecelakaan?! Aku segera ke sana!" Soonyoung mematikan telfonnya. Pikiran Soonyoung langsung kacau balau tak kala mendengar Jisoo kecelakaan. Bagaimana bisa dia kecelakaan? Dan bagaimana keadaannya sekarang. Itu membuat Soonyoung tak bisa berfikir dengan jernih.

"Maaf. Aku harus segera pergi." Ucap Soonyoung segera memakai sepatu dan juga jasnya.

"Si-siapa yang kecelakaan?" Tanya Jihoon agak heran melihat eskpresi wajah Soonyoung yang penuh khawatir dan panik. Mungkinkah dia itu orang yang sangat penting baginya. Hingga dia sekhawatir ini.

"Seseorang yang penting bagiku... Aku harus pergi. Maaf."

Soonyoung sesegera mungkin mengambil kunci mobil yang tergeletak dimeja. Menyambarnya dan berlari keluar tanpa memperdulikan ucapan Jihoon.

Pintu rumah Jihoon tertutup begitu saja. entah kenapa, disaat terakhir Soonyoung berjalan pergi meninggalkannya dengan wajah khawatir seperti itu membuat hatinya sakit. Perasaan cemburu yang bahkan tak boleh dia rasakan.

Mereka bahkan hampir saja melakukan hal itu hingga Kakak Soonyoung menghubunginya. Sentuhan Soonyoung yang begitu memabukan dan terkesan ingin memiliki seutuhnya. Mata yang memandangnya dengan lembut. Ciuman yang terasa begitu hangat. Semua itu seakan sirna begitu saja. Hanya dianggap sebagai permainan semata oleh seorang Presdir HJ Fashion.

Ini bukanlah tempat yang pantas bagi Jihoon. Dan gadis itu tahu betul dengan posisinya saat ini. Hanya rintihan tangis yang dia perlihatkan malam itu. Meringkuk bagai orang yang baru saja patah hati. Menangisi penolakan terhadap rasa cintanya pada seseorang.

Tak lama Soonyoung mengendarai Mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Pemuda tinggi dengan rambut pirangnya tersebut langsung menghambur keluar mobil. Berlari memasuki lobi rumah sakit dan melejat ke ruangan dimana Jisoo berada. Tanpa memikirkan peringatan dari para suster. Soonyoung tetap saja berlarian hingga sesekali menabrak orang yang berlalu lalang disana.

"Noona!" Soonyoung berteriak keras tak kala menemukan ruangan dimana Jisoo dirawat. Membukanya dengan kasar dan masuk kedalam ruangan. Disana sudah ada semua keluarganya. Termasuk sekretaris Minhyun. Jisoo terkapar diranjangnya dengan selang infus ditangan kirinya. Dan sebuah perban didahinya.

【√】TREASURE ↪soonhoonWhere stories live. Discover now