💎11

2.2K 327 4
                                    


Jihoon membalikkan badannya saat mendengar sebuah suara pintu dibuka. Dengan segera, dia berlari menuju pintu tersebut dan wajahnya berubah gembira saat melihat Soonyoung telah pulang. Membawa sebuah bingkisan yang dia bawa ditangan kirinya.

"Apa? sebegitu rindukah padaku Sampai-sampai kau seheboh itu saat aku pulang?" Goda Soonyoung saat melihat wajah Jihoon yang berbinar.

"Diamlah! berikan padaku. Aku sudah sangat lapar!" Ucap Jihoon langsung meraih makanan yang dibawa Soonyoung tanpa permisi. Jihoon pun berlari menuju ruang tamu dan membuka makanannya.

"Dia sungguh manis~" bukannya marah. Soonyoung malah tersenyum tipis saat Jihoon begitu senang dia datang membawa makanan. Bahkan dia langsung mengambilnya tanpa memperdulikan status yang dimiliki Soonyoung. Presdirnya. Dia memang sudah berbeda dari yang dulu. Lebih berani dan aktif.

Soonyoung berjalan ke ruang tamu dan menaruh tas dan juga jasnya. Kemudian duduk disofa dekat Jihoon. Soonyoung mengendurkan sedikit dasinya sambil melihat betapa lahapnya Jihoon menyantap makanan yang dia bawa.

"Hmm~~ Enak~" Guman Jihoon menikmati makanannya. Dia lapar setengah mati, sampai-sampai tak memperdulikan Soonyoung yang ada disampingnya.

"Apa kau selalu makan seperti ini?" Tanya Soonyoung menatap Jihoon yang begitu lahapnya. Kebanyakan wanita selalu makan dengan anggun didepan laki-laki. Berbeda dengan Jihoon yang makan dengan cepat dan lahapnya. Oh. Atau bisa disebut Rakus?

"Hmmt. Kau keberatan?" Tanya Jihoon.

"Habiskan semuanya..." Soonyoung tersenyum kecil mendorong semua makanan ke arah Jihoon. Ini sungguh mengasikkan melihat betapa lahapnya Jihoon memakan semua makanan yang ada dimeja.

"Tak perlu kau suruh. Aku pasti akan menghabiskannya." Kata Jihoon cuek. Lama Soonyoung memperhatikan Jihoon makan, dia pun menaikkan sebelah alisnya. Seakan mempunyai sebuah rencana jahil pada Jihoon.

"Ngomong-ngomong... baju siapa yang kau pakai itu?"

Soonyoung memandangi Jihoon yang sedang makan.

"Uhuk~Uhuk~Uhuk" Jihoon terbatuk-batuk. Kaget. Saat mendengar perkataan Soonyoung. Benar juga, dia baru sadar jika
dia memakai baju Soonyoung tanpa ijin. Baju dan celana yang kebesaran membuatnya seperti anak kecil saja.

"I-ini... Ehh... Aku..." Jihoon gelagapan saat ingin menjawabnya. Soonyoung pasti sekarang berfikiran jika Jihoon itu seenaknya sendiri. Mengotak-atik rumah Presdir tanpa seijinnya.

"Aku hanya bercanda..." Soonyoung tersenyum tipis sambil mengusap-usap rambut Jihoon. Jihoon tertegun ditempatnya. Ini pertama kalinya, Soonyoung bersikap manis padanya. Dan saat ini, Jihoon merasa Soonyoung seperti laki-laki tampan yang gentle. Penuh cahaya, saat Soonyoung dengan lembut mengusap rambutnya. Nyaman dan juga terasa hangat.

Keduanya saling bertatapan... kemudian memalingkan wajah mereka masing-masing.

"Ah... sebaiknya aku mandi dulu." Ucap Soonyoung salah tingkah sambil berdiri dan mengambil jasnya.

"Oh. Baiklah."
"Oh iya. Hari ini kau menginaplah disini. Besok baru ku antar kau pulang." Baru mendapat beberapa langkah, Soonyoung berbalik ke arah Jihoon. Jihoon mengangguk pelan.

"Aish... aku ini kenapa sih." Guman Jihoon menyentuh kedua pipinya dengan tangan. Beberapa detik yang lalu, Jihoon merasa seakan terhipnotis oleh tatapan Soonyoung, Tatapan yang sama seperti yang pernah dia alami saat bersama Hoshi dulu. Dan itu membuatnya rindu. Dan berfikir jika Soonyoung sangat mirip dengan Hoshi. Apakah perasaan ini benar? Dan apakah boleh, Jihoon memiliki perasaan aneh yang sulit dijabarkan ini?

Jihoon yang merasa bosan menunggu Soonyoung yang tengah mandi, mencoba pergi ke tempat bawah tanah, dimana dia tadi menemukan sebuah pintu yang tertutup. Karna dia takut dan tak enak ingin membukanya... mangkanya dia tak melakukannya. Namun, dia sungguh penasaran setengah mati. Dilihat dari kaca pintu, sepertinya tempat itu sungguh bagus. Jihoon mencoba membuka pintu tersebut tapi ternyata di kunci. Hanya ada sebuah kaca kecil yang ada dipintu yang membuat Jihoon bisa melihat ke dalam ruangan tersebut. Buram. Tak jelas apa yang ada didalamnya hingga membuat Jihoon kesal dibuatnya.
Di lain tempat, Soonyoung tengah mengeringkan rambutnya sambil keluar dari kamarnya. Di lihatnya sofa yang kosong tanpa adanya Jihoon.

【√】TREASURE ↪soonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang