💎6

2.6K 369 27
                                    

"Bocah itu sudah mempermalukan ku didepan umum! Akan ku balas bocah itu berkali-kali lipat!" Manager Jinyoung murka. Dia langsung melampiaskan amarahnya saat dia sudah sampai diruangannya.

"Tenanglah tuan. Kita masih bisa membalasnya nanti. Biarkan saja, dia bertingkah sekarang. Karna nantinya, Tuan akan mengambil alih perusahaan ini." Ucap Sekretarisnya Jinyoung.

"Kau benar. Akan ku buat bocah itu menderita seperti dineraka"

***

"Apa? Kau dihina saat kau diwawancara?" Tanya Seungkwan tidak percaya saat mendengar cerita dari temannya ini.

"Iya. Tapi untungnya, Ada seorang pria yang membelaku. Ku pikir dia adalah Presdir disana." Jawab Jihoon meminum minumannya.

"Benarkah? Mungkin Presdir itu menyukaimu?" Tanya Seungkwan antusias.

"Jangan bercanda. Tidak mungkin Presdir tampan dan kaya seperti dia menyukaiku. Lagipula... sudah ada orang yang aku sukai." Ucap Jihoon.

"Hoshi? Hmm... Kau benar, sampai kapanpun kau akan menyukai Hoshi. Tapi.. ngomong-ngomong, aku tak mendengar kabar tentang dia lagi. Sudah lama kami kehilangan contact jadi aku tidak tahu bagaimana kabar dia sekarang."

"Entah kenapa, saat ini aku sangat merindukan dia." Guman Jihoon memainkan sedotannya dengan kepala berada ditumpuan tangannya.

"Kau bodoh sih. Kenapa kau harus melakukan itu. Jelas-jelas Hoshi menyukaimu. Tapi kau malah menolaknya begitu saja, dan sekarang kau berlagak merindukannya. Kau itu sungguh Naif."

"Ku lakukan itu, karna aku punya alasan. Lagipula... dulu aku masih sangat muda. Jadi, tidak tahu apa-apa tentang cinta." Jihoon membuang mukanya ke arah lain.

"Alasan-alasan. Mungkin saja, Saat ini, Hoshi sedang bersenang-senang dengan gadis disana. Apa kau tahu, Gadis Amerika itu sangat cantik-cantik. Kulit mereka juga sangat putih dan mulus. Mana mungkin, Hoshi yang sudah dewasa dan mapan akan menyukai gadis urakan sepertimu." Omel Seungkwan pada Jihoon. Hingga membuat Jihoon mati telak dihadapan Seungkwan. Temannya ini, jika bicara selalu blak-blakkan tanpa melihat situasi yang ada.

"Hey!! Kau ini teman siapa sih? Kenapa kau malah membuatku semakin sedih?! Kau ini... Hah!" Bentak Jihoon dengan suara tinggi.

"Eeeh~ Lihatlah wajahmu saat marah. Sungguh jelek sekali!!"

"Sudahlah!! Aku pergi dari sini." Ucap Jihoon beranjak dari duduknya.

"Hey Tunggu dulu, kau mau kemana?"

"Pulang!!" Jihoon berjalan pergi dengan berkacak pinggang.

'Hari ini sungguh membuatnya kesal. Apa mungkin ini pertanda buruk baginya Ya?'

"Haah~ anak itu." Guman Seungkwan.
"Kau bersihkan mejanya." Seungkwan menunjuk seorang pelayan yang tadinya melayani seorang pelanggan. Sang pelanggang mengangguk dan segera membersihkan meja yang tadinya digunakan Jihoon dan Seungkwan.

"Oh iya, Jika tuan kalian sudah datang. Bilang padanya aku pergi ke Butik." Lanjut Seungkwan sebelum dia benar-benar pergi.

"Baik Nona." Ucap pelayan tersebut membungkuk.

***

Soonyoung menatap ke luar jendela didalam ruangannya. Memikirkan sesuatu. Sesuatu yang terjadi didalam ruang wawancara tadi. Gadis yang bernama Jihoon itu ternyata adalah teman semasa SMAnya. Dan dia adalah cinta pertamanya juga. Tak lama kemudian, suara pintu diketuk berbunyi menampilkan sekretaris Minhyun yang membawa berkas informasi tentang hasil wawancara tadi.

"Presdir. Ini berkas dari para karyawan yang akan direkrut di Hj Fashion." Ucap Sekretaris Minhyun. Soonyoung segera duduk dikursinya dan membuka setiap profil dari para orang-orang yang wawancara tadi. Mata Soonyoung tertuju pada profil seorang gadis yang bernama Lee Jihoon.

【√】TREASURE ↪soonhoonWhere stories live. Discover now