💎2

3.3K 409 18
                                    

"Aku pulang..." Seru Jihoon memasuki rumahnya. Terlihat begitu sepi, Jihoon pun melihat ke dalam kamar sang Ibu. Tapi tak ada orang disana, begitu juga dengan Dapur. Lalu dimana ibunya?

Sudah sejak tadi Jihoon menunggu ibunya yang tak kunjung pulang. Hari juga sudah begitu malam. kenapa sebenarnya ibu Jihoon. Yang hanya bisa dia lakukan hanyalah menunggu di depan Rumah, berharap sang ibu segera pulang. Jihoon benar-benar mengkhawatirkan ibunya.

"Jihoon?" Terdengar suara sang Ibu. Jihoon pun mendongkakkan kepalanya, dilihatnya sang ibu yang berdiri didepannya dengan sebuah kantong plastik berwarna putih.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini diluar?" Tanya Sang ibu khawatir dan mengajak Jihoon masuk kedalam rumah.

"Ibu. Kenapa ibu tidak bilang kalau ibu sudah mendapatkan pekerjaan? Ibu tau betapa khawatirnya aku saat melihat ibu tak ada dirumah?" Jihoon terus saja mengoceh sementara Yoongi membuka kantong plastik yang dia bawa, mengambil 2 kotak makanan dan membukanya. Memberikannya kepada sang anak untuk dimakan.

"Kau tau. Kadang aku merasa kau seperti ibu dan aku anaknya..." Goda Yoongi melahap makanannya.

"Ibu!~" Rengek Jihoon. Jihoon benar-benar khawatir pada ibunya, tapi malah dibuat lelucon oleh Yoongi.

"Iya ibu tahu. Tapi... Ibu harus tetap bekerja untuk membiayai sekolahmu. Ibu tidak akan membiarkan kau putus sekolah karna ibu. Lagipula pekerjaan ini tidak terlalu buruk. Pemiliknya pun juga begitu baik pada ibu. Jadi jangan khawatir dan fokuslah pada sekolahmu. Kau mengerti?"

"Benar tidak apa-apa?"

"Iya! Habiskan makanamu, dan pergi belajar."

***

Keesokan harinya... saat Jihoon hendak berangkat sekolah. Keluar dari rumah dan berjalan turun ke bawah, betapa terkejutnya dia saat melihat sosok Hoshi yang sudah berdiri dijalan dengan sebuah sepeda ditangannya.

"Selamat pagi." Sapa Hoshi canggung sambil mempererat pegangan sepedanya.

"S-Selamat pagi." Sapa Jihoon yang ikut canggung.

'Apa dia datang kemari untuk menjemputku? Apa dia khawatir padaku tentang kejadian kemarin?'

"Hanya berjaga-jaga jika berandal-berandal kemarin mengganggumu lagi." Ucap Hoshi dan diberi anggukan oleh Jihoon.

Mereka berdua pun berangkat bersama menggunakan sepeda yang sama sekali belum pernah Hoshi gunakan. Jujur saja, dia lebih suka jalan kaki atau naik bus umum maupun kereta bawah tanah. Tapi... demi Jihoon dia mau melakukannya. Untuk kali ini saja. ya kali ini saja dia akan melakukannya demi gadis ini.

"Terima kasih," Ucap Jihoon saat mereka tengah dijalan.

"Hum." Jawab Hoshi dengan gumanan. Gugup sekali rasanya. Biasanya dia akan memegang kendali atas wanita. Tapi sekarang, dia sungguh gugup setengah mati menghadapi wanita yang tengah diboncengnya ini.

***

Pelajaran pertama dimulai. Seungkwan terus saja memperhatikan Hoshi disepanjang pelajaran. Sesekali dia berfikir apa hubungan Hoshi dengan Jihoon.

'Kenapa akhir-akhir ini, aku melihat mereka selalu bersama?' Batin Seungkwan bingung dan juga cemburu.

Hoshi yang mendengar isi hati Seungkwan langsung memandangnya. Membuat Seungkwan sedikit kaget karna ketahuan tengah memandangi Hoshi.

"Aaah!! Aku bodoh sekali sih!" Umpat Seungkwan kesal karna ketahuan. Sementara Vernon yang duduk dibelakang Seungkwan juga ikutan kesal karna Seungkwan terus saja memperhatikan Hoshi yang jelas-jelas tak menyukai Seungkwan. Jadilah cinta segiempat yang rumit.

【√】TREASURE ↪soonhoonWhere stories live. Discover now