💎7

2.4K 367 20
                                    


"Kau sudah dewasa. Apa kau akan terus memintaku tinggal bersamamu sementara nanti kau akan menikah?" Tanya Jisoo.

"Menikah? Bagaimana jika kau saja yang menikah denganku? Jadi aku tidak perlu repot-repot lagi memintamu untuk tinggal bersamaku." Jawab Soonyoung menggoda. Namun godaan itu justru membuat Jisoo berharap untuk bisa menjadi kenyataan.

"Sudahlah. Jangan menggodaku terus. Ingat, minum obatmu. Dan jangan terlalu tidur larut malam. Jika sesuatu terjadi, langsung hubungi aku. Kau mengerti?" Ucap Jisoo sebelum dia keluar dari mobil.

"Aku mengerti." Jawab Soonyoung menurut.
"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik." Ucap Jisoo keluar dari mobil.

"Humm... kau juga." Jawab Soonyoung. Jisoo melambaikan tangannya saat Soonyoung pergi dari hadapannya. Kemudian, Jisoo masuk kedalam rumah sakit. Dimana, dia menjadi dokter psikolog disana.

Jisoo disambut baik oleh dokter yang lain dan diperkenalkan juga oleh para dokter dan juga suster yang ada disana.

"Halo, Namaku Hong Jisoo. Mohon kerja samanya." Sapa Jisoo pada semua orang yang ada disana.

"Dokter Jisoo ini adalah lulusan dari universitas di Amerika. Dan mulai sekarang dia akan bekerja disini. Jadi, tolong perlihatkan rasa hormat kalian padanya. Dan bekerjalah dengan baik!"

"Baik..." Jisoo duduk diruangannya, beberapa saat kemudian. Muncul seorang pelayan yang membawakan minuman untuknya.
"Ini minumannya Dokter." Ucap pelayan wanita paruh baya itu sambil menaruh minuman diatas mejanya.

"Terima kasih."

"Apa ada lagi yang dokter inginkan?" Tanya Pelayan tersebut.

"Tidak. Terima kasih." Ucap Jisoo membuka berkas-berkas miliknya.

***

DiKantor Hj Fashion, Soonyoung sedang duduk sambil mendengarkan penjelasan dari Jihoon. Matanya tak lepas dari wajah Jihoon yang terlhat serius saat menjelaskan baju yang dia rancang pada Soonyoung. Sungguh terlihat manis.

"Apa kau mendengarkan aku Presdir?" Tanya Jihoon saat melihat tatapan mata Soonyoung yang terus memandanginya tanpa henti.

"Oh, ya. Aku tidak tuli." Ucap Soonyoung angkuh. Membuat Jihoon menghela nafas panjang melihat tingkah Presdirnya yang seenak dirinya sendiri.

"Hey, apa kau punya waktu malam ini?" Tanya Soonyoung.

"Tidak. Memangnya ada apa?"

"Bagus!! Malam ini tidurlah denganku!!" Soonyoung berteriak girang saat Jihoon bilang dia tak ada acara. Tapi, saat Jihoon mendengar kalimat yang dikeluarkan oleh Soonyoung dia berubah menjadi marah besar.

"APA?! Apa kau gila Presdir?!" Bentak Jihoon kesal.

'Presdir macam apa yang meminta konsultan pribadinya untuk tidur bersamanya?'

"Memangnya... Oh Hahah~~" Soonyoung tertawa terbahak-bahak saat melihat mata Jihoon dan tahu apa yang tengah Jihoon pikirkan.

"Apanya yang lucu!" Teriak Jihoon.

"Kau... Pantas saja selama ini kau susah mendapatkan pekerjaan. Itu karna kau menggunakan otakmu ini untuk memikirkan hal-hal yang jorok." Soonyoung memukul-mukul dahi Jihoon dengan jarinya.

"Apa kau bilang?! Kau sendiri yang memulai. Kenapa malah aku yang dimarahi!!" Bantah Jihoon tak terima dengan tuduhannya. Selama ini yang dia pikirkan adalah hal-hal yang baik dan positif. Mana pernah dia memikirkan hal jorok, bahkan dia belum pernah berpacaran sama sekali. hanya sekali, dan itupun dia dicampakan.

"Yang ku maksud adalah tidurlah dirumahku. Bersamaku, didalam rumah yang sangat besar." Jawab Soonyoung penuh dengan kemenangan. Dia tak menyangka jika Jihoon akan memikirkan hal semacam itu saat dia mengatakannya.

【√】TREASURE ↪soonhoonWhere stories live. Discover now