💎4

2.8K 370 7
                                    

Hari-hari berikutnya. Hoshi sama sekali tak terlihat disekolahan. Bahkan, tak ada satupun yang tahu kenapa Hoshi tidak masuk. Tapi tidak untuk Vernon, dia tentu saja tau permasalahan sahabatnya itu.

"Apa, tak ada satupun orang yang tau Hoshi dimana?" Tanya wali kelas Hoshi saat tak mendapati informasi anak didiknya sendiri. Dia bahkan sudah pergi ke rumahnya, tadi orang tua-angkat-Hoshi bilang sudah beberapa hari ini dia tak pulang ke rumah dan tentu saja itu kebohongan.

"Seungkwan, Vernon. Apa kalian tahu dimana Hoshi?" Oh, akhirnya orang yang paling dekat dengan Hoshi pun dijadikan sasaran pertanyaan oleh wali kelas mereka.
Seungkwan hanya bisa melongo saat diberi pertanyaan tersebut. Mereka memang berteman, tapi dia sama sekali tak tahu rumah maupun tempat kesukaan Hoshi saat sedih atau dalam masalah. Hoshi itu sangat tertutup jika membahas tentang masalah pribadinya.

"Aku tidak tahu." Jawab Seungkwan menundukkan kepalanya.

Bukan karna dia sedih karna tak bisa membantu sang wali. Tapi, karna dia tak tahu sama sekali tentang Hoshi.

"Dan kau Vernon?" Vernon seakan tertamcap tombak. Dia tak mungkin mengatakannya pada Walinya. Dia sudah janji pada Hoshi untuk tak menceritakan atau memberitahukan rumah maupun segala hal yang dia sembunyikannya dari orang-orang. Dan dia tak mungkin mengkhianati temannya sendiri.

"Aku... Juga tidak tahu." Jawab Vernon penuh rasa bersalah.

Terlihat Jihoon yang menatap Vernon dan Seungkwan dengan rasa bersalah. Mungkin, ini semua salah dia. Karna kejadian waktu itu. Hoshi tak mungkin membolos sampai berhari-hari seperti ini bukan?
"Baiklah kalau begitu. Jika kalian mendengar kabar tentang Hoshi, segera beritahu Saem." Vernon dan Seungkwan mengangguk mengerti dengan apa yang di katakan Saemnya.

'Hah! Si brengsek itu. benar-benar!' Batin Vernon kesal dengan Hoshi yang seenaknya sendiri menyuruh dia untuk tutup mulut.

'Hoshi....Kau dimana?' Batin Seungkwan sambil menulis pesan ke nomor Hoshi.

'Maaf...' Batin Jihoon.

"Baik. Kita lanjutkan pelajaran hari ini!" Ucap Saem sambil membuka buku pelajarannya.

***

Di lain tempat, terlihat Hoshi yang tengah duduk dibawah pohon sambil melihat ke atas. Ponselnya pun berbunyi, dan membuka pesan yang tadi dikirim oleh Seungkwan padanya.

{Kau dimana?}

{Semua orang mencemaskanmu!}
{Hubungi aku. Secepatnya.}

Hoshi tak membalas dan menutup ponselnya. Menaruhnya diatas kursi dan kembali menatap ke atas langit biru.

"Kenapa tidak dijawab? Sedang marahan ya?" Hoshi memandang ke sosok yang kini tengah berada didepannya dengan seragam sekolah SD lengkap.

"Kenapa sudah pulang?" Tanya Hoshi heran. Ini masih belum jam siang tapi dia sudah pulang.

"Hari ini ada rapat guru. Jadi, pulang lebih awal." Ucap gadis kecil itu sembari duduk disamping Hoshi.

"Ini untuk Oppa!" Seru Gadis kecil itu seraya menunjukkan sebuah kalung.

"Apa ini, Myungho?" Tanya Hoshi bingung.

"Ini hadiah untuk Oppa. Anggap saja sebagai jimat pelindung Oppa selama Oppa pergi. Dan Oppa akan selalu ingat kalau aku selalu sayang pada Oppa." Jelas Myungho. Gadis kecil tersebut tersenyum cerah. Secerah matahari saat itu.

"Terima kasih. Ini benar-benar mengesankan. Kau bisa memakaikannya?" Ucap Hoshi senang. Myungho pun memasangkan kalung pemberiannya kepada Hoshi. Hoshi tersenyum bahagia sambil memegang Bandul berinisial H&M

【√】TREASURE ↪soonhoonWhere stories live. Discover now