Capter 14 (New Rival)

879 102 83
                                    

Jika kalian Mau berkenang mengoreksi ff absurd ku ini
Dengan senang hati aku menerima
endhartadewi shlyerain 😘😘😘

Walaupun di revisinya kalau lagi mood wkwkkw..

Kalau  koreksi Kalian masih sama maafkan lah otak kuntet ini
Saya sudah berusaha sekuat mungkin
Kalau hasilnya segitu yah otaknya nyangkut segitu wkwkwkw

Happy reading 💞💞💞💞💞

(Author)

Seketika itu keheningan mendadak sirna dengan tamparan yang di layangkan Fei pada Beam membuatnya bisu membeku.
Forth pun hanya diam, mematuhi apa yang Fei katakan.

"Fei!, hentikan!, ini di depan umum" seru Forth mencoba menghentikan tindakan Fei yang anarkis sembari menahan tubuhnya.

Namun amarah Fei masih belum reda, ia belum puas lalu mencoba kembali melayangkan tamparan pada pipi Beam yang manis itu.

*Wush*

Tapi seseorang cepat bertindak menghentikan tampran tersebut.

"Fei!, hentikan!!!"
teriak seseorang menahan tamparan Fei dengan tangannya.

"Agust!!, kamu jangan ikut campur, anak ini harus di beri pelajaran agar Dia tahu dimana posisinya berada"
Ucap Fei amarahnya berkobar-kobar.

Seketika mereka jadi pusat perhatian banyak orang.

"Ini di depan publik, hentikan amarah bodoh mu itu"
ujar Agust mencoba meredakan amarah Fei yang membludak.

"Sekarang Kamu selamat anak sundel"
cetus Fei menatap horor Beam.

"A, a, a, for,..."
Beam mulai terbata-bata ia ingin bicara namun ragu-ragu.

"Sudah, dan kamu Forth urusi tunangan mu itu"
ujar Agust.

"Tapi, Beam"
Forth mencoba kembali ke sisi Beam namun Fei menatap horornya kembali sehingga langkahnya terhenti.

"Diam di sini!!!"
Teriak Fei.

"Forth, kamu harus pulang juga, ayah mu mencari mu"
Seru Agust

"Tapi aku masih belum selesai bebicara dengan nya" seru Forth sembari mendekati Beam kembali namun di tarik kerah bajunya.

"Ayo Kita pulang, Kita perlu bicara di rumah"
Seru Fei menarik kuat baju Forth sehingga dia tersert.

Beam hanya memandang bingung kejadian yang baru saja ia alami, namun kedatangan Agust memberi suasana baru baginya yang membisu kembali.

"Okh, aku belum memperkenalkan diri!, namaku Agust , Agust Panuwat sepupunya si oden (sosis)"
ucap Agust senyum manis sembari menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.

"Oh, Beam, Beam Barame"
Sahut Beam bersalaman lalu menunduk.

"Oden?"
Tanya Beam heran.

"555+, nama panggilan Forth, Kita sudah dekat dari kecil, aku suka memanggilnya oden karna dia rakus sekali ketika makan sosis, kalau dia suka memanggil ku soba (mie)  karna yah kamu tahu"
Seru Agust tertawa akan apa yang dia ucapkan, tapi Beam memasang muka datar seakan leleucon yang ia buat tak berpengaruh.

"Ehem, Oh ya, apa yang kalian berdua lakukan di taman?"
Tanya Agust sedikit menahan malu karna candaannya sedikit absurd.

"Emmmmm"
Beam bergumam malu.

A Precious VoiceWhere stories live. Discover now