Capter 9 ( The Problem)

943 113 41
                                    

[Author]

Forth masih sibuk berlari menarik tangan beam , namun beam terus mencoba melepasakan cengkraman  tangan forth yang begitu kuat.

"Lepaskan forth!" ujar beam.

"Ayo cepat, nanti fei masuk, bisa gawat!" ujar forth wajah khawatirnya terpancar jelas.

"Apa hubungannya denganku" ujar beam masih menepis perkataan forth.

"Akh , pokonya kita harus cepat.!" ujar forth serius.

"Siapa fei?, tunangannya? terus mengapa aku dilibatkan." Beam bergumam bingung.

Napas kecil beam seakan pertanda bahwa lari mereka begitu kencang menuju gerbang sekolah.

Namun lari forth mulai melambat ketika dia melihat satu wanita di gandrungi banyak orang bak satu butir gula dikerumuni semut.

"Aw gawat dia sudah masuk sekolah," ujar forth khawatir sembari membalikan badan mencoba berlari kembali ke kelas.

"Kemana lagi kita ?" cetus beam bingung tangan beam terus di tarik kesana kemari.

"Aku tidak bisa mengehentikan nya sekarang, jalan terakhri bersembunyi!" ujar forth keringat nya mulai menetes.

Namun suara panggilan Bak dewi fortuna terdengar keras.

"Forth , pheee!" ujar fei sembari melambaikan tangan berlari ke arah beam dan forth.

"Gawat!, lari " forth begitu ketakutan melihat fei.

Namun beam mengentikan langkah kaki forth dan menariknya ke arah fei.

"Beam , beam , apa yang kau lakukan?" Forth mencoba meronta.

"Memang ada apa dengan dia?" ujar beam heran sembari memegang tanganya supaya tidak lari lagi.

"P'forth , bagaimana kabarmu?, fei kangen" ujar fei lenjeh.

"Emhh begitu , mengapa kamu disini ?" ujar forth mencoba menepis pertanyaan fei.

"Fei miss forth, sudah 1 tahun kita tidak bertemu" ujar fei sembari kedua tanganya menggandeng tangan forth.

"Etooo permisi saya pergi dulu" ujar beam sembari mencoba melepaskan tangan forth yang masih mencengkram tangan beam yang satunya.

"Beam, beam kamu mau kemana?" ujar forth mencoba menghentikan beam.

"Saya masih ada kelas " ujar beam merendah.

Langkah kaki kecil beam pun mulai meninggalkan forth yang masih sibuk dengan tunangannya sembari mencoba melirik ke belakang memastikan keadaan.

"Aku tidak suka dengan cara dia menatap Forth!"gumam beam heran.

*****

Kelas

[Beam]

Aku pun mulai menghampiri kit yang masih sibuk bercanda dengan teman kelas.

Aku sedikit menghela napas mengingat perilaku fei yang  menurut ku "jengkel".

"Makin tampan saja papa forth, aw tangannya masih seperti biasa kekar dan lembut, wanginya pun menggoda , aaaa forth"pikir fei tadi yang membuatku risih.

Aku mencoba menghilangkan pikiran tak penting itu dan bertanya pada kit

"Kit"aku memanggil sembari duduk disampingnya.

A Precious VoiceWhere stories live. Discover now