[Revisi ] Capter 2 (Lembaran Baru)

1.5K 139 13
                                    

(Beam Pov)

Hangat nya sinar matahiari menyapa di pagi hari beam pun mulai terbangun diatas pangkuan ibu nya yang masih trauma akan kejadian semalam.

"Beam kita sudah sampai" ujar ibunya sebari menepuk pipi beam.

Beam pun beranjak dari pangkuan ibunya dan membuka pintu Mobil perlahan.

Beam mencoba menutup kepalanya dengan hoodie yang hitam pekat.

"Selamat pagi kak" panggil bibi ant.

Beam pun menoleh ke arah bibi ant
Senyum sapa mereka begitu hangat
Menyambut kedatangan kami.

Beam pun mengangguk memberi salam.

Namun suara pikiran yang lain terdengar begitu jelas seakan Ada yang membicarakan mereka.

"Mereka yang baru saja pindah, lihat anak nya , apa dia sakit " ujar seorang tetangga yang heran melihat beam menutup seluruh mukanya.

Beam pun menoleh , orang itu pun kaget melihat beam menoleh ketika mereka membicarakan beam.

Namun beam tidak berani membalas ucapan nya hanya senyum yang beam lemparkan.

Tiba tiba

Suara telapak kai kaki terdengar mendekat dari dalam rumah.

*Duk duk duk*

"Mama." Suara teriak kan seseorang memanggil ibunya.

"Iya disinih depan rumah "teriak bibi ant.

"Ma, Dia beam yang kau ceritakan itu "ujar anak tersebut.

Bibi ant pun mengangguk
"Hai saya kit rajut .. panggil saja kit" sebari menjulurkan tangan dengan senyum yang manis.

Beam pun membalas.
"Beam....." Dengan suara kecil
Mereka pun bersalaman.

Namun berbeda dari sikap beam yang dingin dia lebih hangat dan friendly enak untuk di ajak bicara.

"Kita akan menjadi sahabat baik oke na".... ujarnya memeluk beam.

Beam pun mulai masuk rumah bibi ant , kit mulai memberitahu satu-persatu detail rumah , ruang tamu kecil namun begitu hidup seakan canda tawa selalu terjadi di ruangan tersebut, Dapur yang berantakan bekas sarapan pagi.

"Inih dia Kamar mu!" ujar kit membuka kan pintu kamar.

Kamar nya begitu sempit namu namun begitu nyaman di tinggali.

Beam pun membalas
"Terima kasih" sebari masuk kamar dan merapihkan barang-barang nya.

Beam membaringkan tubuhnya di atas kasur dia pun mentatap ding-ding langit yang sudah tua di makan usia .

Namun suara-suara mulai kembali kedalam pikiran nya.

"Akhirnya aku dapat adik baru'' pikir kit.

''kalian nanti satu sekolah'' teriak bibi ant dari ruang tamu.

Beam pun hanya diam tak membalas.

"Assssa akhirnya aku dapat teman dekat juga '' pikir kit gembira.

Beam pun tersenyum dengan pikiran kit yang mudah di tebak apa maunya.

Tiba tiba

*Tok tok tok*

''boleh saya masuk '' ujar bibi ant.

"Ya !!! ujar beam.

"Beam ini barang-barang sekolah mu semua nya sudah lengkap , kamu pun bisa bersekolah besok " ujar bibi sebari meletakan semuanya di atas meja belajar.

A Precious VoiceWhere stories live. Discover now