Capter 6 (A confession)

1.1K 121 30
                                    

Baju P'forth pun masih beam pakai dengan perasaan gelisah, beam pergi menuju anak tangga bukan masuk lift.
Karna beam takut pforth mengejarnya, dengan tergesa-gesa beam mulai menuruni anak tangga yang tak berujung dan berbelok-belok.

"Apa yang telah kulakukan , kenapa aku bisa di kamar P'forth , aku seharusnya berada di bar tadi malam" beam bergumam gelisah sebari belari.

Namun ia mulai sadar ingatan nya perlahan mulai masuk kedalam pikiran nya yang kosong.

"Apa P'forth menggendongku tadi malam kesini " pikir beam sebari memegang kedua ujung rambut nya
Dia bingung kembali dengan apa yang dia lihat.

"Ini dimana? bagaimana aku pulang ke rumah ?"beam kebingungan menengok kana-kiri sebuah di rumah besar yang asing buat nya.

"Nong ada apa?" security mulai bertanya
"Phee.. ini dimana ?" ujar beam bertanya
"di rozzi villa , kediaman milik tuan muda forth" security mencoba menjelaskan.

"Apa aku di rumah P'forth" gumam beam
"Phe bisa tolong aku" beam bingung
"Tolong buka kan pintu gerbang nya sekarang" beam memohon.
"Tapi dengan pakaian seperti ini " security menujukan ke seluruh tubuh beam kemeja yang besar dan kancing kerah yang terbuka lebar.

"Apa kamu baik baik saja nong ?" security kembali bertanya
"Ayo cepat phee.... !!!!" beam menyuruh security membuka dengan tergesa-gesa.

Namun suara teriakkan terdengar keras dari depan pintu rumah yang begitu besar itu.
"Phee.. jangan biarkan dia pergi" forth berteriak keras.

Namun gerbang mulai terbuka sedikit yang membuat beam mulai menerobos keluar seperti kucing yang mau kabur setelah mencuri makanan dari meja.

"Beam.. jangan pergi dulu.." forth mencoba menyusul dengan pakaian seadanya hanya bokser yang dia pakai

"Ayo pheee sedikit lagi ' beam memelas resah

Namun beam melihat sedikit ke arah belakang , forth berlari menuju beam.

Dia mulai memperhatikan forth dari kejauhan dia yang Hanya bertelanjang dada tubuhnya begitu putih sedikit tato pada dada Dan keringatnya mentes keluar dari tubuhnya , bidang dada nya begitu terlihat, perut six pack nya begitu memngoda sepeti roti sobek yang siap di lahap mulut nya.
😱😱😱

"Aw .. kenapa aku malah membayangin yang tidak-tidak!" beam mengelengkan kepalanya dan mencoba mengalihkan perhatian dari kelezatan tekstur body P'forth.

Gerbang mulai terbuka lebar beam mulai berlari keluar terburu-buru.

"Makasih phe..."beam memberi salam ke security
Beampun berhasil keluar dari kediaman forth.

"Aw... phe kenapa kau biarkan dia lolos" ujar forth kesal

"Maap tuan muda tapi dia begitu panik seakan di kejar kucing garong " ujar security sedikit bercanda.

"Aw.. jadi kamu anggap aku kucing garong ....haha !" forth tertawa kecil

"Aw ya sudah, kau kulepaskan sekarang tapi ketika Kita beretemu kembali kamu sudah habis" celoteh forth.

"Aku masih berhutang penjelasan padamu ; ujar forth sebari senyum licik dan membalikan tubuhnya.

"Tutup kembali gerbangnya pheee. ujar forth memerintah pada security
"Khap.... Tuan muda tapi dia siapa ? Tanya security heran.
"Mangsa ku yang lezat ' ujar forth kedua halis nya turun kebawah senyum licik nya masih tertera.

Namun beam berlairi begitu kencang tanpa tau arah jalan dia hanya focus lari , Ia pun tersadar di sebuah persimpangan.

"Aw dimana lagi aku ini ?"beam bingung kembali meliahat arah jalan
Dia mencoba mencari seseorang untuk bertanya tapi tidak ada seseorang pun yang lewat.

A Precious VoiceWhere stories live. Discover now