Capter 7 (decision)

1.1K 121 37
                                    


Tatapan fort seakan menyayat hati beam sekarang.
Bola matanya hanya tertuju pada wajah beam yang kaget dibuatnya.

"What a confession​ right now?, are you kidding me now?" beam bergumam dalam hati.

Namun hati nya yang gelisah belum bisa terbendung, wajah nya menunjukan suasana hati nya sekarang.

"Aku belum siap membuka hati untuk orang baru,apa lagi orang tersebut forth "pikir beam.

Dia memang sempurna namun banyak yang mengganjal tentang dirinya.

Hati beam belum memberikan kata yang pantas untuk forth saat ini, jadi beam putuskan untuk mengangagap nya lelucon semata.

*dug.dug.dug*

Detak jantung beam mulai meningkat pesat kembali, seperti di pompa oleh aliran darah yang mengalir begitu deras.

Namun beam mulai panik dengan keadaan ini , hidung forth yang mancung dan runcing sangat menganggu mata beam yang ingin segera menapakan kaki di rumah bibi ant.

"Arrrrrrrr"

Beam pun menggigit ujung hidung forth yang runcing.

Spontan forth meronta kaget.

"Awwwww... " forth mundur kembali.

"Apa yang salah dengan mu?" ujar forth heran memegang hidung yang sedikit memerah.

Beam hanya terdiam kembali , forth terus mengoceh di dalam mobil.

"ayo cepat jalan" ujar beam dengan mata melotot ke arah forth yang sibuk mengoceh.

"Aw.. khaapp " kepala nya menunduk sedikit tanda takut akan tatapan beam.

"brrrrmm"

Mesin mobil mulai di nyalakanya, gas mulai di injak sedikit demi sedikit hingga mobil pun mulai maju ke depan.

"Ayo cepat ini sudah mau terlambat " cetus beam.

"Aw... oke siap" forth menginjak pedal gas dengan tenaga penuh kecepatan mobil drastis naik.

Beam hanya diam terpaku namun perasaan nya masih gelisah dengan ibu dan bibi ant yang khawatir.

--

Mobil pun sampai di rumah bibi ant dengan tergesa-gesa beam keluar dari mobil dan mencoba masuk rumah mencari semua orang yang ada di dalam.

Namun hanya bibi ant yang sedang duduk di sopa menonton tv.
"Swede.. bibi ant" beam member salam.

Bibi ant pun menengok ke belakang dengan tangan kanan memegang sendok dan tangan kirinya memegang mangkuk penuh dengan cereal.

"Aw.. beam kamu sudah pulang?"Tanya bibi ant terlihat biasa sajah.

"Hah... kenapa bibi tidak khawatir , aku semalam tidak pulang .!" gumam beam dalam hati.

"Teman mu yang antar kamu ke sini kan?'' bibi ant bertanya.

"yang mana bibi" jawab beam bingung.

"ituh yang .. akh.. namanya lupa.... Akh... okh forth!" ujar bibi ant sedikit gagu.

"Hah... kok bibi bisa tau dia?" Tanya beam heran sedikit menggarukan kepala.

"Semalam dia yang menelepon ke rumah , dia berkata beam akan menginap di rumah nya, Ada tugas sekolah" bibi ant memberi penjelasan.

"Okh" beam pun menganguk.

Namun bibi ant sedikt terkejut dengan pakaian yang beam pakai saat ini.

A Precious VoiceWhere stories live. Discover now