Capter 13 (My New Relationship)

922 102 150
                                    

(Author)

Manisnya janji Forth membuat Beam lupa akan waktu, indahnya taman menambah hangatnya suasana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Manisnya janji Forth membuat Beam lupa akan waktu, indahnya taman menambah hangatnya suasana.

Forth yang sudah mengeutarakan isi hatinya pada Beam begitu terlihat bebas, beban hati yang tersimpan dalam kini hilang terbawa ombak lautan namun hanya beam yang belum menjawab pasti.

Dia masih bimbang, hatinya tidak bisa menyangkal akan perasaan itu, tapi logikanya menyarankan untuk tetap kukuh.

"Beam, aku memyukaimu, maukah kau menghabiskan waktu mu bersama ku?" Pengakuan Forth yang membuat Beam membeku, namun bibirnya berkata terbalik.

Namun Forth yang cepat bertindak membuai Beam dalam kehangatan hingga lupa akan logikanya.

Raut wajahnya begitu merah merona, kecupan pada bibir membuatnya bisu seketika.

Forth pun tak bisa menyia-nyiakan kesempatan itu, ia mulai mencium hebat Beam yang pasrah.

Perlahan mereka di buai dalam badai cinta, dunia seakan milik mereka berdua.

Namun sebuah panggila membuat Beam sadar kembali, awan cinta mulai perlahan memudar.

*Kring* 📞📞
*Kring* 📞📞

Seketika Forth menghentikan ciumannya dan berpaling pada layar handphone yang tertera nama "fox fei", namun Forth mengabaikannya membuat Beam heran, dia hanya melihat raut wajahnya yang berubah seketika.

Ingin rasanya Beam bertanya,
"siapa dia?"
"mengapa kamu tak mengangkatnya?"
tapi itu hanya angan dari pikirannya. Ia memilih bisu.

"Beam, maaf menggangu" seru Forth mencoba kembali ke suasana yang lalu.

"Enhhhh" jawab Beam singkat.

*Kring*
*Kring*

Sebuah panggilan kembali berbunyi, namun Forth tidak menghiraukan sedikit pun, ia fokus pada Beam yang melihatnya heran.

"Angkat saja, berisik!" cetus Beam tak sadar lalu memalingkan muka.

"Aw, baiklah" turut Forth.

Forth pun mengambil handphonenya lalu mengangkat.

"Khap" Forth menjawab lirih.

Perlahan Forth bangun dan beranjak dari pangkuan Beam lalu menjauh sehingga Beam tidak mendengar apa yang Forth bicarakan.

Beam semakin curiga, tapi ia tak berani bertanya, ia mengambil potongan sandwich lainnya lalu melahap sekaligus sehingga mulutnya penuh bak seekor hamster yang kelaparan.

Kunyahan demi kunyaha ia lakukan namun matanya tertuju pada Forth yang masih memunggunginya, ia sibuk berbicara di telepon.

"Aiss, mengapa lama sekali dia bicaranya"
Beam menggerutu dalam hati, kedua halisnya terangkat, lalu mengambil air minum kemudian meminumnya sekaligus.

A Precious VoiceWhere stories live. Discover now