[Highest : #117 in Fanfiction 17/10/17]
"CHANSOO Fanfiction Contest Indonesia 2017"
Kategori: SENIOR
Rule:
- Pembaca silakan meninggalkan VOTE pada masing-masing FF yang pembaca rasa layak menang.
- VOTE pembaca mempengaruhi 20% penilaian penjurian...
"Bukan masalah siapa, tidak penting mengapa, yang perlu disadari adalah ini adalah cinta bukan perasaan lainnya, akui itu, itu adalah cinta!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Brak!!'
Seorang pria membanting pintu ruangan istirahat sangat keras. Pria berperawakan tinggi berkulit putih itu nampak sangat kesal. Entah apa yang membuatnya seperti itu tetapi wajahnya bahkan memerah karena sangat marah. Pria itu juga menendang salah satu kursi disana hingga terlempar membentur dinding dan menimbulkan suara kegaduhan.
Diluar ruangan itu nampak berkumpul beberapa orang yang wajahnya ketakutan dan juga khawatir. Mereka hanya saling berbisik dan panik tidak tahu harus berbuat apa, mereka tahu harus menghentikan pria yang mengamuk didalam ruangan itu tetapi mereka juga terlalu takut untuk masuk karena sudah hafal benar bagaimana sikap pria yang didalam ruangan itu jika sedang marah.
"Baekhyun kau masuklah!" seru wanita cantik bertubuh mungil dengan tanda pengenal mengalung di lehernya.
"Haruskah? Bagaimana jika Aku tidak keluar hidup-hidup?" jawab pria lentik bernama Baekhyun itu.
"Kau manajernya!" seru wanita itu lagi.
"Baiklah.... Doakan Aku oke! Aku tidak mau jika kau bersedih karena kehilangan kekasihmu ini!" ucap Baekhyun memegang tangan wanita itu.
"Sudah sana masuk!!" seru wanita itu membuka pintu dan mendorong Baekhyun.
Pria yang membungkuk bertumpu pada meja rias yang ada disana mengangkat kepalanya setelah mendengar suara pintu terbuka dan derapan langkah yang memasuki ruangan itu. ruanga yang dipakai untuk beristirahat para artis dan untuk ruang rias artis itu cukup luas dengan interior serba putih, namun didepan pintu ruangan itu sudah tertulis khusus sebuah nama yang tidak akan suka jika ada yang memasukinya tanpa izin.
"Cha.... Chanyeol.... apa kau baik-baik saja?" ucap Baekhyun gugup.
"Lebih baik kau tinggalkan Aku atau Aku akan melampiaskan kemarahanku ini padamu!" ucap pria bernama Chanyeol itu dengan menatap Baekhyun tajam.
"Chan.... Kita masih harus syuting film, sutradaranya sudah menelfon sejak tadi" ucap Baekhyun takut-takut.
"Harusnya Aku mendengar kata-katamu saat itu Baek.... Wanita itu memang licik dia mempermainkanku!" seru Chanyeol.
