13. Heart's Plea

3.6K 407 86
                                    

Heart's Plea

by angelsoo1204

(failed) Romance

A/N : Ini alurnya klasik banget, tapi semoga gak jadi masalah ya. Happy reading! Kritik dan saran sangat diapresiasi.

...


(Bagian I : Park Chanyeol)


...



"Do Kyungsoo, kau boleh saja menjauh, tapi bukan berarti takkan pernah tersentuh"

Hai! Aku ingin membagi kisah hidupku, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. Ehmm, mungkin sebaiknya aku memperkenalkan diri lebih dulu. Namaku Park Chanyeol, pria 28 tahun. Saat ini bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang properti—Sparkling Company, sebagai Direktur Utama di kantor pusat. Jangan terlalu kagum, perusahaan itu milik kakekku. Tapi jangan juga mencibir, aku masuk ke sana tanpa unsur kecurangan sedikitpun. Percayalah.

Sebagai laki-laki yang dibesarkan oleh seorang kakek yang tegas dan teguh pendirian namun tetap penyayang, aku tumbuh menjadi sosok yang selalu berpandangan positif. Pekerjaan, sosial, termasuk juga cinta, aku selalu menganggap semuanya akan baik-baik saja, selama aku berada di jalan yang benar dan telah melakukan usaha terbaik. Jadi jika sampai saat ini aku masih lajang, bukan berarti aku tidak peduli masalah cinta. Aku sudah berusaha mencari, tapi sepertinya Tuhan belum berkehendak. Oke, mungkin sebaiknya aku fokus pada pekerjaan dulu. Ekonomi Korea Selatan sedang agak labil beberapa tahun belakangan.

Di tengah kesibukan mengurus pekerjaan, kakek melakukan pergerakan yang mengejutkan. Dia menjodohkan aku dengan cucu sahabat lamanya.

"Aku harap kau menghargai keputusan kakek ini, Chanyeol-ah. Kakek tidak tidak memutuskan semuanya dalam semalam, tapi sudah aku pikirkan beberapa tahun belakangan. Aku harap dia yang terbaik untukmu."

Aku tersenyum dan beranjak memeluk kakek yang tengah duduk di kursi kerjanya. Kakek itu sangat menyayangiku, jadi tidak mungkin ia menjerumuskan aku. Jika kakek pikir perjodohan adalah jalan yang dapat membuat aku bahagia, maka aku menurut saja. Lagipula aku tidak punya banyak pengalaman tentang cinta. Jadi keputusan kakek tersebut bagai sumber air di tengah padang gersang, ku harap semuanya lancar dan berjalan dengan baik.

Beberapa hari setelahnya, kakek bilang ia sudah mengatur janji makan malam untukku dan pemuda yang akan dinikahkan denganku. Tempatnya di sebuah restoran bintang lima tidak jauh dari pusat kota. Tanpa protes aku buru-buru menyelesaikan pekerjaan, lalu pulang ke rumah, dan mempersiapkan penampilan terbaik. Bukannya apa, aku ingin menghargai makan malam ini. Bintang-bintang saja bersinar terang untuk menyaksikan pertemuan kami.

Di perjalanan ke restoran, aku membeli serangkaian mawar putih untuk orang yang akan aku temui. Jika mawar merah pertanda cinta, kuning itu persahabatan, jadi ku pikir mawar putih cocok untuk perkanalan, sebuah tanda perdamaian. Entahlah, aku tidak menyangka bisa se-picisan ini.

Aku sampai di private room restoran 10 menit lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan. Tapi tidak masalah, daripada telat, aku lebih baik menunggu. Baru pada tepat pukul 20.00 KST, seseorang mengetuk pintu. Tanpa berpikir lagi aku menyuruh masuk. Seorang pelayan membuka pintu. Aku berdiri bermaksud memberi sambutan secara sopan pada...

ChanSoo: SENIORWhere stories live. Discover now