38. 'A' Untuk 'Airin' .... Atau Untuk 'Andriono'?

93 8 13
                                        

... sebelumnya ...
"Yuk ah pulang, keburu gelap!" Airin mengangguk menyetujui. Mereka pun menaiki motor Dante dan membelah sorenya Bandung menuju rumah Airin.

 Mereka pun menaiki motor Dante dan membelah sorenya Bandung menuju rumah Airin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AKHIRNYA hari Sabtu itu dihabiskan oleh Dante dan Airin di kedai pempek Ny. Kamto di jalan Braga, karena katanya Airin ngidam pempek kapal selam.

"Aku kan belom ngapa-ngapain kamu, kok kamu udah ngidam lagi?" goda Dante saat Airin mengungkapkan keinginannya.

Airin memicingkan matanya menatap Dante yang melihatnya dengan cengiran jail.

Sialan nih anak! Demen amat sih bikin hati anak orang kacau balau gini?! gerutu Airin dalam hati.

Bales aaah ....

"Jadi mau disekalianin diapa-apain aja?" tantang Airin tenang. Cengiran jail Dante langsung hilang mendengar kata-kata itu.

"Ka-kamu ...."

"Gotcha! Emangnya kamu aja yang bisa jail?" respons Airin tenang dalam menanggapi komentar terbata-bata dari Dante itu.

"Anjiiir!!! Airin udah jago, euy!" komentar Bintang terbahak geli melihat wajah bengong Dante.

Ya. Saat itu mereka memang sedang berada di kantin sekolah sepulang dari ujian terakhir hari itu.

Dante tergelak. "Kamu cepet belajar, ya!" pujinya sambil mengacak-acak rambut gadis itu.

"Jadi? Habis ini mau ke mana lagi?" tanya Dante setelah menghabiskan pempek pesanannya.

"Hmm ...." Airin tampak berpikir. "Ke car free night, yuk!" ajak Airin. Dante membelalak.

"Apa?! Nggak mau, ah! Penuh banget pastinya. Aku males desak-desakan," tolak Dante keras.

Airin mencibir. "Manja, ah!" ledeknya, walaupun sebenarnya ia juga malas berdesak-desakan.

"Mending ke Sudirman Street," usul Dante.

"Makan lagi?" gelak Airin. Dante menggangguk serius.

"Pempek mah nggak bikin kenyang, sweetie."

Iya juga sih, pikir Airin sambil mulai membayangkan makanan apa saja yang ada di Sudirman Street.

"Yaudah, deal ke Sudirman Street," putusnya yang mengundang senyum lebar dari Dante.

SEKITAR jam delapan malam, mobil Dante sudah memasuki kompleks perumahan tempat Airin tinggal. Bukannya langsung melajukan mobilnya menuju blok rumah Airin, ia malah menghentikan mobilnya di parkiran taman bermain yang ada di kompleks perumahan itu.

"Kenapa, Dan?" tanya Airin bingung saat Dante mematikan mesin mobilnya. Gadis itu semakin bingung saat Dante tidak menjawab apapun. Hanya diam dan melihat lurus ke depan, ke arah permainan ayunan yang ada di taman bermain itu.

Irreplaceable (ONGOING)Where stories live. Discover now