{3.3 ㅡ bersama}

3.6K 442 91
                                    

"Hana!" Woojin melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Hana terkejut dan langsung menghampiri Woojin, "Gue bilang kan nggak usah dijemput."

"Lo kan pacar gue, masa pulangnya sama orang lain. Lo nggak sungguh-sungguh kan bilang mau pulang sama Ong Ong itu?"

"Lo kesini bareng Jihoon?" ketimbang menanggapi celotehan Woojin, Hana malah menanyakan Jihoon yang membuatnya salah fokus. Iya, Jihoon masih ada di atas motornya sambil ngeliatin mereka berdua.

Woojin berbalik, "Udah sono pulang!" usirnya.

"Bukannya makasih lo udah gue anterin!" gerutu Jihoon sambil nyalain motornya lagi, "Na, gue duluan ya!" serunya kemudian pergi meninggalkan lingkungan sekolah.

"Iya, udah baikan. Itu tadi abis main ke rumah," jawab Woojin kemudian.

"Oooo~" Hana cuma ngangguk-ngangguk.

"Lo belom jawab pertanyaan gue."

"Ha? Nanya apa?" Hana balik bertanya, pura-pura nggak tau.

Woojin menyubit pipi Hana, "Lo tuh sengaja ya mau bikin gue cemburu?"

"Ih nggak kok!"

"Tadi bilangnya mau pulang bareng cowㅡmpph."

"Ssstt!" Hana membekap mulut Woojin agar ia berhenti bicara, "Berisik tau."

"Kalau gue gamau diem, gimana?" tanya Woojin begitu Hana melepas bekapannya.

"Nggak gimana-gimana. Udah yuk, kita pulang."

"Katanya gamau sama gue?"

Alhasil, Woojin mendapat tatapan sinis dari Hana.

Woojin tersenyum, "Iya iya, tungguin dong cantik!" serunya sembari mengejar Hana.

🍁🍁🍁

Sore itu mereka menghabiskan waktu di rumah Hana. Duduk sambil mengobrol di teras rumahnya, ditemani secangkir teh dan biskuit.

Woojin memangku wajahnya dengan tangan, "Na, sebenernya lo suka sama gue sejak kapan sih?"

Wajah Hana sontak memerah, "Apaan sih nanyanya. Ntar mama sama papa denger ih!" kemudian ia memalingkan wajahnya.

"Mereka kan di dalem, nggak bakal denger percakapan kita. Ayo dong dijawab, gue penasaran nih."

"Mau banget tau?" Woojin ngangguk dengan semangat.

"Kepo!" seru Hana kemudian tertawa.

Woojin yang kesal mulai menyandarkan punggungnya ke kursi dan memasang wajah cuek. Hana yang sadar pun berhenti tertawa dan melihat ke arah Woojin.

"Ngambek deh ngambek," godanya sambil menekan-nekan pipi Woojin yang membuat Woojin agak menjauh.

"Jelek.."

"Woojin..."

"Park Woojin..."

"Iya deh Woojin ganteng, " Hana mengalah karena Woojin tetap diam saja, "Ngalahin kak Ong deh gantengnya!" tambah Hana.

Woojin melirik Hana sambil senyum-senyum.

"Yeeeee jelek lagi lo jadinya! Batal ah bilang lo ganteng!"

Sebenarnya sih Hana malu aja ngakuinnya kalo sambil ditatap Woojin gitu.

"Jadi kapan?"

"Gatau."

"Kapan? Kapan? Kapan?"

"Bawel!" Hana mencubit kedua pipi Woojin.

"Kapwaaanhh?" Woojin masih berusaha menanyakannya.

"Diem ga lo!"

Tanpa Hana sadari, tangan Woojin tengah bersiap mendorong kepala Hana ke arahnya.

Chu!

"Mama, masa mereka ciuman ma!" Seru anak kecil yang kebetulan lewat bareng mamanya.

"Ssst, gaboleh ngomong gitu."

"Padahal cowoknya lagi dicubit gitu, Ma. Lucu deh!" komentar anak kecil itu lagi.

"Aduuuh, udah yuk cepetan jalannya."

Hana langsung salah tingkah gara-gara perlakuan Woojin plus seruan anak kecil yang lewat barusan, "Kampret lo!"

"Biarin. Lo juga rese nggak mau jawab. Jadi sejak kapan?"

"Sejak dahulu kala!"

"Yaudah sama."

"Ha? Bodo!"

Tanpa aba-aba Woojin meluk Hana saat itu juga, "Mau gimana juga, gue sayang lo, Shim Hana."

🍁🍁🍁

a dream:
cerita cinta masa SMA
<end>

Dimohon dengan sangat jangan hujat diriku 😌

Kali ini end beneran ya :')

Ditunggu pesan kesan kalian selama baca a dream 😆

Dear...

mineable

Park Woojin

Shim Hana

Kak Ong

Ung dan Ucup(?)

Jihoon Cs

Yeri

Orang Tua Hana(?)

Terima kasih kalian semua! ❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih kalian semua! ❤❤❤

a dream +Park Woojin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang