{2.5 ㅡ pengakuan}

4K 539 73
                                    

Hana tertidur semalam setelah uring-uringan gara-gara pertanyaan Woojin. Dia nggak ngejawab. Bingung juga mesti jawab gimana. Jadi dia menghindar dan matiin teleponnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Waktu yang tepat untuk mulai mandi dan berdandan. Hana akan pergi ke acara penting.

Hana mematut dirinya di depan cermin. Sangat jarang bagi seorang Hana mengenakan dress seperti ini.

 Sangat jarang bagi seorang Hana mengenakan dress seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bodo ah. Gue kan udah bilang mau jadi 'cewek'. not bad lah"

Kemudian Hana pergi ke dapur, mengambil susu untuk dijadikan sarapan.

"Yakin minum susu doang? Nanti kelaperan loh" ujar Mamanya.

"Nanti kan disana makan Ma. Tenang aja," balas Hana.

"Yaudah hati-hati pokoknya."

"Beres!" ucap Hana sambil mengacungkan jempolnya ke Mama.

Hana pamit sama Mamanya. Kemudian dia keluar rumah. Disana, ia melihat Woojin sedang menyiram tanaman. Mau balik masuk ke rumah tapi nggak mungkin. Pura-pura nggak liat aja deh.

Hana dengan cuek berjalan tanpa memperhatikan Woojin. Tetap saja laki-laki itu sadar akan pergerakan Hana dan menghentikan sejenak aktivitasnya, "Mau kemana lo?"

Hana berbalik, "Bukan urusan lo."

"Gapantes ah pake dress begitu," komentar Woojin.

Hana cemberut, "Suka-suka gue lah!"

Woojin tiba-tiba menyiram Hana sehingga membuatnya teriak-teriak.

"Gue gabolehin lo pergi pake kayak gituan."

"Brengsek lo lek. Ngeselin banget sih!"

Yang dimaki cuma senyum-senyum tanpa merasa berdosa.

"Gue gamungkin kan udah rapi gini. Terus dengan indahnya disiram sama lo dan balik lagi ke rumah? Baru beberapa menit yang lalu loh gue pamit."

Woojin menghampiri Hana dan menggandengnya, "Gue gamau orang lain ngeliat lo yang cantik kayak gini."

"Hah?"

"Udah yuk ikut gue masuk. Lo mesti ngeringin badan kan."

"Eh jangan macem-macem lo!" Hana buru-buru menyilangkan tangan satunya di depan dadanya.

"Lo mikir aneh apalagi hayoo~"

Hana bersemu merah, "Ada juga lo yang mikir gitu!"

Hana manut aja ngikutin Woojin masuk ke rumahnya. Disana, Woojin memberikan Hana handuk dan bajunya untuk sementara dipakai Hana sembari menunggu dress miliknya kering.

"Rumah lo sepi banget, pada kemana?" tanya Hana sambil ngeringin rambutnya yang kena siram juga.

"Lagi pada jogging."

a dream +Park Woojin ✔️Where stories live. Discover now