{3.0 ㅡ ketahuan}

3K 448 8
                                    

Hana berlari meninggalkan Woojin dan Jihoon serta lainnya yang lagi berantem saat itu dan berhenti tepat di luar kelas. Alasannya pun ngambang. Antara capek liat mereka berantem atau karena kepikiran kata-katanya Jihoon.

palingan lo cuma dicicipin terus dibuang, Na.

Kata-kata itu lewat lagi di pikiran Hana. Membuatnya mendesah pelan, ia menggeleng, "Nggak mungkin gitu."

"Duh, Na. Lo kenapa kabur gitu sih?" Doyeon yang kecapean ngejar Hana bareng Sohyun pun berkomentar.

Sohyun memegang pundak Hana, "Na, jangan dipikirin lah omongannya Jihoon. Toh lo baik-baik aja kan sama Woojin?"

"Iya, Na. Itu anak mesti disumpel mulutnya biar gak ngomong aneh-aneh."

"Gaperlu dipikirin lagi, oke?" Sohyun memeluk Hana, disusul Doyeon yang juga memeluknya.

"Eh ada acara teletabis ya?" Kak Ong tiba-tiba nimbrung di depan mereka bertiga.

"Kak Ong..." lirih Hana.

Doyeon memberi kode pada Sohyun untuk masuk ke kelas, "Yuk ah," Doyeon menarik tangan Sohyun.

"Kok sedih gitu mukanya?"

Hana menunduk, kemudian menggeleng pelan, "Nggak kenapa-kenapa kak. Mmm.. gimana acara tunangannya kemarin?"

"Jangan ngalihin pembicaraan gitu."

Hana tertawa kikuk, "Ketahuan banget ya kak?"

Kak Ong mengangguk, "Kamu jadian sama Woojin harusnya seneng dong?" kemudian kak Ong mencubit pipi Hana gemas.

"Ihh! Kak Ong tahu darimana?"

"Loh jelas-jelas temen kamu yang teriaknya kenceng banget di kantin tadi," ujarnya kemudian ketawa.

Hana melipat kedua tangannya, "Nyebelin!"

"Baru jadian terus ada masalah ya?"

"Kepo."

"Gapapa dong? Toh kalau menurut kakak sih ya, ikutin kata hati kecil kamu. Berpegang teguh sama kepercayaan yang udah kamu buat juga penting loh."

Hana menatap lurus ke kak Ong. Kemudian ia mendapat pelukan menenangkan seorang kakak. Dan di saat itulah Woojin muncul.

"Na," panggilnya.

Otomatis Hana langsung melepaskan pelukan kak Ong, "Eh Woojin?"

Hana menghampiri Woojin, "Lo gapapa kan?"

"Eh kak Ong ngapain disini?" Ini Ung yang nanya.

Kak Ong ngegaruk kepalanya, "Ngapain ya? Saya iseng lewat aja tadi hehe"

"Oh gitu," Ung ngangguk-ngangguk aja. Sementara Woojin ngeliatin kak Ong dengan tatapan curiga.

"Yaudah saya permisi dulu anak-anak," pamitnya.

Ung dan Ucup pun masuk ke kelas. Woojin menatap Hana yang ada di depannya, "Gue gapapa kok. Cuma diskors tiga hari hehe" jelasnya dengan santai.

Hana meninju kecil lengan Woojin, "Tuhkan malah bikin gara-gara sampe diskors segala."

"Makasih udah khawatir loh, gue mau peluk juga dong?" pinta Woojin tiba-tiba.

"Peluk apaan sih lo ah, udah yuk masuk kelas."

"Ih pelit, masa si Ong Ong dipeluk gue nggak. Lo sebenernya pacarnya siapa sih?"

Hana menoleh, "Lo masih cemburu aja sama cowok yang udah tunangan?"

"Ih, siapa bilang?!" bantah Woojin.

"Cieee masa sih?" Hana menusuk-nusuk perut Woojin dengan jarinya, "Dasar gitu aja gamau ngaku!"

🍁🍁🍁

"Lo gak kenapa-kenapa orang tau tentang kita?"

"Ya gimana, udah terlanjur juga."

Woojin ngerangkul Hana, "Berarti udah boleh terang-terangan dong?"

Hana melepaskan tangan Woojin dari pundaknya, "Nyuri kesempatan aja lo!"

Woojin nyengir, "Main dulu yuk? Bete juga kan tiga hari kedepan gabisa liat lo di sekolah," ajaknya kemudian.

"Lebay! Kan bisa main ke rumah."

"Udah boleh ngapelin tiap hari? Hehehe"

"Jangan nyengir, jelek tau!"

"Jelek juga lo demen kan," Woojin dengan cepat mengecup pipi Hana dan lari mendahului.

"Jangan kabur lo, dasar jelek!"

🍁tbc🍁

Lagi pusying nulis panjang2 maapkeun🙏

"Lah kan emang cuma +/- 500kata"
"Oh iyaya"

우아아아 #12 ㅋㅋㅋ정말 정말 진짜 대박 리얼 헐 완전감사드립니다 여러분♡♡♡♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

우아아아 #12 ㅋㅋㅋ
정말 정말 진짜 대박 리얼 헐 완전
감사드립니다 여러분♡♡♡♡

a dream +Park Woojin ✔️Where stories live. Discover now