{3.1 ㅡ ketahuan pt.2}

2.9K 449 37
                                    

Dan disinilah Woojin serta Hana berada. Menikmati makan sore mereka. Iya, mereka jadi jalan-jalan berdua.

"Makan yang lahap Na, gue suka liatnya," ucap Woojin sambil mengusap puncak kepala Hana.

Gadis itu asyik melanjutkan acara makannya sekaligus berusaha untuk menyembunyikan ekspresi sebenarnya. Malu. Bukan karena dirinya yang dipasangkan dengan Woojin. Tanpa alasan, ia hanya merasa malu saja.

"Na," panggilnya lagi, "Jangan mikirin yang diomongin Jihoon ya?"

Hana keselek pas Woojin bahas itu, "Pelan-pelan dong makannya. Minum dulu nih," Woojin menyodorkan gelas Hana.

"Gue... gapapa kok, " jawabnya setelah minum.

"Terus kenapa tadi kabur?"

"Eh.. itu.."

"Kenapa pelukan sama Ong Ong?"

"......"

Woojin menggenggam tangan Hana, "Gue bakal jagain hati lo, Na. Gabakal gue bikin lo kecewa. Jadi jangan dengerin apa kata cowo lain ya. Apalagi yang modelan Jihoon sama kawan-kawannya," Woojin menatap Hana lekat, "Makanya, gue mohon lo bisa jaga hati lo juga buat gue," lanjutnya lagi.

Hana terdiam. Mungkin jika dirinya bisa bercermin saat itu, ia bisa melihat seberapa merah wajahnya saat ini.

"Sayang?"

Hana tersadar, "Eh?"

"Gue ngomong daritadi di denger nggak?"

"Eh.. iya denger kok, hehe"

"Apa?"

"Ya.. itu.." Hana malu juga ngulangin kata-katanya Woojin. Yang ada nanti malah salting terus canggung.

Woojin tertawa kecil, "Gue anggap lo ngerti deh sama apa yang gue bilang tadi," kemudian ia tersenyum.

Entah sudah yang ke sekian kalinya jantung Hana berdegup tak beraturan.

"Sebelum pulang, temenin gue beli action figure dulu yuk."

"Banyak juga ya duit lo," ledek Hana.

"Iyalah, gue kan rajin menabung. Emangnya lo!" ujar Woojin sambil menyentil kening Hana.

"Sialan."

"Gaboleh ngomong kasar sayang. Bibirnya mau gue cubit pake tangan? Apa pake bibir juga biar ena?"

"Enyah lo manusia mesum!" Kesal Hana sambil natap sinis Woojin yang ketawa puas.

Ngejahilin Hana dan buat wajahnya memerah kini jadi hobi barunya Woojin. Ia tak peduli dengan tatapan orang sekitar yang melihat tingkah laku mereka, yang terpenting ia dan juga Hana merasa bahagia dengan hubungan ini.

Mereka berdua tak sadar jika ada seseorang yang mereka kenal, berdiri di depan mereka.

"Woojin," gadis yang tak lain adalah Yeri menggumamkan namanya tanpa sadar.

Woojin tersadar dan menolehkan pandangannya ke arah Yeri, kemudian beralih menatap Hana.

"Yer, kenapa diem aㅡ" kata-kata Guanlin yang baru aja balik abis beli minuman terputus pas sadar kalo di depannya ada mantan rivalnya.

"Yee ngapain sih buluk disini? Kayak nggak ada tempat lain aja."

"Suka-suka gue lah. Ini kan tempat umum. Lo kok ngajak berantem gitu sih, Lin?!"

"Eh udah udah."

🍁🍁🍁

Dan akhirnya merekapun duduk berempat. Canggung. Marah, malu dan gengsi semua bercampur jadi satu.

"Ehm, gue akhirnya jadian sama Yeri," akhirnya Guanlin buka suara. Yeri nggak ngikut komentar sih pas Guanlin bilang gini.

"Yaudah. Terus?"

"Ya gapapa. Gue cuma ngasih tau aja biar lo gak ngusik-ngusik dia lagi."

"Heh kaleng kongguan, sembarangan aja lo kalo ngomong," bela Hana.

"Udah Na, udah," Woojin mencoba menenangkan Hana.

"Ada yang mau lo bicarain lagi? Kalo gada gue cabut nih."

Kemudian suasana menjadi hening.

"Ayo Na," ajak Woojin kemudian.

"Tunggu, luk!"

Woojin gajadi bangun dari duduknya, "Apaan? Daritadi gamau ngomong."

"Sorry ya tadi gue sama Jihoon masih empet aja sama lo. Sekarang jadi malu sendiri guenya padahal Yeri udah gak kenapa-kenapa karena udah sama gue," terangnya.

"Terus?"

"Udah itu doang."

"Eumm.. Yeri mau minta maaf ngewakilin aa," ucapnya sambil menunduk.

"Yaudah bahagia deh lo berdua," ucap Woojin dingin dan ia langsung menggenggam Hana untuk pergi darisana.

"Emang kamu sama aa ngapain Woojin tadi?" tanya Yeri penasaran waktu Woojin-Hana udah nggak keliatan.

"Berantem hehe"

"Dasar cowok."

"Yakan karena kamu juga, cantik"

"Gamau dipanggil cantik ah sama tukang berantem," Yeri bangun dan ninggalin Guanlin gitu aja. Ngambek ceritanya.

🍁🍁🍁

Vomment jangan lupa yes😆

Vomment jangan lupa yes😆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
a dream +Park Woojin ✔️On viuen les histories. Descobreix ara