{0.4 ㅡ Aneh}

4K 658 81
                                    

Hana melihat ke arah Woojin yang serius mengerjakan tugas. Sambil minum cola, Hana masih terus melihat ke arah Woojin yang bahkan tidak berbalik menatap dirinya.

Timbul rasa ingin membantu Woojin di benak Hana. Ia pun mendekat dan menyeret kursi lainnya untuk duduk di sebelah Woojin, "Ada yang perlu dibantu ngga? Lo capek pasti ngerjain sendirian."

Woojin hanya diam. Hana mendekat, mencoba melihat apa yang dikerjakan Woojin.

"Beneran gada yang mau dibantu?" tanya Hana sekali lagi sambil menatap lawan bicaranya itu.

Chu.

Bibir Woojin mendarat tepat di bibir Hana. Memberikan kecupan singkat yang membuat wajah Hana memerah.

"Apaan sih lo pacaran aja nggak malah cium-cium," Hana memalingkan wajahnya, mencoba lari dari tatapan Woojin.

"Kata siapa kita nggak pacaran?"

🐾🐾🐾

Hana kembali sadar. Baru saja ia memimpikan sesuatu yang aneh. Dengan Woojin dan dirinya yang jadi bintang utamanya. Dan apa pula mimpi berciuman itu? ck, yang benar saja.

Hana merasa wajahnya memanas. Bagaimana bisa mimpi berdampak besar bagi kenyataan seseorang? Bahkan menganggap Hana perempuan saja sepertinya mustahil. Ini kenapa bisa-bisanya bermimpi seperti itu? Hana masih bertanya-tanya dalam hati.

"Selesai~" Woojin meregangkan tangannya agar rileks. Kemudian ia berbalik dan mendapati Hana sedang melihat ke arahnya.


"Udah bangun ternyata. Gue kira lo mati," ucap Woojin asal bicara.

"Enak aja lo. Kirain ngeselinnya berkurang. Masih sama aja ternyata."

"Btw, udah selesai nih tugasnya," Woojin memberitahu.

Baru saja Hana hendak bangun untuk melihat tugas tersebut, namun ia mengurungkan niatnya.

Woojin mengerutkan dahi, "Loh gamau liat ini hasil kerja gue?" tanyanya karena bingung.

"Gausah. Gue yakin bagus kok!" jawabnya.

"Yaudah kalo gitu. Tapi kenapa muka lo memerah?"

"Bawel ah!" Hana meraih bantal di dekatnya dan melemparkannya ke arah Woojin.

Ia tiba-tiba teringat mimpi yang baru saja ia rasakan. Sehingga wajahnya mendadak berubah merah.

Ia mencoba menenangkan dirinya kemudian bertanya pada Woojin, "Kok gue bisa-bisanya ketiduran sih? Lo juga kenapa ngga bangunin gue?"

"Kekenyangan kali. Lo gasadar udah ngabisin berapa potong pizza?"

Oiya, Hana cuma nyengir. Benar saja, hanya tersisa setengah bagian lagi. Bagian Woojin. Entah kenapa rasa bosan setelah bermain ps membuatnya kalap dan akhirnya tertidur.

"Yaudah gue pulang ya?" izin Hana.

"Gamau main bareng dulu?"

"E-eh? Apaan Jin? Main bareng apaan?" Bodohnya, Hana malah salting. Ia tidak bisa mencerna kata-kata Woojin dengan benar.

"Main ps lah. Main apaan lagi coba sama lo mah."

Oiya gue kan laki ya di mata Woojin. Kenapa mesti salting gini sih.

"Oi, Na?" panggilnya karena Hana tak kunjung memberi jawaban.

Hana mendongak, "i-iya kenapa?"

"Lagi ngga fokus ya lo?"

"Fokus kok fokus!" jawabnya panik.

"Emang barusan gue ngomong apa?" selidik Woojin.

"Ngomong apa emang?"

Woojin malah ngacak-ngacak rambut Hana, "yaudah gih lo pulang aja deh. Butuh istirahat yang bener kayaknya."

Hehe.

🐾🐾🐾

Hana berbaring di kamarnya. Masih memikirkan betapa aneh mimpinya siang tadi.

Ia terbayang bagaimana ia mendapatkan kecupan singkat di bibirnya. Meskipun hanya di dalam mimpi, rasanya benar-benar nyata. Maklum saja, Hana tidak pernah merasakannya secara langsung. Boro-boro punya pacar. Main aja sama Woojin terus.

"Aaaaaa bisa gila gue!" wajahnya kembali memanas. Iapun menarik selimutnya hingga menutupi wajah.

....
...
..
{0.4 ㅡ aneh}
end
.
Next
{0.5 ㅡ kenalan}
..
...
....

Iya tau ini dikit :(
Hujat saja aku :(
Tapi emang cuma sampe sini aja buat part ini h3h3

Nanti update lagi dengan part baru. Kenalan!


Siapa ya yang kira-kira punya kenalan baru? Woojin? Atau Hana?

Jangan lupa vomentnya 🐣

a dream +Park Woojin ✔️Where stories live. Discover now