(1) Pervert Guy

32 2 0
                                    

Naomi POV

  Ukh... Kenapa tubuhku sakit sekali? Rasanya seperti baru terjatuh dari tebing. Dengan susah payah aku berusaha untuk berdiri dan hasilnya nihil.

" Ah, kau sudah bangun Naomi? " tanya Satoshi--dari suaranya--padaku. Aku mengangguk dan berdiri dengan bantuan Satoshi. Kelihatannya kami masih berada di taman, tetapi... Entah kenapa aku merasa aura yang sangat buruk.

" Di mana Seiko? " tanyaku pada Satoshi, tetapi yang kudapat hanyalah sebuah gelengan.

" Terakhir kulihat ia ingin pergi ke kamar kecil. " ucap Kaito yang entah darimana asalnya sambil memegang sebuah SHOTGUN?!

  Sepertinya Kaito mengetahui isi pikiranku dan menunjuk ke arah punggungku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Sepertinya Kaito mengetahui isi pikiranku dan menunjuk ke arah punggungku. Tatapanku mengikuti arah telunjuk Kaito dan mendapati sebuah katana yang bertengger di punggungku entah sejak kapan.

  Aku mengambil katana itu dan memperhatikannya dengan seksama, kemudian aku sadar ini adalah katana yang dulu kupakai untuk membunuh lelaki yang telah membantai keluargaku 1 dekade yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Aku mengambil katana itu dan memperhatikannya dengan seksama, kemudian aku sadar ini adalah katana yang dulu kupakai untuk membunuh lelaki yang telah membantai keluargaku 1 dekade yang lalu. Bayang-bayang lelaki itu saat menatapku pun kembali.

  Cepat-cepat kubersihkan pikiran itu dan menuju ke kamar kecil yang tidak jauh dari sini untuk menengok Seiko.

Seiko POV

Brak!

  Aku menutup pintu WC dengan kasar dan memijit leherku untuk mengeluarkan 'benda' yang membuat leherku tercekat. Perutku terasa mual dan akhirnya aku memuntahkan 'sesuatu' yang sangat aneh di tanganku, cairan hitam yang sangat pekat dan lengket. Aku tertegun melihatnya dan langsung kubersihkan karena jijik.

" Seikooo!!!! "

  Gawat, jika Naomi melihatku seperti ini pasti ia akan khawatir setengah mati. Aku membersihkan tangan dan mulutku sampai kuyankin bahwa tidak ada jejak yang tertinggal.

" SEIKO! " panggil Naomi lebih keras.

  Aku keluar dari kamar kecil dan menghampiri Naomi yang bernafas lega setelah melihatku.

" Katana ya? " tanyaku pada Naomi to the point.

" Ih, minimal tanya kondisi aku atau apalah? " omel Naomi padaku, aku terkikik geli karena sifat manja Naomi.

" Kalaupun ditanya pasti jawabannya 'baik' saja kan? " ledekku.

  Naomi menggembungkan pipinya tanda kesal, aku pun mecubit pipinya dengan gemas. Tapi langsung kulepas ketika melihat Kaito dan Satoshi menghampiri kami.

  Aku melihat jam tanganku sekilas dan sekarang sudah pukul 6 sore, ternyata kami pingsan cukup lama, batinku. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumahku yang notabene lebih dekat dari sini.

???, ??? 06.10 PM

Satoshi POV

  Kami berbincang-bincang tentang senjata kami masing-masing dan dapat aku simpulkan bahwa Naomi memiliki sebuah katana, Seiko memiliki sebuah pisau dapur, Kaito memiliki sebuah shotgun, dan aku memiliki sebuah kapak.

  Entah kenapa, kapak ini terlihat sangat familiar di mataku. Ah, mungkin hanya perasaanku saja.

Srek..!

  Tiba-tiba saja seorang pria bertubuh besar menghalangi jalan kami. Ia menatap Naomi dengan penuh nafsu dan dapat kupastikan pria ini adalah orang mesum.

" Hey cantik~ mau kemana sore-sore begini?~ " tanya pria itu dengan nada menggoda, dengan tangguh Seiko berdiri di depan Naomi sambil mengeluarkan sebilah pisau dari saku jaketnya.

" Ck ck ck, anak culun mau melawan orang hebat? Yang benar saja, dasar payah! " remeh pria itu sambil menjambak rambut Seiko.

  Aku menggenggam kapakku dengan kuat, takut pria itu akan melakukan 'sesuatu' pada yayang Seiko. Tetapi, Kaito menahanku agar tidak maju untuk menambah konflik. Sialan, batinku.

Naomi POV

  Aku menahan nafas melihat rambut Seiko yang dijambak oleh pria itu, pasti rasanya sakit sekali. Pria itu memajukan wajahnya pada Seiko, hingga hanya beberapa senti dari bibir Seiko.

  Tak disangka, Seiko menusuk mata kiri pria itu dengan pisaunya hingga berteriak kesakitan. Dengan gerakan cepat, Seiko mencabut tusukannya dan membawa oleh-oleh bola mata yang lengkap dengan sarafnya.

" Grrh... Anak sialan! " bentak pria itu sambil mundur perlahan-lahan--dan menutup mata kirinya--. Kemudian, ia menarik cutter dari sakunya dan melesat untuk menusuk Seiko. Dengan santai, Seiko mengarahkan pisaunya--menggunakan tangan kiri--ke arah mata kanan pria itu.

Cleb!

" AAAAAAARRRRGGGHHHH!!!!!! "

Seiko POV

  Oh, tepat sasaran rupanya, mungkin ini hari keberuntunganku, batinku. Pria itu mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya. Aku mencabut kedua bola mata yang tertancap di mata pisauku dan melemparnya ke sembarang arah. Yah... Siapa tahu ada kucing lewat dan memakannya, sekali-kali kita harus berbagi bukan?.

  Aku mendekati pria itu dan menarik lidahnya keluar, kupotong lidahnya sehingga ia tidak dapat berteriak lagi. Sebenarnya bisa, tapi aku yakin tak akan ada seorang pun yang mendengarnya.

" Aa.. A.. "

  Masih hidup rupanya, batinku lagi. Tanpa belas kasihan, aku menginjak-injak dada pria yang tak berdaya itu sampai ia tidak mengeluarkan suara lagi.

...

Leganya hati ini

TBC______________________________________________________________TBC


-Kiazu12

Dark Killer : When your world is filled with killers [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang