#4. Cannibal Forest

13 1 0
                                    

Seiko POV

" Aku tidak percaya. " ucapku. Yang benar saja, aku bahkan tidak punya ide sadis untuk menyiksa Midori saat itu.

" Ya sudah, terserah kamu saja. " ucap Satoshi memutar matanya.

  Aku menatap retina milik Naomi untuk memastikan warna mataku--retina memantulkan cahaya--. Sepia, aku bernafas lega.

" Sei... " panggil Kaito, " Apa kau punya sesuatu yang disembunyikan dari kami? " sambungnya. Aku terkekeh pelan dan menggaruk leherku.

" Heheh, tidak kok. " yakinku, " Aku curiga orang tuamu tidak benar-benar ke luar negeri. " ujar Kaito menyelidik.

Plak!

  Naomi menampar pipi kiri Kaito dengan keras, " JANGAN MAIN CURIGA BEGITU SAMA ORANG LAIN! " marah Naomi pada Kaito, " Tapi aku tidak menampar kan?! "

15 minutes later...

" Owowowow! Seiko sakit!! "
" Seiko, have mercy :( "

  Aku melepaskan jeweranku pada Naomi dan Kaito, mereka mengusap-usap telinga mereka yang sudah memerah bagai tomat.

  Aku berdiri dan melihat sekeliling, di depan hotel ada hutan belantara yang tampak indah dari kejauhan. Tetapi, kami tidak tahu bahaya apa saja yang menunggu di dalamnya.

 Tetapi, kami tidak tahu bahaya apa saja yang menunggu di dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Hmm... Sekarang kita mau tinggal di mana? " tanya Satoshi. Jawabanku membuat mereka semua hampir menolak bila saja aku tidak mengeluarkan 1000 kata ajaib milikku.

Kami akan tinggal di hutan

Forest, ??? 08.05 AM

Naomi POV

  Aku menguatkan pelukanku pada Seiko, yang benar saja? Kami disuruh tinggal di hutan, bagaimana kalau ada serigala? Singa? Babi hutan? Vampir? Werewolf? Atau mungkin ZOMBIE?

" Shh! " Seiko mengisyaratkan kami untuk diam, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tatapannya lebih tajam dari Byakugan milik Hyuga Neji dari serial manga yang sering muncul di TV.

" Ada orang... " ucapan Seiko membuatku semakin takut, tiba-tiba saja ia menunjuk ke arah Kaito dan berseru, " KAITO, BELAKANGMU! "

Dor!

  Kaito menembak mati seseorang, kami menghampiri mayatnya. Seiko berlari lebih cepat dan mencapai mayat itu lebih dulu, " Pria. " ucapnya pada kami yang menghampirinya.

" Jarang ada orang yang nekat membunuh siang-siang--ralat, pagi-pagi. " ucap Seiko heran. Di otak-atik mayat itu olehnya, ditendang, ditampar, dicubit, bahkan ditusuk-tusuk matanya menggunakan pisau.

" Sudahlah, lagipula kita sudah membuang 1 menit kita secara sia-sia. " omel Kaito. Seiko terpaksa menurut dan meninggalkan mayat yang malang itu.

Forest, ??? 12.00 AM

" Sei, kita sudah berjalan tanpa tujuan selama 4 jam. 4 JAM! "

  Aku menyumpal telingaku dengan dedaunan karena tidak tahan dengan keluhan-keluhan menyebalkan yang keluar dari mulut Satoshi.

" Ah, sepertinya itu tempat yang bagus! " pandangan kami mulai tertuju pada tempat yang ditunjuk oleh Seiko. Sebuah rumah kecil yang sudah tua, tetapi layak huni.

 Sebuah rumah kecil yang sudah tua, tetapi layak huni

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Terpojok sekali... "

" Dikasih hati minta jantung, yang penting bisa terlindung dari hujan dan panas bukan?! " omel Seiko sambil memukul kepala Satoshi menggunakan gagang pisaunya.

  Di dalam hanya ada selembar tatami dan sebuah meja kecil yang sudah rapuh, tidak ada kasur atau pun kursi. Kami meletakkan senjata kami di pojok ruangan kecuali Seiko, alasannya 'ringan'.

" Kalian tidur siang saja, aku mau memastikan keadaan sekitar aman. " perintah Seiko. Aku menurut saja, daripada dijewer lagi.

Seiko POV

  Aku telah menyuruh mereka untuk tidur, setelah ini aku akan berburu untuk makan malam nanti. Aku berpikir sejenak, hari ini kan masih siang, jadi...

" Nanti sore saja, ah! " aku menyandarkan punggungku pada dinding rumah. Membosankan, seharian belum membunuh rasanya tidak klop. Tapi, membunuh secara sadar bukan seperti tadi pagi.

Tap tap tap

" Hm? "

  Sekelompok pria mengerubungiku dengan pakaian yang aneh, mereka memakai jubah hitam yang menutupi seluruh tubuh mereka--kecuali wajah--. Tiba-tiba mereka mengeluarkan pisau daging yang sangat besar.

" Kanibal ya? " tebakku, memangnya kanibal mana yang tidak membawa pisau daging sebesar itu?

" Ternyata 'makan malam' hari ini datang dengan sendirinya. "

Forest, ??? 07.00 PM

Naomi POV

  Aroma sedap menusuk indra penciumanku, aku duduk dan melihat keluar jendela. Sudah malam? Aku tertidur lama sekali, batinku. Yang lain ikut terbangun, sepertinya alasan mereka sama sepertiku.

" Firasatku benar, kalian akan bangun jam segini. " suara Seiko mengalihkan pandanganku dari jendela, " Makan malam sudah siap. " ucapnya.

  Di meja, terhidang 3 mangkuk--dari batok kelapa--sup daging yang terlihat menggiurkan.

" Woah! Seiko bisa masak, ya? " tanya Satoshi antusias, " Ini juga perlu perjuangan. Perjuangan mencari bumbu dan air. " gurau Seiko memecahkan suasana.

Krsk... Krsk...

" Suara apa itu? " tanyaku agak takut, air muka Seiko berubah menjadi kesal, " Aku mau ke belakang rumah sebentar. " Seiko langsung melenggang pergi meninggalkan kami yang makan dalam diam.

TBC

-Kiazu12

Dark Killer : When your world is filled with killers [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now