PERTEMUAN

6.3K 205 27
                                    

Dua pemuda tampan dengan kacamata hitam yang menutupi mata indah mereka berjalan sambil menggeret koper berukuran besar melewati orang-orang yang berlalu-lalang di London Heathrow International Airport. Mereka adalah Rio dan Gabriel, seperti kata Gabriel beberapa minggu lalu bahwa perusahaan akan mengadakan pertemuan dengan pengusaha di London, dan hari ini mereka berdua sudah tiba di bandara dan esok mereka akan mengadakan meeting.

Mereka berdua memasuki mobil sedan hitam, mobil itu melaju dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen milik keluarga Gabriel.

***

Rio merebahkan tubuhnya diatas kasur berukuran king size, tubuhnya terasa kaku setelah berjam-jam duduk di pesawat. Sedangkan Gabriel, pria itu malah menata pakaiannya dan pakaian Rio ke dalam lemari.

"Bantuin kek" kata Gabriel saat mengambil beberapa bajunya dari dalam koper kemudian menaruhnya dalam lemari.

"Males bang, capek. Aku tidur dulu, oh ya bang habis beresin baju masakin pasta ya. Rio laper" ucap Rio, bukannya membantu Gabriel ia malah menyuruhnya memasak.

Gabriel tak menanggapi ucapan Rio dia memasukkan dua koper kosong kedalam lemari bagian paling atas dan menutup pintu lemari jati tersebut, kemudian beranjak dari kamar menuju dapur untuk memasak pasta pesanan Rio.

*********

Berbeda dengan Rio dan Gabriel yang sedang berada di London. Alvin, dan Debo, juga Shilla sedang makan di salah satu cafe yang baru saja buka. Cafe bernuansa alam ini sangat cocok bagi mereka yang mencintai alam. Cafe ini juga mempunyai panggung kecil untuk berkaraoke, siapapun yang ingin bernyanyi dipersilahkan. Terlebih saat malam hari, cafe yang memang memiliki tema alam ini saat malam hari akan terlihat lebih indah apalagi saat atap itu berubah menjadi atap kaca yang menontonkan beribu bintang diatas sana. Kalian tidak akan menyesal berkunjung kemari.

"kak Rio sama kak Iyel kira-kira sekarang lagi apa ya?" pikir Shilla memikirkan dua pria yang berada di London saat ini.

"Rio paling juga molor, kalian tahu sendiri kan Rio tuh anaknya nggak bisa capek sedikit pun" kata Alvin kemudian menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Dan pak Gabriel pasti lagi melakukan tugas. Entah itu bersih-bersih atau masak. Ya kan pak Gabriel orangnya gitu, rajin" ucap Debo.

"Aish, kamu say jangan panggil pak dong. Panggil kakak aja toh ini juga bukan di kantor. Bentar lagi juga kak Iyel jadi kakak ipar kamu" ucap Shilla saat mendengar pacarnya itu memanggil kakaknya dengan sebutan kak.

"Heheh, kan biar hormat say. Oh ya kamu kayaknya berharap banget ya aku nikahin? Sabar ya say aku nabung dulu buat masa depan kita" ucap Debo mengerlingkan matanya ke Shilla. Shilla menunduk malu, sedangkan Alvin memutar bola matanya kesal. Ternyata dia hanya menjadi obat nyamuk disini.

********
@London

Matahari bersinar lebih terik dari biasanya, panasnya matahari menusuk langsung ke kulit seorang gadis berpostur tinggi namun cukup berisi berjalan dengan lemah sambil menatap map kuning yang dia bawa, ternyata mencari pekerjaan bukanlah perkara yang mudah terlebih di London. Gadis itu mulai jengah sudah setengah hari dia berlalu-lalang dari kantor satu ke kantor lainnya namun tak satupun kantor yang mau menerimanya padahal dia adalah lulusan sarjana disalah satu universitas terbaik di London. Mungkin ini belum rezekinya.

Gadis itu berjalan menyebrangi pertigaan, namun karena dia kurang hati-hati akhirnya dia menabrak seseorang.

"Sorry sir" ucapnya.

"Ah, no problem" ucap orang yang ditabrak itu.

"You?" kata gadis itu sepertinya dia mengenal orang yang dia tabrak barusan.

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang