RENCANA PERTAMA

7.8K 295 35
                                    

Pagi ini Rio bersiap untuk pergi ke luar kota, ia ada urusan yang harus diselesaikan selama tiga hari sedangkan Agni terlihat tengah menyiapkan sarapan di meja makan. Rio yang melihat itu langsung mencium kening kekasihnya.

"Eh sayang, udah siap." Kata Agni yang sedang menata makanan diatas piring.

"Loh sayang, kok kamu yang masak sih. Si bodoh itu mana?" Kata Rio sambil mencari keberadaan Ify.

"Nggak papa sayang kan udah lama aku nggak masak buat kamu. Aku bikin makanan favorit mu nih ayam rica-rica sama es susu co...." Agni menghentikan ucapannya, hampir saja ia kelupaan bahwa Rio alergi coklat.

"ehm maksudku susu putih" Lanjut Agni.

Rio hanya mengangguk, kemudian ia duduk di salah satu kursi dan mulai melahap masakan Agni.

'Kenapa tidak seenak masakan si bodoh itu' batin Rio setelah memakan masakan Agni beberapa suap.

"Gimana sayang enak nggak?" tanya Agni.

Rio menatap Agni lalu tersenyum. "ini enak banget honey, ini masakan terenak yang pernah aku makan" Ujar Rio yang jelas berbohong.

***

Sementara di dapur Ify sedang mencuci piring bekas semalam, kemarin ia tak sempat mencucinya karena Rio terus mencacinya. Ify mendengar pujian Rio untuk Agni. Terkadang Ify berpikir, kapan Rio akan memujinya juga? Ify memang pernah di puji soal masakan oleh Rio, ya meski suaminya itu hanya berucap 'lumayan' tapi sudah sangat membuatnya senang.

Setelah ia selesai mencuci piring, Ify langsung menemui Rio yang hendak berangkat ke luar kota.

Langkah Ify terhenti saat kedua matanya melihat dengan jelas Rio mencium puncak kepala Agni dan kemudian Agni mencium tangan suaminya. Sebenarnya disini yang istri siapa? Dirinya kah atau gadis perusah hubungan orang itu?.

"Ehm kak, semuanya udah siap? Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Ify sambil merapikan jas suaminya.

Rio menepis tangan Ify dengan kasar kemudian ia berjalan ke luar rumah tanpa menjawab pertanyaa istrinya itu.

"Ehm kak tunggu" cegah Ify saat Rio baru saja akan melangkah.

"Tck, apa lagi... Aku akan terlam..."

Perkataan Rio terhenti saat Ify tiba-tiba mencium punggung tangan Rio. Itu semua ia lakukan sebagai tanda hormatnya pada suaminya meski ia tahu bahwa suaminya tidak akan pernah membalas tindakannya itu.

"Sudah, kau membuang-buang waktu ku saja" ujar Rio menarik tangannya kemudian langsung melenggang pergi.

***

Cakka menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang, ia akan menjumpai kekasihnya di rumah sahabatnya.

Kini Cakka sudah sampai di rumah mewah bercat putih, ia memandang rumah megah didepannya itu dengan remeh. Ia langsung melangkah memasuki rumah megah itu sambil memainkan kunci mobilnya.

Cklek....

"Morning honey....." sapa Cakka pada seorang gadis yang tengah duduk santai di sofa sambil menikmati secangkir teh hangat ditemani oleh tabloid wanita.

Gadis yang tak lain adalah Agni kekasih Rio tapi ia juga pacar dari sahabat Rio, Cakka. Cakka dan Agni memang sedang merencanakan sesuatu yang hanya mereka berdua saja yang tahu. Suatu rencana yang akan menghancurkan kehidupan Rio.

"Morning honey, kau sudah sampai" ucap Agni, ia meletakkan tabloidnya di atas meja kaca kemudian menghampiri Cakka.

"Honey, apa kekasih bodoh mu itu sudah pergi?" tanya Cakka pelan, siapa tahu Rio masih berkeliaran di rumah.

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang