PERNIKAHAN KEDUA

8.7K 245 47
                                    

Aku akan terus memperjuangkan perasaan ku
Sampai pada akhirnya, aku memilih untuk berhenti
Dan disaat itu aku takkan lagi pernah menolehkan kepalaku ke belakang

***

Mentari pagi kembali menyapa bumi, sinarnya yang sangat terang menerobos masuk melalui celah jendela kamar Ify. Ify mengerjapkan matanya beberapa kali membiasakan cahaya yang ada. Ify memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing karena pingsan semalam.

Ify berusaha untuk duduk, tapi badannya masih terlalu lemah sehingga ia susah untuk mengangkat tubuhnya sendiri.

Cklek...

"Ya Tuhan Ify, kamu ngapain sih" kaget Shilla saat ia melihat Ify berusaha untuk duduk, namun gagal. Shilla meletakkan nampan berisi sup jagung dan air putih di atas meja samping tempat tidur Ify, kemudian ia membantu Ify untuk duduk.

"Sini aku bantu" Shilla menyenderkan kepala Ify ke tembok yang sudah ia beri bantal.

Kemudian Shilla mengambil semangkuk sup jagung hangat yang ada di sebelahnya.

"Fy, nih makan ya aku suapin. Kamu kan habis pingsan semalam" ucap Shilla, ia menyendok sup jagung tersebut kemudian menyodorkannya ke mulut Ify. Tapi Ify malah menutup rapat mulutnya dan mendorong sendok itu pelan.

"Aku nggak mau makan Shill, nggak enak." Ucap Ify sambil menggeleng lemah.

Shilla meletakkan sup jagungnya kembali.

"Fy... Dengerin aku, kalau kamu nggak makan nanti kamu nggak sembuh-sembuh. Kamu inget kan semalam kamu bilang kalau kamu bakal membuktikan sama kak Rio kalau Agni bukan gadis baik, begitupun dengan Cakka. Kalau badan kamu aja lemes kayak gini, gimana kamu mau yakinin kak Rio Fy. Sekarang kamu makan ya" ujar Shilla sejujurnya ia juga tidak mau jika Ify menyelamatkan Rio dari Agnu juga Cakka. Karena itu kan salah pemuda itu sendiri, jika nanti Rio sengsara karena Agni ia malah mengucap syukur.

"Apa Shilla mau membantu Ify?" tanya Ify, karena bukankah semalam Shilla tak memperbolehkan dia untuk menyelamatkan Rio dari Agni juga Cakka?

"Kakak dan Shilla akan bantu kamu Fy" entah sejak kapan Gabriel berdiri disana. Ia tersenyum menatap Ify dan Shilla.

"Makasih kak Gabriel" ucap Ify.

"Panggil aja kak Iel, ya udah kakak ke kantor dulu ya" ucap Gabriel, ia mengelus rambut Ify penuh sayang kemudian mengecup puncak kepala Shilla kemudian mata kanannya Shilla melakukan hal yang sama, ia mengecup dahi Gabriel kemudian mata kirinya.

"Kakak pergi, jangan nakal. Dan buat kamu Fy, sup jagungnya di makan. Kasian Shilla bikin susah payah" setelah itu Gabriel berjalan keluar kamar sambil melipat lengan kemejanya.

"Ya udah Fy, makan ya" Ify hanya mengangguk.

*

Rio membawa Agni ke butik mahal untuk melakukan fitting baju pengantin mereka.

"Cari baju yang cocok untuk saya juga calon saya ini" ujar Rio pada pemilik butik.

"Tenang tuan Rio saya akan memberi kalian berdua baju yang paling bagus di butik ini" Ucap pemilik butik.

Pemilik butik itu segera mengambil beberapa gaun yang terbagus dan termahal dari dalam gudang.

"Ini tuan dan nyonya, kalian bisa pilih mana yang kalian suka. Untuk pakaian tuan Rio, kami akan menyesuaikannya dengan gaun calon istri tuan" ucap Tika sambil meletakan tiga gaun mahal yang indah.

Rio memilih gaun yan pas di tubuh gadisnya itu, sedangkan Agni masa bodoh mau menggunakan gaun yang mana. Saat mata Agni melihat ke luar butik, ia tak sengaja melihat Cakka yang sedang duduk di atas motor memperhatikan dirinya juga Rio.

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang