Sepuluh

4.1K 447 34
                                    

Jisoo melebarkan mata sambil berkacak pinggang menatap kesal ke arah Lisa dan Ten yang sudah berlumuran tepung di wajah mereka serta baju. Kedua idol asal Thailand itu menyengir saat menyadari bahwa nyonya rumah telah pulang.

Begitu meletakkan alat dan bahan-bahan membuat kue-seperti mixer, tepung, mentega dan satu rak telur-kembali ke meja, Lisa langsung menghampiri Jisoo dan langsung bergelayut manja pada lengan gadis itu dengan senyum lebarnya, sedangkan Ten melepaskan pisau yang tadi ia gunakan untuk memotong sayuran lalu ikut menghampiri Jisoo, berniat untuk menggendong Janssen, namun langsung dicegat oleh sang ibu.

"Tunggu dulu, apa yang kalian lakukan di sini? Kenapa dapurku jadi berantakan seperti ini?!" tanya Jisoo dengan mata menyipit, secara bergantian menatap Lisa dan Ten yang kini sedang berdiri terdiam seperti tersangka tindakan kriminal yang sedang diinterogasi oleh pihak berwajib.

"Ada apa ini, Jisoo? Kenapa marah-marah?" suara Taeyong seakan menjadi penyelamat bagi dua idol asal Thailand itu. Baik Lisa maupun Ten langsung berdiri di belakang Taeyong yang kemudian membuatnya bingung. "Hei, ada apa ini? Kenapa kalian bersembunyi di belakangku seperti ini?"

Lisa lantas mengarahkan jari telunjuknya pada Jisoo, mengadu pada Taeyong seperti seorang anak perempuan yang mengadu pada sang ayah ketika dimarahi ibunya.

"Ya.. siapa bilang aku memarahimu?! Aku hanya bertanya kenapa kalian tiba-tiba saja datang dan mengacaukan dapur, huh?!" Jisoo memutar bola matanya.

Taeyong mengela nafas lalu menggeleng-gelengkan kepalanya begitu menyadari keadaan dapur yang sudah seperti medan habis berperang. Alat dapur dan bahan-bahan makanan berserakan dimana-mana. Bahkan ia juga baru menyadari wajah Lisa dan Ten yang juga belepotan dengan tepung.

"Aigoo.. Ten, Lisa, kenapa kalian mengacaukan dapur?" tanya Taeyong tegas, namun tetap dengan nada yang tenang.

"Maafkan kami, Hyeong, kami hanya ingin melakukan tugas kami," jawab Ten menundukkan kepalanya.

"Ne, Taeyong Oppa, aku minta maaf. Padahal niat kami adalah memberikan kalian kejutan untuk misi kalian kali ini, tapi ternyata malah membuat Jisoo-eonnie marah-marah," tambah Lisa melirik Jisoo dengan wajah penyesalannya yang kemudian membuat kakak tertua di grupnya itu menghela nafas gusar.

"Ya, tapi jangan minta maaf padaku, minta maaflah pada Jisoo karena dia yang selalu merawat dapur ini, bukan aku," nasihat Taeyong. Ten dan Lisa yang tadi berada di belakangnya pun menurut dan ragu-ragu mendekati Jisoo.

Lisa lantas meraih lengan kakak tertua grupnya itu, dan Ten yang ikut berdiri di samping Jisoo. "Eonnie/Noona, mianhaeyo," ucap keduanya serentak dengan wajah memelas pada Jisoo.

Wanita itu pun menghela nafas sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ya, baiklah, aku maafkan, tapi jangan sampai kejadian ini terulang lagi, arrachi?"

"Ne!" sahut keduanya mantap. Lisa segera memeluk eonnie nya itu sambil beberapa kali mencium pipi Jisoo. Walaupun hampir kehabisan nafas karena eratnya pelukan Lisa, Jisoo hanya tersenyum. Sementara Ten yang berada di sebekah kiri Jisoo dengan cepat mengambil alih Janssen dari gendongan Jisoo ketika wanita itu menyuruhnya. Taeyong ikut mengulum senyuman melihatnya.

 Taeyong ikut mengulum senyuman melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Got BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang