Episode 46

25.8K 1.2K 32
                                    

Maaf jika ada typo ya ^^

Ray menghujani wajah Syabila dengan ciuman dan itu membuat Syabila terkikik geli.

"Mas, udah ah...geli nih." Ucap Syabila sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Ray tak mau kalah, dibukanya tangan Syabila yang menutupi wajahnya lalu kembali menciumi seluruh wajah Syabila "mas lagi bahagia, sayang" direngkuhnya Syabila kedalam pelukannya "terimakasih ya, sayang, ini hadiah terindah yang pernah mas terima selain kamu."

Syabila tersenyum dalam pelukan Ray "iya sayang tapi kalau boleh, aku mau cek langsung ke dokter kandungan. Aku mau ini lebih menyakinkan lagi. Aku takut kalau alat itu nggak akurat, mas."

Ray melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Syabil " dengerin mas ya, sayang. Kamu sudah memakai alat test lebih dari tiga dan hasilnya tetep sama kan, positif jadi mas minta kita percaya aja kalau sekarang." Ray menatap dan mengusap lembut perut rata Syabila " ada anak kita disini, didalam rahim kamu."

Syabila mengakui saat pertama kali dia melihat hasil tesnya tadi pagi dia langsung memeluk Ray dan meminta maaf karena tidak bisa menjaga kesehatannya saat ada anak mereka dalam rahimnya. Tapi kemudian Syabila sadar bahwa bisa saja kan alat itu tidak akurat. Kemudian tanpa basa basi Ray membeli testpack itu lagi 5 buah. Hasilnya sama, positif. Perasaan takut itu sedikit berkurang tapi masih ada sedikit ragu dalam benaknya. Dia takut ini hanya akan menjadi harapan kosong.

Aisyah menyarankan agar Syabila memeriksakannya ke dokter kandungan. Selain mengecek keadaan Syabila, Aisyah juga ingin cucunya itu sehat didalam sana.

"Nanti sore ya mas kita kedokter?" Rengek Syabila

"Iya sayang tapi mas minta kamu buang pikiran negatif dan kecemasan itu jauh jauh. Mas ga mau kamu terlalu banyak pikiran sayang. Ingat ibu hamil itu harus selalu bahagia."

"Iya, mas. Syabila akan coba selalu berfikir positif. Demi anak kita."

Ray kembali menciumi Syabila tapi kali ini yang dicium adalah perut Syabila "haii...anak ayah, yang sehat ya disana. Ayah sama bunda sayang sama kamu."

Syabila tersenyum. Dalam hatinya saat ini sangat sangat bahagia. Allah maha baik, memberikannya keluarga yang bahagia dan sekarang keluarga kecil mereka akan kedatangan anggota baru.

Aisyah meninggalkan pasangan yang sedang berbahagia itu di dalam kamar. Membiarkan mereka menikmati perasaan baru sebagai calon orang tua. Kabar ini benar benar akan membuat keluarga besar mereka bertambah kebahagiaannya. Alhamdulillah Ya Allah.

---

Syabila menitikan air matanya saat melihat di layar monitor ada gambar anak mereka. Dia sangat kecil, bahkan hanya terlihat seperti bulatan yang rapuh. Jarinya yang saling bertauran dengan milik Ray semakin mengerat saat dokter menjelaskan keadaan anak mereka. Ibu dan anak sehat.

Mata Ray sudah berkaca kaca, dia belum pernah merasa sebahagia ini. Sebentar lagi dia kan menjadi ayah dan akan ada tangisan bayi yang akan mengisi hari hari mereka nantinya.

"Baiklah bapa dan ibu. Saya harap ibu bisa lebih rileks lagi dan jangan sampai stres karena itu tidak baik untuk ibu dan anaknya. Makan makanan yang bergizi serta pola hidup sehat ya bu. Saya sarankan untuk selalu memeriksakan kondisi ibu rutin setiap bulannya agar kita bisa memantau perkembangan janin yang ada di dalam perut ibu. Dan satu lagi bu, jangan terlalu cape dulu. Usia kandungan ibu yang baru menginjak usia 5 minggu sangat riskan sekali jadi saya harap ibu membatasi kegiatan di luar rumah."

Ray dan Syabila mengangguk bersamaan kemudian mereka pamit untuk pulang.

Di dalam perjalanan pulang senyuman tak pernah pudar dari wajah keduanya. Bahkan sepanjang perjalanan tangan kiri Ray setia berada di atas perut Syabila. Terkadang tangannya mengelus, terkadang tangannya membuat pola pola tidak jelas yang membuat Syabila terkikik geli.

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITDonde viven las historias. Descúbrelo ahora