Episode 40

29.7K 1.5K 27
                                    

Maaf kalau ada typo yaa ^^

Langit jingga sudah berganti dengan langit gelap yang bertabur bintang tapi Syabila masih disini terjebak macetnya jalalan ibu kota.

Mengeluhpun percuma jadi yang bisa Syabila lakukan hanya menunggu dan menunggu sampai jalalan kembali lancar. Sambil menunggu Syabila mencoba untuk kembali menstalking IG dari Ray, kegiatan rutin Syabila jika bosan datang melanda. Syabila melihat beberapa postingan dari akun Jessy yang menandai Ray didalamnya. Ada beberapa hiasan bunga bunga cantik berwarna warni difoto itu, tidak ada caption yang tertulis disana. Dahi Syabila mengkerut, apa maksud dari postingan itu dan untungnya tidak ada komentar dari Ray disana tapi ada beberapa komentar yang cukup membuat hati Syabila panas dan matanya jengah. Mereka mempertanyakan apakah Ray dan Jessy kembali bersama. Ada juga yang mengira bahwa bunga bunga itu dari Ray dan ada pula yang menyangka jika Jessy lah calon istri dari Ray.

Syabila mengeratkan pegangannya pada setir, sekarang dia mempertanyakan keputusannya untuk tetap menyembunyikan hubungan mereka dari publik. Pasalnya Syabila mulai merasa terganggu dengan kehadiran Jessy dan komentar dari para netizen. Apakah dia harus menyudahi rahasia ini atau tetap pada keputusan semula. Syabila bingung dan Syabila tak mau jika ada ruang untuk Jessy kembali pada Ray.

Sekarang jari jarinya tengah mencari kontak Ray dan Syabila ingin mencari tahu apa maksud dari Jessy.

Nada bahwa telpon Syabila telah terhubung sudah berbunyi, tinggal menunggu si punya nomer untuk mengangkat telponnya. Tapi tiba tiba Syabila menekan tombol merah. Syabila berpikir ulang untuk menelpon Ray hanya untuk menanyakan hal ini, terkesan seperti kekanakkan dan posesif menurutnya. Lebih baik Syabila memikirkan hal lain saja, fokus pada pernikahannya yang tinggal 2 minggu lagi. Lagi pula Syabila sudah memberikan Ray kepercayaan penuh, jika Syabila menanyakan itu bukankah berarti Syabila tak percaya pada Ray.

Oke Syabila ini bukan apa apa...lupakan...lupakan...gumamnya memberi sugesti. Buang hal negativ dan berfikirlah positif Syabila.

---

Ray yang tengah sibuk didepan laptopnya tak menyadari jika ada telpon masuk dan setelah dia kembali ke rumah dan mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur baru dia mengecek ponselnya.

Ray yang melihat ada sebuah panggilan tak terjawab dari Syabila segera menghubunginya balik. Dan tak butuh waktu lama untuk Syabila mengangkat telpon darinya. Suara lembut dari Syabilapun sudah menyapa Ray, ini yang Ray rindukan. Syabila dan suaranya.

"Assalamualaikum, iya mas ada apa ?"

"Waalaikumsalam Syabila, tadi kamu menelpon saya ? Maaf saya sangat sibuk jadi tidak mendengar jika kamu menelpon saya."

Syabila diseberang sana tersenyum "gapapa mas, Syabila ngerti ko. Tadi itu cuman bete aja karena Syabila terjebak macet dan ga tau harus ngobrol dengan siapa."

"Sekarang kamu dimana ? "

"Syabila sudah dirumah mas, sekarang mau siap siap tidur."

"Syukurlah kalau kamu sudah sampai rumah. Saya minta maaf ya karena hal tadi, lain kali pasti saya angkat telpon kamu."

Syabila terkekeh "udah Syabila bilangkan kalau gapapa. Mas juga harus istirahat, mas pasti cape kan ?"

"Iya, kalau boleh jujur sih, saya pengen sekali waktu cepat berlalu."

Wajah Syabila merona "mas harus sabar ya. Waktu 2 minggu itu cepat ko."

"Tapi buat saya itu lama sekali."

Syabila terkikik mendengar rengekan  dari Ray yang terkesan manja "ya sudah sekarang mas istirahat aja ya, biar hari ini cepat berganti besok lalu lusa dan seterusnya."

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें