Episode 4

36.3K 2.1K 15
                                    

"Oke..cut!"

"Kerja bagus Ray, seperti biasa" ucap sutradara sambil tersenyum puas.

"Makasih boss" sahut Ray sambil tersenyum. Ray berjalan ke ruang ganti dan langsung disambut Rudi managernya.

"Nih minuman lo" Ucap Rudi sambil kembali menatap layar tab nya.

"Rud, habis ini gue free kan?" Tanya Ray disela sela ganti bajunya.

"Yup, lo mau kemana Ray?" Tanya Rudi tanpa nenatap Ray.

"Ketemu temen lama. Kemaren dia telpon gue dan minta buat ketemuan hari ini" Ray memasang sepatunya dan segera berdiri.

"Owh...Oke." Jawab Rudi santai

"Oya, lo pulang sendiri ya. Gue bawa mobil sendiri."

"Sip! Gampang gue mah."

"Ya udah gue cabut dulu Rud." Ucap Ray berlalu sambil menepuk bahu Rudi.

---

Ray memandang gedung tinggi didepanya dan memasang kaca matanya lalu berjalan ke arah resepsionis.

"Selamat siang... ada yang bisa saya bantu" Sapa resepsionis itu dengan senyum dan tatapan memujanya.

Siapa sih yang ga kenal Ray Mahendra. Batin Ray bangga

Walau kacamata hitam itu melekat diwajahnya tetap tidak bisa menutupi identitas sang aktor tampan ini.

"Saya mau ketemu dengan Stev William."

"Maaf, apa anda sudah buat janji." Tanya resepsionis itu.

Dengan pesona seorang aktor, Ray mendekat, "kamu bisa langsung bertanya padanya apakah dia punya janji dengan saya" lanjut Ray dengan senyuman maut

Resepsionis itu seperti akan meneteskan air liurnya saat melihat senyuman Ray secara langsung. Dan Ray hanya terkekeh melihat ekspresi wanita itu.

"Apa kamu hanya akan memandangiku terus seperti itu nona ?" Tanya Ray memperingatkan.

"Owh..ya...maafkan saya pa. akan segera saya hubungi sekertaris pa Stev" Jawab resepsionis itu dengan gugup dan malu.

Tidak menunggu lama resepsionis itu mengatakan bahwa Ray ditunggu diruangan pa Stev yang berada di lantai 20.

Setelah mengatakan itu resepsionis itu menyodorkan kertas dan pulpen pada Ray. Ray yang melihat itu segera mengambilnya dan memberikan tanda tangannya.

"Kyaaa! makasih banyaak yaa pa Ray. Saya fans berat pa Ray!" Teriaknya histeris.

"Jangan panggil pa, saya belum setua itu. Panggil saja Ray, oke." Resepsionis itupun menganggukkan kepalanya.

Sebelum meninggalkan resepsionis itu Ray membuka sedikit kaca matanya dan berkata "terimakasih Lily" sambil mengerlingkan matanya.

"Aaaarrgghhh... yaa ampuunnn..bisa matiiii gueee!" Teriak resepaionis itu histeris.

Ya sebelum Ray pergi terlalu jauh, itulah yang sempat didengar Ray dari mulut resepsionis itu.

Ray tersenyum bangga. Yaa, reaksi berlebihan seperti itu udah sering didengar Ray dari para fansnya.

---

"Haii bro apa kabarnya?" Ucap Stev sambil berjabat tangan dengan Ray.

"Baik, lo sendiri gimana? Gila udah setahun lebih kita ga ketemu" sahut Ray sambil mengambil posisi duduk.

"Yaa gue seperti yang lo liat lah. Selalu bahagia" Ucap Stev dengan tawanya.

"Jadi, ada apa nih tiba tiba lo ingat sama gue?" Tanya Ray sambil menyambut minuman kaleng yang diberikan oleh Stev.

"Santai dulu bro. Gue kangen lah sama lo. Gue sih udah lama pengen ngajak lo kumpul kumpul lagi tapi yaa mengingat setahun terakhir karir lo lagi bagus, yaa gue urungkan niat deh."

Ray terkekeh mendengar penuturan sahabat lamanya ini, "lo suka berlebihan Stev, lo bisa kapan aja hubungin gue. Asal pas ga ada jadwal gue pasti bisa kongkow lagi bareng kalian."

"Serius lo. Anak anak juga kengen banget bro sama lo. Gimana akhir pekan ini kita kumpul bareng?"

Ray meresap minumannya, "akhir pekan yaa... ntar gue hubungin lo lagi deh. Biar gue minta kosongkan jadwal sama manager gue."

"Siipp laah."

Selanjutnya merekapun terlarut dalam obrolan ringan dan sesekali tertawa bersama ketika mengingat ngingat kejadian waktu jaman kuliah dulu.

---

"Ayoo buruan mil, aku ga mau kita sampe telat. Ini semua gara gara macet" Syabila menarik tangan Mily sambil terus ngedumel. Sedangkan Mily hanya terkekeh melihat reaksi sahabatnya itu.

"Sabar bil. Rapatnya masih 15 menit lagi ko."

"Ya udah kalau gitu kamu duluan aja ke ruang meeting, aku mau ke toilet dulu ya" Ucap Syabila.

"Okeh... jangan pake lama lo"Ucap Mily mengingatkan.

Kata kata Mily hanya dibalas acungan jempol oleh Syabila.

Syabila pergi menuju toilet untuk merapikan tampilannya.

---

Setelah puas berbincang dengan Stev, Ray memilih untuk pulang dan sebelum itu dia mampir dulu ke toilet.

Sampai didepan toilet tak sengaja Ray menabrak seseorang.

Bruuk...

"Aawwwww....shit! " umpat Ray keras.

******

Haaiii..abang Ray kembaliii... niatnya sih Up besok pagi tapi karena akuh baik hati jadi malam ini aku Up lagii..

Jangan lupa vote dan komennya donkk...

Peluk cium dari akuh.. ^^

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang