Episode 16

28K 1.7K 16
                                    

"Tapi sebagai gantinya aku ingin kamu menjadi pacarku" Ucap Ray dengan percaya diri.

Syabila berbalik dan menatap Ray dengan horor, "Pacar ??"

"Bagaimana?" Tawarnya lagi.

---

Syabila tak habis pikir, sebenarnya apa isi otak dari laki laki ini. Dengan mudahnya dia mengatakan hal itu padanya.

Tatapan tajam dari Syabila tak mampu mempengaruhi Ray. Dia tetap berdiri tegak sambil menatap ke arah manik mata indah milik Syabila.

Bukan Ray tidak memikirkan kata katanya ini sebelumnya, bahkan Ray hampir tidak bisa tidur kerena memikirkan detakan ini, rasa ini dan semua tentang Syabila.

Ray berfikir jika dia harus bergerak cepat sebelum wanita yang mampu membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu direbut oleh orang lain.

Dia memang nekat dengan langsung mengatakan hal itu pada Syabila. Dia tahu benar resiko dari perbuatannya ini. Tapi entah firasat darimana Ray merasa bahwa Syabila juga tertarik padanya. Setidaknya itu yang Ray yakini saat ini.

"Jadi bagaimana?" Ulangnya.

Syabila menghela nafas berat, tidak mungkin jika dia harus membuat keributan dengan membanting objek tampan di depannya ini. Apalagi ini di kantornya, tempat dimana abinya juga bekerja sebagai seorang pimpinan yang dihormati oleh semua karyawannya.

Syabila tak ingin menjawab. Apa yang harus dia jawab jika sebenarnya hatinya telah berkhianat padanya. Yaa, saat Ray mengatakan keinginannya itu, reaksi dari wajah dan hatinya berbeda. Wajahnya menatap tajam tapi hatinya berbunga bunga. Aish, perasaan macam apa ini! Batinnya.

Syabila memilih menghindar. Ini yang menurutnya terbaik saat ini. Dia berbalik dan berniat meninggalkan Ray disana tanpa sebuah jawaban.

"Syabila kumohon" Ucap Ray sedikit melemah. Tak seberani tadi. Mungkin dia menyangka jika ini adalah jenis penolakkan dari Syabila.

Syabila tak berniat untuk melihat wajah orang yang sudah membuat jantungnya berdetak kencang, hatinya berbunga bunga dan segerombolan kupu kupu yang menggelitik perutnya. Dengan posisi yang masih membelakangi Ray, Syabila menjawab pertanyaan dari Ray, "Maaf, saya bukan wanita yang bisa kamu ajak pacaran. Dalam hidup saya sebuah hubungan harus diawali dari kata halal" setelah mengucapkan itu Syabila pergi menjauh.

Dalam hatinya dia meruntukki perkataannya barusan. Itu semacam kode tersembunyi, mungkin untuk Ray.

Ray masih terpaku ditempat. Dia masih mencerna semua yang dikatakan oleh Syabila barusan. Sampai sebuah harapan muncul dari hasil pemikirannya.

"Jika dia tidak menerima kata pacaran, maka aku putuskan akan mengejar halalnya Syabila" Ucap Ray dengan senyuman lebarnya.

---

Syabila tidak bisa tidur bahkan waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dia hanya beguling guling tidak jelas dia atas kasur empuknya.

"Kenapa setiap dekat sama dia jantung aku ko deg degan ya ? Ga mungkin kan aku jatuh cinta ?"

"Kenapa harus sama cowo nyebelin kaya dia sih wahai hati??"

Masih terekam jelas diingatan Syabila kejadian tadi siang, bahkan adegan itu masih saja berputar putar dikepalanya bagai kaset rusak.

Syabila bangun dan menuju balkon kamarnya. Tadinya sih berharap bisa melihat bintang tapi apa mau dikata jika ternyata cuaca sedang mendung, tak bersahabat.

Daripada bete Syabila mengambil ponselnya dan melihat media sosial yang memang jarang dia lihat.

Tiba tiba tangannya tanpa sadar mengetikkan sebuah nama, kepo dikit gapapa kali ya? Batin Syabila

Tak lama munculah banyak akun yang menampilkan nama itu.

"Ko banyak banget sih. Akun real nya yang mana ya??" Syabila terus menscroll ke bawah hingga dia melihat sebuah akun yang paling banyak pengikutnya, "Ah, mungkin ini akun yang asli."

Dikliknya akun itu dan munculah halaman yang memuat kumpulan foto dari aktor tampan itu.

Ya rata rata sih bersama teman, manager, fans dan hanya ada 1 foto keluarganya.
Syabila mencoba menajamkan penglihatannya disana ada foto Ray dengan seorang perempuan. Cukup dekat. Mungkin dia pacarnya.

Deg..

Ada sedikit perasaan aneh ketika mulutnya menyebut nama pacar.

Buru buru Syabila menutup akun itu. Dia tak mau jika nanti dia melihat lebih banyak foto Ray bersama perempuan.

"Wajar aja bil dia kan aktor terkenal. Aku aja yang baper sendiri" Gumamnya pada diri sendiri.

Kemudia Syabila mencoba mencari berita tentang Ray di pencarian google .

Begitu nama Ray diketik langsung muncul banyak cerita tentang Ray. Dari berita tentang karirnya sampai berita percintaannya dengan banyak wanita.

Kali ini perasaan Syabila benar benar campur aduk. Dia tidak suka ketika membaca berita itu. Mulutnya seakan seakan gatal ingin bertanya langsung dengan Ray. Apa itu benar atau tidak?

"Arrrghhh.. bodo amat!!" Syabila mematikan ponselnya dan segera pergi tidur. Tidak lupa dia membaca doa agar tidak mimpi buruk bertemu dengan Ray dalam mimpi.

---

Diwaktu yang sama tapi ditempat yang berbeda...

Ray memikirkan perkataan Syabila tentang halal. Apakah dia benar benar siap jika suatu saat dia harus menghalalkan Syabila.

Pekerjaannya didunia hiburan tidak bisa menjamin segalanya. Dia harus bisa memiliki sesuatu yang bisa dia banggakan pada Syabila dan orangtuanya.

Ray berfikir sejenak dan mengingat sesuatu. Besok kedua orangtuanya akan kembali dan itu berarti Ray akan berkunjung ke rumah orang tuanya.

Mungkin ini bisa menjadi cerita yang menyenangkan pada sang ibu.

Dia cantik, sholehah dan cerdas. Itu sudah memenuhi semua syarat yang diajukan oleh ibunya.

***

Syelaamaatt pagiiii...
Senin lagi... kerja lagiii..dan sibuk lagiii yaa kan? Tapi semoga semua bisa tetap happy yaa..

Maaf ga bisa panjang2 yaa.. aku kembali tidak fit >.< tapi akuh masih bisa nulis sedikit sedikit. Hee

Demi apa..demi babang Ray dan neng Syabila nih. ^^

Selamat membaca dan pastikan kalian memberikan VOTE DAN KOMEN nya yaa

Makasiihh ^^

Banjarbaru, 10 Juli 17

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now