FTH(20)

1.4K 133 2
                                    

Hawa dingin menggerogoti tubuh mungil Lucy, ia merapatkan jaketnya lalu berjalan kearah pintu pagar sekolahnya dengan cepat. sesampai Lucy diluar, ia berbalik dan menatap kearah sekolah yang sudah membuatnya nyaman. Dia sangat sedih, dimana saat dia sudah sangat nyaman disitu, tapi keluarganya malah menyuruhnya pergi.

"Aku akan kembali, aku pasti akan kembali, doakan aku diperbolehkan kembali." ucap Lucy lirih lalu berjalan menjauhi sekolah.

*****

Natsu terbangun dari bangunnya lalu segera berjalan kearah jendela dan meloncat ke bawah, tepatnya kearah pohon yang menjulang kearah jendela kamar Lucy. dia meloncat dan akhirnya dia bisa menyusup kedalam kamar dengan mulus, tanpa hambatan apapun.

"Ohaiyo! Lucy, kau sebaiknya bangun, kita akan latihan pagi, pagi ini!" teriak Natsu dengan suara cemprengnya.

Levy dan Juvia terbangun dengan paksa akibat teriakan Natsu, mereka bangun lalu menatap tajam kearah Natsu. "Ini hari minggu Natsu," kata Levy dengan kesal.

"Aku tidak membangunkan kalian, aku membangunkan Lucy." elak Natsu.

Juvia berdecak kesal, "Natsu, bila kau berteriak seperti itu, tentu kami akan terbangun juga!"

Natsu mengedikkan bahunya acuh lalu berjalan kearah kasur Lucy. Dia naik keatas kasur lalu tidur di samping gundukan itu. "Lucy, ohaiyo.. Kita ada latihan pagi, ayo cepat, atau aku akan menghukummu!" ucap Natsu. Natsu terdiam menunggu respon dari Lucy, tapi tidak ada respon sama sekali. "Hei putri tidur, cepatlah bangun." kata Natsu lagi dengan suara agak keras.

tapi lagi-lagi tidak ada respon, Natsu merasa ada yang salah disini. dia segera bangun dan menyibak selimut Lucy. Namun apa yang di dapatkan bukanlah sosok mungil gadis bernama Lucy Heartfilia, tetapi sebuah bantal.

Natsu terdiam, dia menatap bantal itu lalu segera berdiri dan berjalan kearah Levy yang sedang duduk menyisir rambutnya. "Dimana Lucy?" tanya Natsu dengan nada suara naik satu oktaf, dia menarik kerah baju Levy dengan kasar.

Levy terkejut lalu segera menepis tangan Natsu dari kerah bajunya, "Apa maksud mu? jelas-jelas Lucy tidur di kasurnya." jelas Levy yang ketakutan dengan sifat Natsu.

"LUCY!" teriak Juvia nyaring lalu segera berlari ke kamar mandi. "Tidak ada," kata Juvia lirih. "Lucy dimana kau?" teriak Juvia lagi.

"Natsu, apa kau melihat Lucy? dimana Dia? dan kenapa lemari bajunya kosong?" tanya Juvia panik. "....Lucy?" lirih Levy lalu berlari keluar kamar dengan cepat, Natsu dan Juvia segera mengikuti Levy dari belakang.

.                      

"Sensei, cepat katakan Lucy dimana!" teriak Natsu dari dalam ruang kepala sekolah.

Makarov menghela napas lalu memijit pangkal hidungnya, "Sudah ku katakan, aku tidak mengetahuinya. mungkin saja dia sedang keluar, seperti yang kau lakukan biasanya." jelas Makarov.

Natsu memukul keras meja Makarov, lalu keluar dari ruangan dengan tergesa.

TO BE CONTINUE                                                                                                                                                                             

Fairy Tail Highschool✔Where stories live. Discover now