FTH(13)

1.6K 160 6
                                    

"I'll die tonight!"  Natsu melirik kebelakang melalui bahu nya, "Shit!" umpatnya lalu dengan cepat berlari. Napas nya memburu, tidak biasanya dia tertangkap basah begini, ini pasti akan sulit untuk melarikan diri, Cemasnya di dalam hati.

Keringat sebesar biji jagung keluar dari pelipisnya, rasa takut menguasainya, meski dia nakal, jujur saja dia tidak pernah tertangkap, karena dia manis 'lempar batu sembunyi tangan'.

Dia terus berlari dan tidak menyadari seorang sensei sedang menghadangnya sekarang.

Brukk

Natsu terpental kebelakang, dia menabrak sesuatu. Sesuatu itu dengan tatapan mata yang mengerikan sedang menatapnya tajam. Gildarts--orang yang di tabrak Natsu menarik kerah baju Natsu dengan kasar. "Keluar di malam hari itu tidak baik. Apa kau mau berkencan lagi huh? Ah sudahlah, setidaknya kau akan di skors selama sebulan penuh. Ayo kita ke ruang kepala sekolah," ucap Gildarts dengan suara datar yang mengerikan.

Gildarts menarik paksa Natsu, tujuan keduanya adalah ruang kepala sekolah. Natsu mencak-mencak di dalam hati, ingin meronta namun apa daya. Gildarts amat sangat kuat dibanding dirinya.

"Semoga Makarov-sama memberikan hukuman yang setimpal." ucap nya saat sudah sampai di ruang kepala, lalu membuka pintu ruang kepala sekolah.

Saat sudah memasuki ruangan tersebut Natsu bisa melihat kepala sekolahnya yang menatap kearahnya dengan tatapan terkejut.

"Kenapa kau membawa Natsu kesini?" tanya Makarov tampak terkejut dengan kedatangan Gildarts bersama Natsu.

Gildarts berdehem pelan, "Saya menangkapnya saat dia sedang melarikan diri dari guru lainnya, saya ingin anda menghukumnya dengan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya." sahut Gildarts lalu menatap datar kearah Natsu.

Diam, semuanya terdiam. Makarov tampak sedang berpikir, dan Natsu sudah panas dingin menanti hukuman yang akan di berikan padanya.

Setelah sekian lama terdiam, Makarov akhirnya angkat bicara. "Natsu pada akhirnya kau tertangkap juga ya, setelah sekian lama bisa meloloskan diri dari kejaran guru. Ya... aku akan menghubungi tuan Dragneel supaya segera menjemputmu. Natsu dragneel, kau akan di skors selama dua minggu. Sekarang kembali ke asrama dan tunggu tou-sama mu!" kata Makarov membuat Natsu membeku seketika.

Natsu menatap Makarov dengan tatapan kesal. Tanpa banyak bicara dia langsung berbalik dan kembali ke kamar asrama nya. Namun pertama kali dia harus bertemu dengan kakaknya Zeref, ada sesuatu yang ingin Natsu sampaikan.

*****

Helaan napas kasar keluar dari bibir Zeref, kepalanya berkedut sakit. Apa dosanya dulu sehingga di lahirkan kembali dengan Natsu nakal menjadi adiknya, dia tidak habis pikir. Bisa-bisanya laki-laki berambut pink itu membuat ulah sampai-sampai di skors, oh, pasti Natsu akan mati di tangan ayah mereka.

"Tolong aku, nii-chan. Tolong jaga Lucy selama sebulan ini, aku takut akan terjadi sesuatu padanya." Natsu merengek bak anak kecil yang menginginkan permen.

Zeref hanya mengedikkan bahunya acuh. Natsu merasa kakaknya itu sudah sangat kesal terhadapnya. Memancing amarah orang yang sedang kesal tidak apa kan?

"Yasudah, bila kau tidak mau menjaga Lucy untukku. Entah apa salah ku di kehidupan sebelumnya sehingga memiliki kakak seperti mu, aku bisa gila. Aku menginginkan kakak yang lain,"

Gyutt

Perempatan imajiner seolah menghiasi dahi Zeref, dia mengutuk adiknya di dalam hati, "Ya, silahkan cari kakak yang lain, aku pun bernasib sial memiliki adik sepertimu." balas Zeref tak kalah pedas.

Natsu terpancing emosi, niat memancing emosi kakaknya, kini dia lah yang marah. "Sialan, aku akan bertanya pada tou-chan, Kenapa dia membuat produk seorang kakak yang gagal untuk ku,"

"Silahkan saja, adik kurang ajar!"

"Kau--

Tuan Dragneel yang sedari tadi mendengar perdebatan antara kedua anaknya kini angkat bicara. "Cukup, kalian berdua mempermalukan ku. Dan kau Natsu, cepat, kita akan pulang sekarang. Tuhan, apa aku salah mendidik anak-anakku?"

Kedua Dragneel junior hanya terdiam. Ayah mereka sejatinya adalah seorang yang ceria, namun akan sangat menakutkan bila marah. Sepertinya Natsu akan sangat menderita karena membuat Dragneel senior marah besar.

Natsu segera mengambil kopernya dan membuntuti Dragneel senior yang sedang kesal setengah mati, sempat-sempat nya Natsu mengejek Zeref yang mengeratkan giginya marah.

"Otouto sialan."

*****

Lucy membaca pengumuman yang tertempel di mading sekolah, dia membaca dengan serius saat melihat nama Natsu Dragneel pujaan hatinya tertera di sana. Hatinya gelisah, apa yang di lakukan Natsu? Tanyanya di dalam hati.

"Hei, akhirnya pangeran tertangkap ya?"

Lucy membeku saat mendengar celotehan seorang siswi, dia akhirnya menguping setiap percakapan yang menyangkut Natsu.

"Iya, sayang sekali. Padahal setahun yang lalu tindakannya tak ada hambatan, berjalan sangat mulus, guru-guru pun sanggup di manipulasi olehnya."

"Mungkin pangeran kita tidak dapat melarikan diri semalam?"

Lucy agak merasa risih mendengar gosip-gosip tidak jelas itu memilih pergi dari sana. Apa-apaan maksud dari pangeran mereka? Lucy akhirnya berjalan menjauhi siswi FTH yang sedang asyik dengan bahan gosip mereka.

"Semalam pangeran tertangkap karena menyembunyikan seorang gadis,"

Lucy berhenti saat mendengar kata gadis. Dengan cepat Lucy berbalik dan menajamkan pendengarannya, meski dia sudah jauh dari sana, telinganya sangat sensitif dan dapat mendengar meski dari kejauhan.

"Siapa gadis sialan itu?!"

"Astaga, gara-gara gadis sialan itu pangeran sampai di skors,"

"Ya, aku sangat marah saat mendengar kabar ini. Ku dengar, pangeran menyembunyikan Lucy Heartfillia di semak-semak. Tapi Lucy Heartfillia masih bisa bersantai, tidak mempedulikan pangeran!"

"Kelas berapa?"

"11 T"

"O, lets play a game guys,"

Mendengar perkataan gadis-gadis itu membuat Lucy merinding. Apa-apaan itu? Apa aku akan menjadi target pembulliyan? Ah tidak mungkin?! Lucy sangat gelisah sekarang.

Dengan tergesa dia memasuki kelasnya yang tampak sepi, ternyata dia sendirian di kelas.

Lucy menatap keluar jendela. Kini sudah musim semi, di mana musim saat bunga sakura bermekaran dengan indah. Dia seakan melihat rambut Natsu saat melihat bunga sakura yang bermekaran. Entah kenapa dia merindukan sosok ceria itu.

Dan entag kenapa, feeling nya mengatakan, dia akan mendapatkan cobaan yang berat.

To be continued

918 word

Dan pada akhirnya hiatusnya gak lama-lama. Adakah yang kangen sama saya? Ralat, sama cerita ini? (Enggak!) Oke, arigatou udah baca. Enjoy this story guys.

See u next chap!

Fairy Tail Highschool✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang