FTH (08)

1.9K 173 18
                                    

Jantung Natsu seolah berhenti berdetak. Dia merasa jantung nya seperti di remas dengan kuat saat melihat kedua makhluk ciptaan tuhan sedang bermesraan di depan matanya. Apa lagi gadis itu adalah Lucy, pujaan hatinya.

Dia merasa sangat kesal dan ingin menonjok wajah pemuda yang seenak jidat nya merangkul Lucy. Dia pun segera berjalan kearah keduanya dengan langkah tergesa-gesa.
.
.
.
Lucy keluar dari toilet wanita. Dia sekali lagi mengecek apakah dandanan nya norak atau tidak. Dia tidak ingin dandanan norak seperti teman-teman nya dulu, dia ingin berpenampilan menarik namun natural.

Dengan langkah mantap Lucy kembali ketempat mesin boneka itu, namun dia tidak mendapati Natsu. Kemana dia?  Tanya Lucy di dalam hati sembari berjalan mencari pemuda merah muda itu.

Dia berjalan dengan pelan supaya dia bisa dengan mudah menemukan sesuatu yang dicarinya--Natsu.

Dan pada akhirnya, Lucy mendapati Natsu sedang berjalan dengan tergesa kearah kedua pasangan pemuda pemudi yang sedang berangkulan mesra.

Lucy menyerngit, lalu dengan cepat dia menarik tangan Natsu.

Natsu berhenti dan menatap ke belakang, "Lucy? Kenapa kau disini? Bukannya kau sedang bersama pemuda itu--loh? Aku salah orang? "

"Hahaha! " Lucy tertawa terbahak-bahak. Dia sangat yakin sekarang, Natsu benar-benar bodoh. Bagaimana bisa pemuda itu tidak bisa membedakan antara dirinya dan gadis pirang itu. "Aku tadi di toilet. Kan aku sudah meminta izin padamu."

Natsu terdiam sebentar, dia mencoba mencerna kata-kata Lucy. Dan seketika itu juga wajah Natsu berubah merah setelah terdiam lama.

"O-oh..em.. Lucy, lihat lah. Aku mendapat kan boneka ini" ucap Natsu sembari menampakkan boneka yang berada di tangannya sedari tadi.

Lucy menatap takjub boneka itu lalu segera merebut boneka itu dari Natsu. "Yatta!  Kau hebat sekali Natsu! " ucap Lucy dengan senyuman yang sangat manis.  "Tapi.. Ini binatang apa? Anjing? Atau kurcaci? Atau?" tanya Lucy kebingungan.

Natsu memperhatikan boneka itu dengan seksama, "Entahlah, " jawab Natsu tak peduli.

Lucy tersenyum, "Tidak penting ini apa, aku akan memberikan nama.. Hem.. Etto..  Siapa ya?.. Ah! Plue! Aku akan memberikan nya nama Plue! " ucap Lucy di sertai cengiran.

Natsu tersenyum lembut, "Kenapa kau memberi nama untuk boneka? "

"Karena ini kau yang berikan Natsu."

Natsu segera berpaling dan berjalan ke pintu keluar. "Ayo, kita makan es krim dulu sebelum balik ke asrama." ajak Natsu.

"Hem!"
.
.
.
Dan sinilah mereka. Di sebuah cafe yang baru di buka. Dengan antusias Lucy ingin mengikuti event di cafe itu, namun Natsu dengan cepat menolak ajakan Lucy. Dia tidak ingin bernyanyi, apa lagi bersama Lucy. Dia tidak ingin Lucy mendengar suara nya yang menurut nya sangat tidak enak di dengar.

Natsu sih lebih memilih membayar dari pada gratis tapi harus berduet dengan pasangan. Sungguh menjijikkan, menurutnya.

"Ayo Natsu... " pinta Lucy memelas.

Dengan mantap Natsu menggeleng dengan tatapan datar.

Lucy menatap putus asa ke arah panggung. Dia ingin sekali berduet dengan pujaan hatinya, bukan hanya memakan es krim bersama.

Natsu yang melihat tatapan putus asa itu menghela napas kasar lalu menarik tangan Lucy menuju kearah panggung. "Natsu.. Kau benar ingin--"Maafkan aku bila suara ku tidak Bagus. Ayo! "

"Hem! "

Kedua nya membungkuk saat sudah berada di atas panggung. Natsu membisikkan nama lagu yang ingin di nyanyiannya. Lucy mengangguk, lalu menyuruh pemusik memainkan musik closer yang di nyanyikan oleh The Chainsmokers dan Hasley.

Fairy Tail Highschool✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang