FTH(07)

2K 185 42
                                    

Natsu berjalan gontai kearah kamarnya. Perkataan Lisanna membuat nya resah. Dia tidak ingin sesuatu terjadi pada gadis blonde yang sangat dia sayangi.

"Haah.. " Natsu menghela napas berat lalu membuka knop pintu kamarnya.

Cklekkk

Natsu masuk, lalu dia segera merebahkan diri diatas kasur empuk yang sedari tadi di rindukannya. Dia mengambil ponsel pintarnya lalu membuka aplikasi chat. Dia mencari-cari obrolannya dengan Erza, lalu segera mengetikkan sesuatu pada benda persegi panjang itu.

Natsu D.
Erza, tolong kabarin aku sakit sebentar besok.

Okay?

Erza punyanya jellal
Iya natsu.

Natsu D.
Minta ID line nya Lucy dunks!

Erza punyanya jellal
Maaf, you is not handsome. Jadi.. Lucy gamau sama u :v

U gamungkin dengan lucy

Dia terlalu baik buat u

Omae.. Bukan tipenya!

Camkan itwu!

Natsu menggeram marah, dia melempar ponselnya kearah tembok dengan sangat keras. Setelah melempar ponsel tak berdosa itu, Natsu lari terbirit-birit kearah ponsel yang sudah sekarat lalu mengambil ponsel tersebut dengan tangan yang bergetar dan air mata yang berlinang.

"Ka-chan! Belom lunas cicilan.. " cicit Natsu. Dia sangat menyesal. Amat sangat menyesal, dia sangat bodoh.

Ceklekk

Pintu terbuka, menampilkan sosok pemuda tampan dengan seragam basket yang masih melekat pada tubuh semampainya.

Zeref terbelalak melihat adik kecilnya yang mukanya penuh air mata dan menatap ponsel di tangannya nyalang.
Dengan cepat Natsu menoleh kearah kakaknya, "Nii-chan... Hiks! Huaaa! " Natsu menangis bombay, dia tampak sangat konyol, hanya ponsel Natsu, kau tak perlu menangisinya.

"Ck! Baka! Ponsel itu kenapa lagi sekarang? Cicilannya belum lunas Natsu! " teriak Zeref frustasi.

"Kami-sama aku menginginkan adik selain dirinya."

"Nii-chan, aku melemparnya. Aku ingin yang baru! " pinta Natsu dengan suara parau akibat menangis bombay tadi.

"Minta pada tou-san, aku tidak punya uang" jelas Zeref dengan wajah datar.

Natsu merebut paksa ponsel kakaknya, lalu segera menelepon ayahnya.

"Moshi -moshi? "

"Tou-chan, aku ingin ponsel baru. "

"Bukannya minggu lalu kau baru saja mengangganti ponsel mu?! " tanya suara dari seberang.

"Aku merusak nya"

"Berarti, kau tidak akan membeli ponsel lagi"

"Tou-san.. " Natsu memelas.

"Apa?! Kau hanya menghabiskan uang saja! Belajar sana! "

"Un.. " jawab Natsu tidak bersemangat.

"Sudah! Aku banyak kerjaan, jaa, "


Tuutt tuutt tuutt

Natsu menatap nyalang ponsel Zeref. Kejam sekali tou-san nya, dia tidak pernah mengingat tou-san nya sepelit itu. Biasanya, ayahnya langsung membelikan apa Yang dia inginkan.

Fairy Tail Highschool✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora