31

1.4K 204 16
                                    

i'm so sorry kalau plotnya random kayak gini. ini udah aku tulis 2 tahun lalu, tapi sempat ku-unpublish. jadi ini aku cuman koreksi kesalahan minor kayak typo dsb.  aku kebut soalnya ada rencana publish cerita baru tahun ini, hehe.

...


Somi kini sedang tengkurap sembari memainkan ponsel miliknya. Dan tak berapa lama kemudian terdapat sebuah notifikasi dari unknown number yang telah beberapa kali mengiriminya pesan akhir-akhir ini.

Sok cantik banget ya, lo?

Maksud lo apa?

Ck, gara-gara lo Wooshin jadi diajar sama Dewi Sanca!

Beneran?
Dimana posisi mereka sekarang?

Bukan urusan lo juga.
Kalau gue kasih tau, lo emang bisa apa?

Somi menggeram kesal dan memutuskan untuk segera menelepon nomor Daehwi sembari menuruni tangga dengan cepat.

Dan pada saat itu pula pintu rumah Somi terbuka sehingga menampilkan Daehwi dengan rambut yang acak-acakan dan lebam berwarna merah menghiasi pipinya.

"Lo kenapa sih? Sok jadi pahlawan ya?" cecar Somi tepat di depan wajah Daehwi.

"Gak, juga"

"Ya tapi ga perlu pake berantem segala, kan?"

"Biasalah, urusan para cowok. Mereka pasti menyelesaikan masalah dengan otot dan otak" jawab Daehwi sekenanya sembari sesekali meringis karena merasa perih saat ia membuka mulutnya.

"Ck, gak ngerti lagi deh gue. Sekarang lo duduk dulu," putus Somi tegas dengan menggandeng erat tangan Daehwi. Gadis itu lalu menjatuhkan Daehwi agar duduk di sofa dan ia bergegas menuju ke arah dapur yang meyimpan kotak P3K.

Lalu dengan cepat pula Somi muncul kembali di hadapan Daehwi. Ia mendudukkan dirinya di samping Daehwi lalu mengobati lebam di pipi kanan pemuda itu dengan hati-hati.

Daehwi sempat meringis beberapa kali membuat Somi menghela nafasnya frustasi.

"Bego, ngapain lo ngelakuin ini demi gue?" tanya Somi lirih, namun masih dapat didengar oleh Daehwi.

"Gapapa, gue pingin aja ngehajar orang yang udah buat lo nangis. Biar dia kapok," ucap Daehwi.

"Ya tapi lo jadi kayak gini, kan? Terus dia keadaannya kayak gimana?" tanya Somi yang membuat Daehwi tersenyum masam.

"Gue bela-belain kayak gini cuma gara-gara gue nggak terima kalau lo nangis mewek gak berguna kayak tadi. Dan lo malah khawatirin keadaan dia? Bagus, sekali.." sarkas Daehwi lalu berdiri.

"Dew, bukan gitu maksud gu-" cicit Somi sembari menahan lengan Daehwi karena pemuda itu sudah mulai melangkahkan kakinya.

"Gak, gue tau lo masih sayang sama dia. Gue .... gue mau pulang dulu.." ujar Daehwi dan menepis pelan tangan Somi.

Namun gadis itu bersikeras dengan tetap mencengkeram lengan Daehwi.

"Gue belum selesai ngobatin luka lo" jelas Somi setelah Daehwi menoleh dengan pandanga penuh tanya.

"Ga perlu, bukan urusan lo juga. Gue mau pulang, Som... Lo juga harus tidur, nggak usah mewek kayak tadi. Gue nggak suka," ucap Daehwi sambil melepaskan tangan Somi dengan lebih keras.

Pemuda itu lalu melangkah menuju ke arah pintu,  meninggalkan Somi yang masih berdiri mematung memandangi punggungnya.

TTM | Lee DaehwiWhere stories live. Discover now