28

1.3K 193 5
                                    

Warn : Ati-ati baper.. ^^











Somi kini sedang berjalan menyusuri koridor sepulang dari perpustakaan. Terdapat beberapa buku yang sangat tebal nan berat berada dalam dekapan tangannya.

Namun tiba-tiba saat ia berbelok di salah satu tikungan ada seseorang yang menabraknya (sedikit) keras sehingga gadis itu jatuh hingga terduduk dan buku-buku yang ia bawa jatuh berserakan di sekitar tubuhnya.

Gadis itu mendongak dan mendapati Daehwi yang berdiri di hadapannya. Pemuda itu lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Somi agar berdiri.

"Maaf. Gak sengaja," gumam Daehwi lirih namun dapat didengar dengan jelas oleh Somi karena Daehwi mengucapkan hal tersebut tepat di samping telinganya.

Setelah memastikan gadis itu telah berdiri, dengan cekatan tangan Daehwi membereskan buku-buku itu lalu berjalan mendahului Somi sehingga membuat gadis itu kebingungan dan akhirnya memutuskan untuk berjalan mengikuti Daehwi.

Ternyata Daehwi hanya berniat membantu Somi membawa buku-buku itu ke kelasnya. Lalu setelah pemuda itu meletakkan buku di meja Somi, ia langsung beranjak keluar.

"Dew, tungguin.." Somi berjalan cepat, berusaha mengimbangi langkah panjang Daehwi. Daehwi hanya menoleh sekilas dan meneruskan langkahnya.

"Dew!!"

"Gue lagi buru-buru, Som. Mending lo balik ke kelas.." potong Daehwi dan berjalan semakin cepat meninggalkan Somi yang berhenti karena termangu akan pernyataan Daehwi barusan.

Setelah melihat punggung Daehwi menghilang di tikungan, dengan langkah gontai Somi berbalik dan kembali menuju kelasnya.

***

Somi kini tengah berada di ruang OSIS karena Jihoon meminta dirinya untuk membantu sekedar penyusunan rancangan biaya sementara menunggu panitia lain agar berkumpul semuanya karena hari ini akan diadakan rapat yang membahas mengenai DN.

Hanya ada mereka berdua di ruangan itu sampai akhirnya pintu terbuka dan menampilkan sosok Daehwi yang sedang membawa beberapa map pada tangannya.

Somi sontak berdiri dan menatap Jihoon.

"Kak, rapatnya masih lama kan? Dimulainya?"

"Hng, kenapa?"

"Eung, Kak. Gue keluar bentar ya? Ada yang mau diomongin sama Daehwi..," jelas Somi dengan menggigit bibirnya.

Jihoon hanya mengangguk sembari menggumamkan kata terima kasih.

Lalu Somi berjalan menuju ke arah Daehwi yang kini sedang duduk di kursinya. Ia berjongkok dan menyejajarkan bibirnya dengan telinga kiri Daehwi.

"Kita perlu bicara Dew, ikutin gue" ucap Somi lirih lalu menegakkan tubuhnya dan membuka pintu ruang OSIS dan keluar.

Daehwi hanya mengernyit heran, dan karena Somi telah berjalan mendahuluinya, pemuda itu menghela nafas lalu melangkah keluar menyusul Somi.

"Bentar, Kak." pamit Daehwi yang ditanggapi anggukan oleh Jihoon.

Pemuda itu terus mengikuti Somi dengan langkah santainya. Lalu mengangguk paham saat Somi membawa mereka berdua di lantai atap sekolah (rooftop).

Somi melangkah maju dan bersandar pada tembok pendek yang mengelilingi sepanjang sisi rooftop. Ia berbalik dan menatap Daehwi yang berjalan menuju ke arahnya lalu bersandar di samping Somi.

"Mau ngomongin apa?" tanya Daehwi.

"Lo, marah sama gue?" tanya balik Somi dengan nada ragu-ragu.

"Atas dasar apa lo nyimpulin gitu?"

"Sifat lo, keliatan, gimana ya? Aneh aja. Nggak kayak biasanya gitu, lo kayak jauhin gue. Nggak mau berurusan sama gue. Gue ada salah apa sebenernya?" Somi mengeluarkan semua unek-uneknya dengan cepat.






Daehwi menghela nafas lalu melirik Somi, "lo gak salah apa-apa" jawab Daehwi.





"Terus kenapa sikap lo ke gue jadi berubah?" desak Somi.

"Berubah gimana? Gue rasa sikap gue udah kayak gini.."

"Jadi lebih cuek, dingin, ketus," jawab Somi.









"Lah, tumben protes? Biasanya gue kayak gitu elo juga B aja.."



"Gue serius Wi.."




"Lo pikir gue pernah main-main sama lo, Som?"



Somi terdiam, keduanya bertatap-tatapan selama beberapa detik.

"Lo gak salah apapun, dan sampai kapanpun gue gak bakalan pernah bisa buat marah sama lo" ujar Daehwi.






"Udah ayo balik, bentar lagi mau rapat"




Dan Daehwi kembali berjalan mendahului Somi, yang kini masih termangu di tempat.



TBC

TTM | Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang