02

2.9K 338 17
                                    

Somi sedang memasukkan potongan terakhir siomay miliknya ketika Naeun dengan sengaja menyenggol sikunya dengan keras.

"Kenapa sih? Sakit tauk" gerutu Somi, Naeun hanya mengendikkan dagu ke arah belakang Somi. Somi menoleh dan mendapati Daehwi telah berdiri tepat di belakangnya menenteng segelas besar jus jambu.

"Nih, udah kan? Mau apa lagi?" Daehwi menyerahkan jus itu kepada Somi.

Somi tersenyum senang dan menggeleng, "Nggak mau apa-apa lagi. Makasih Dewikuuu. Oh ya, ntar gue pulangnya bareng lo kan?"

"Okeeee. Udah ya, gue buru-buru... Ditunggu sama kak Dongho di ruang vokal" Daehwi melambaikan tangan dan menjauh dari Somi.

"Lo kesini berarti cuma buat nyamperin gue?" ujar Somi setengah berteriak karena Daehwi telah berada cukup jauh di depannya.

Daehwi mengangguk kecil lalu berbalik dan berlari. Sepertinya ia memang sedang ditunggu karena melihat cara berlarinya yang cukup cepat.

Somi berbalik dan meminum jus jambunya.

"Kenapa nggak pacaran aja Som?" Naeun mengerlingkan matanya bermaksud menggoda Somi.

"Kebiasaan yaa. Kita gini, kita gitu, tetep aja kalian kira dan suruh-suruh buat pacaran, hahah.." tawa Somi.

"Kemarin Minggu gue liat lo sama Daehwi makan di Dreamies Cafe... Lalu jangan lupain, kemarin kalian jalan bareng kan setelah pulsek?" goda Xiyeon.

"We're just friend. Kita juga jalan karena emang gabut" tegas Somi sekali lagi.

"Dan itu bukan kencan, cuma jalan biasa..." sambungnya.

"Ck, haruskah gue bilang kalau lo berdua saling colek-mencolek pipi, rangkul-merangkul? Ck, romantis banget sih..."

"Udah ya, lama-lama gue capek jelasin ini. Gue sama Dewi emang sahabatan udah lama, jadi ya wajar lah kalau deket banget kayak gitu,"

"Kayak orang pacaran kan??" celetuk Naeun.

"Bodo amat lah, sesuka kalian aja nganggepnya gimana!" kesal Somi.

"Hahah, ngambek dianya..." kekeh Xiyeon yang dibalas anggukan oleh Naeun.

"Ck, kalian sahabatan sama gue berapa tahun sih? Sorry ya, gue nggak gampang ngambekan" protes Somi.

"Hahah, iya-iya maaf. Bercanda doang kok, lo sewot bener dah. Pms?" tanya Naeun.

"Enggak, udah lewat..."

"Hahaha, oya Som. Lo dapet salam tadi" ujar Naeun.

"Dari siapa?"

"Kak Wooshin, katanya suruh cek line. Ada yang mau diomongin,"

"Hah?" Somi yang kebingungan pun langsung membuka aplikasi line -yang memang ia bisukan notifikasinya-.

Somi jarang menggunakan line, ia hanya membukanya saat ia ingin.

"Apa katanya Som?" tanya Xiyeon yang penasaran.

"Ahahah, biasa. Ngajak nyanyi bareng lagi" ujar Somi sembari mengetikkan kalimat balasan untuk Wooshin.

"Di Dreamies lagi?" serobot Naeun, Somi mengangguk kecil lalu meneruskan meminum jus jambunya.

"Kapan?! Kita mau nonton..."

"Belum tau, ini lagi gue tanyain.."

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu, kini Somi memilih untuk duduk di kursi dekat gerbang sekolah, menunggu Daehwi.

Namun tak berapa lama kemudian matanya membelalak ketika seorang cowok dengan pakaian casual-nya memasuki gerbang dan langsung berbelok ke arah pos satpam.

Somi mengucek-ngucek matanya, memastikan bahwa penglihatannya tidak salah hari ini

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Somi mengucek-ngucek matanya, memastikan bahwa penglihatannya tidak salah hari ini.

Ngapain Kak Wooshin ke sekolah gue??

Sesaat kemudian Wooshin keluar dari pos satpam dan berjalan menuju arah Somi.

"Udah mau pulang??" Wooshin bertanya tepat setelah ia berada di depan Somi.

"I-iya kak, kenapa?" Somi sempat kelabakan, tak percaya.

"Nih, kunci rumah lo,"

"Kok bisa sama kakak sih? Bang Wonu mana emang?" potong Somi, setahunya Wonwoo dan Wooshin tidak satu jurusan.

"Tadi Wonu nitipin ke gue, kebetulan arah rumah gue searah sama sekolah elo, jadi ya gitu... Oh ya, kata Wonu dia bakalan pulang sore, harus ngerjain tugas kelompok. Lo pulangnya gimana?"

"Eh, ntar bareng sama temen"

"Oh yaudah, kalau udah bareng temen. Tiati di jalan ya, gue mau balik dulu" Wooshin tersenyum manis, menampilkan eye-smile menawan miliknya. Sedangkan Somi hanya tersenyum kikuk.

"Eh iya kak, maaf jadi ngerepotin, makasih banyak" ujar Somi.

Wooshin tergelak kecil, "Nggak ngerepotin kok, lagian kan tadi udah gue bilang kalau kebetulan arah rumah gue searah.."

"Oh, okey Kak... Btw, itu yang tampil bareng di Dreamies, jadinya kapan?"

"Hari Sabtu sore minggu depan kosong kan?" tanya Wooshin.

"Ah, iya Kak..."

"Okey, ntar gue hubungi lagi di line. Yaudah, pulang dulu" pamit Wooshin setelah mengelus pelan rambut Somi lalu melambaikan tangan dan bergegas menuju motornya yang terparkir di depan pos satpam.

Somi membatu, ia terlena terhadap apa yang Wooshin lakukan kepadanya barusan. Sampai gadis itu tak sadar bila Wooshin telah meninggalkan sekolah, dan Daehwi telah berada di sampingnya.

"Sooom!! Give me sommm!!" Daehwi berteriak tepat di samping telinga Somi, gadis itu berjengit dan reflek memukul pipi Daehwi karenanya.

Plakk!!

Somi membelalak, suaranya cukup keras. Menguntungkan sekolah sudah cukup sepi sehingga mereka berdua tak menjadi pusat perhatian.

"Eh Dew.. Maafinnnnn, nggak sengaja sumpah. Lagian lo kenapa teriak di kuping gue sih? Kalau gue budek gimana??"

"Lo mah emang udah budek, gue udah manggilin lo 5 menitan, lo masih aja bengong. Aduh, pipi gue, pasti merah nih. Tanggung jawab lo Som!!" Gerutu Daehwi.

"Eh, gue harus ngapain?" Somi bingung, tak tahu harus bagaimana caranya bertanggung jawab akan pipi merah Daehwi.

"Cium"

Dan Somi menendang tulang kering Daehwi sebagai jawabannya.

Gimana kawan-kawan??? Udah mulai greget belum???

Wkwkwkwkwkkwk, kalau ada krisar langsung ungkapin yaaa, santai aja kalau sama akuuu ^_^

TTM | Lee DaehwiUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum