empat puluh tujuh

7.7K 331 7
                                    

" Eh eh..kamu mau ngapain? Inget ya kamu gak boleh capek-capek. Udah mendingan kamu istirahat aja " ucap ali.

Semenjak prilly hamil, ali menjadi lebih posesif. Prilly tak boleh melakukan apa pun. Ia selalu disuruh istirahat oleh ali. Dan sudah beberapa kali ali mengatakan kalimat yang sama.

" Ihh apaan sih ali. Aku gapapa kok, lagian ini juga kerjaan aku " protes prilly.

" Lagian juga aku gak bakal capek-capek kok " sambungnya. Ali menghela nafas.

" Tapi inget! Setelah kandungan kamu udah 7 bulan, kamu gak boleh capek-capek. Dan aku akan mempekerjakan pembantu " tegas ali.

" Gak ada penolakan! " lanjutnya saat melihat prilly ingin protes. Prilly membuang nafasnya kasar.

***

" Aliiiii! " panggil prilly berteriak.
Ali datang menghampiri prilly.

" Kenapa sayang? " tanya ali.

" Hehe, gapapa kok. Oh iya, ngomong2 kamu senin besok udah harus kerja ya di perusahaan papa(syarief) ya? " tanya prilly.

" Iya, emang kenapa? " jawab ali.

" Ya gapapa. Tapi masa aku sendirian di rumah sendirian? " ucap prilly lesu.

( Ps: jadi seminggu yang lalu, ali sudah membeli rumah untuk mereka berdua )

" Ya kalo kamu takut sendirian, kamu di rumah mama atau bunda aja. Nanti pas aku pulang, aku jemput kamu " ucap ali sembari mengusap lembut kepala prilly.

" Hmm, iya deh " jawab prilly.

" Yaudah, bobo yuk. Kasian ade bayinya udah capek. Eh iya, udah minum susunya belum? " ajak ali. Prilly tersenyum. Lalu menggeleng.

" Tuh kan, kebiasaan. Yaudah kamu ke kamar duluan, aku mau buatin kamu susu dulu " perintah ali. Prilly mengangguk.

***

Prilly pov

Sejak mengetahui aku hamil, ali menjadi lebih posesif. Ia selalu melarang ku melakukan ini itu. Aku pun sampai bosan.

Tapi aku tau, ia tak mau aku terlalu capek. Dan aku tau dia juga sayang sama aku.

Aku senang sekali semenjak aku hamil, ali menjadi lebih perhatian terhadapku. Bukan maksudku sebelumnya ia tak perhatian, namun sekarang ia lebih lebihh perhatian.

Tak lama kemudian ali masuk ke kamar dan membawa segelas susu khusus ibu hamil.

Sebenarnya aku tak suka dengan susu itu. Tapi ya mau bagaimana lagi?

" Nih sayang diminum dulu susunya " ucap ali ketika sudah memasuki kamar.

" Makasih yaa abii " ucapku.
Lalu aku meminum susunya.
Ali menatapku heran.

" Abi? " ucapnya.

" Iya. Emang kenapa? Gak suka? Yaudah! " sinis ku.

Entah kenapa, saat ali mengeluarkan kata itu. Aku malah jadi kesal. Aku tak tau kenapa. Mungkin ini faktor bumil.

" E-enggak kok. Malah bagus. Kamu umi, aku abi. Cocok " lanjutnya. Aku tersenyum.

" Yaudah, ini udah malem. Bobo yuk umi? " ajak ali.
Aku tersenyum.

" Iyaa abi " jawab ku.

Lalu akhirnya kami berdua pun pergi ke alam mimpi.

Prilly pov end

***

Ali pov

Saat mataku terbuka, aku dikejutkan oleh suara istriku. Yaa
siapa lagi kalau bukan prilly! Istri tercinta ku!

Aku beruntung memilikinya.
Aku harus berterima kasih pada kedua orang tua kami.
Karna mereka kami berdua dapat bertemu dan hidup bersama.

" Abiiiiii! " panggil prilly.

" Eh iya? Kenapa umi? " tanya ku.

" Jalan yukk " ajak nya.

" Hah? Jalan? Ini masih pagi loh, mall belum pada buka " tanyaku heran.

" Iihh bukan ke mall abii. Tapi kita jalan sekitar sini aja. Sambil olahraga pagi. Kan bagus buat kesehatan umi sama debay " jawabnya.

" Ohhh gitu. Yaudah bentar ya, abi mau cuci muka sama sikat gigi dulu " ucapku.

" Okeee " jawabnya.

*

Kami berdua pun jalan2 di sekitar daerah rumah kami. Banyak orang2 yang juga sama seperti kami.

Aku melihat keluarga yang dengan bahagianya bersama anak mereka.

Aku membayangkan, bagaimana rasanya memiliki anak? Apakah menyenangkan? Aku sudah tak sabar menggendong anakku.

" Abiiiii " panggil prilly.

" Kenapa umi? " tanyaku.

" Umii capeekk " lirihnya.

" Umi capek? Yaudah kita cari tempat duduk dulu yukk. Atau umi lapar? Biar sekalian kita cati sarapan " ajakku.

" Iya, umi laparr. Umi mau makan mie ayam. Boleh? " jawabnya.

" Ngga boleh! Ini masih pagi umi. Masa makan mie ayam? Nanti kalo sakit gimana? " bantahku.

" Yahh abi. Ini bukan umi yang mau, tapi yang disini yang mau " keluhnya sambil menunjuk perutnya.
Aku menghela nafas.

" Yaudah yaudah. Tapi inget! Gak boleh pedes! " tegas ku.

" Yahh masa gak pedes? Gak enak lah " protesnya.

" Gak pedes atau gak sama sekali " ucapku santai.

" Huhhh! Iya deh iyaa " gerutunya.

**

" Pak, mie ayamnya satu ya. Jangan pedes. Minumnya teh manis hangat " pesan ali.

" Baik mas " jawab tukang mie ayam tersebut. Panggil saja pak tarno.

" Loh kok cuma satu? Kamu gak pesen? " tanya prilly.

" Aku gak suka makan mie pagi-pagi. Ntar aku mesen bubur ayam aja " jawabku. Prilly mengangguk.

Lalu tak lama pesanan datang. Prilly memakannya dengan lahap.

" Kamu mau? " tawarnya disela-sela makannya. Aku menggeleng.

" Ngga. Udah kamu aja yang makan " tolakku. Dia mengangguk.

Lalu setelah selesai makan. Kita pun pulang ke rumah. Sesampainya di rumah kami istirahat sebentar dan langsung melangsungkan aktifitas seperti biasa.

Ali pov end

   *****

Tbc

      Haii aku kembaliiii
Gimana ceritanya?
     Jhaha, makin gaje yess?
Biarkanlaahhh



Bahagia Bersamamu 💞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang