tiga puluh tujuh

6.7K 327 2
                                    

^waktu pulang^



" Yank, tadi kamu ngapain sama kak digo? " tanya ali.

" Aku? Sama kak digo? " ulang prilly. Ali mengangguk.

" Gak ngapa-ngapain kok. Cuma ngobrol doang. Kamu liat? " jawab prilly kemudian.

" Ngobrol kok akrab banget " sindir ali.

" Tadi aku sempet ke toilet bentar, ngelewatin kelas kamu. Dan, yaa ngeliat kamu " sambungnya.

" Apaan sih kamu. Aku itu emang ama kak digo itu deket. Tapi cuma sebatas temen kok " bantah prilly.

" Iya, kamu mah nganggepnya gitu. Nah dia, siapa tau dia suka kan sama kamu " celetuk ali.
Prilly mulai geram.

" Kalo gak tau, gak usah nuduh orang sembarangan deh! Terserah ya kamu mau percaya sama aku atau enggak. Yang penting aku udah jujur! Dan denger ya, kak digo itu gak suka sama aku!! Dia itu sukanya sama kak sisi!!! Aku pulang! " bentak prilly lalu ia segera berlari dari ali. Ia segera ke gerbang. Dan tepat sekali ada taksi yg lewat, ia pun langsung menaiki taksi itu.

Ali terdiam. Lalu kemudian ia langsung tersadar dan mengejar prilly. Tapi sayang ia terlambat karna prilly sudah menaiki taksi.

" Aarghhh! Kenapa jadi gini!! " pekik ali frustasi.

***


" Makasih ya pak " ucap prilly setelah ia membayar taksi yang ia tumpangi tadi. Lalu ia pun langsung masuk ke dalam rumah.

" Loh prill, kok kamu pulang naik taksi? Ali nya kemana? " tanya bunda.

" Gak tau. Ke laut kali, udah ya bun bie mau ke atas dulu. Kalo ada yg dateng selain sahabat2 prilly, bilang aja lagi gak mau diganggu " jawab prilly. Lalu ia melenggang pergi menuju kamarnya tercinta. Sedangkan bunda hanya geleng-geleng kepala.

" Ckckck. Dasar anak muda jaman sekarang " gumam bunda. Lalu ia kembali melanjutkan masaknya untuk makan malam nanti.

***

^Prilly pov^



" Iiihh sumpah kesel kesel kesel! Ali kenapa gak ngejar gue tadi? Dia beneran marah emangnya? Ck, baper banget sih. Orang gue nya juga cuma temenan doang sama kak digo "

" Lagi pula juga dia punya temen cewek juga gak pernah kok gue permasalahin. Lah ini? Ck, lebay banget. Yaa gue tau kalo dia cemburu itu berarti dia sayang banget sama gue. Tapi yaa gak segitunya kali. Itu mah berlebihan banget " oceh gue setelah memasuki kamar doraemon ku ini. Semuanya serba doraemon. Dari mulai kasur sampai lemari, meja rias juga, tembok-tembok juga. Bahkan, di kamar mandi pun gue tempelin stiker doraemon. Yaa kamar gue serba doraemon.

Gue juga gktau kenapa bisa gue sampe suka sama tokoh kartun kucing hidup itu. Yaa tapi gapapa kan ya, gak dosa juga? Lagian juga doraemon itu lucu kok. Dia kucing, tapi bisa hidup. Terus bisa berdiri, punya kantong ajaib pula. Gimana, keren kan?

Disaat gue lagi ngelamun, tiba-tiba aja yg mengetuk pintu kamar gue.


" Siapaa? Gue gak mauu digangguu " teriak gue dari kamar.

" Itu kak, ada kak mila sama kak ule kak " jawab raja. Oh raja toh!. Batin ku.

" Jangan boong loe ja "

" Iya seriusan ini kita prill .. kita berdua doang kok. Seriuss " bukan raja yg menjawab melainkan mila.

" Yaudah masuk " suruh gue.

Ceklek!


" Haii prill " sapa mila.

" Hai juga mil, oh iya pintunya ditutup. Jangan lupa dikunci juga mill " jawab gue. Mila pun menutup pintu kamar gue dan menguncinya.

Bahagia Bersamamu 💞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang